KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan nikmat waktu kesempatan dan kemudahan kepada saya untuk paper ini yang berjudul “RAHASIA DAN KEUTAMAAN SHALAT”. Kehadiran makalah ini sangat penting bagi kita atas kurangnya ilmu pengetahuan atau pemahaman kita tentang Shalat. Sesuai dengan judul yaitu “RAHASIA DAN KEUTAMAAN SHALAT”. Makalah ini berisi tentang pengertian shalat secara garis besar, rahasia dan keutamaan shalat. Sehingga kita semua tahu dan paham tentang shalat.
Makalah ini sangat baik dibaca bagi yang ibgin menambah ilmu pengetahuan tentang rahasia dan keutamaan shalat. Saya berupaya untuk menulis paper ini yang hanya seorang pelajar kelas akhir di Pondok Modern Al- jauhar. Dan untuk memenuhi persyaratan tugas akhir kmi yang dibimbing oleh Ust. Echsanuddin S.Th.I. semoga pembahasan yang singkat ini bisa menambah wawasan kita dalam beribadah khususnya dalam ibadah shalat dan memberi manfaat bagi kita semua. Amin….
Sekian dan terima kasih atas perhatian nya
Wassalam
Duri,15 Mei 2010
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Batasan Dan Rumusan
1.3 Tujuan Pembahasan
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Shalat dalam Ajaran Agama Islam
2.2 Apa Hukum Meninggalkan Shalat
2.3 Apa Rahasia Shalat
2.4 Apa Saja Keutamaan Shalat
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Kritik dan Saran
DAFTAR PUSAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Segala puji bagi Allah yang telah melimpahkan segala rahmatnya kepada kita semua. Shalawat dan salam kami sampaikan kehadiran Rasulullah SAW, keluarga para sahabat dan juga umat beliau hingga akhir zaman.
Di zaman yang sekarang ini banyak dari umat islam di dunia ini yang tidak lagi mementingkan ibadah shalat dan banyak juga yang tidak mengetahui tentang shalat dan rahasia dan keutamaan dalam shalat. Sehingga mereka tidak takut kepada Allah jika ia tidak shalat, padahal di dalam shalat banyak sekali manfaatnya bagi kita di dunia maupun di akhirat.
Oleh sebab itu penulis ingin membahas tentang rahasia dan keutamaan shalat agar umatb islam paham tentang shalat dan mengerti makna shalat tersebut dan takut apabila ia tidak shalat dan malu kepada Allah SWT jika ia tidak mengerjakan shalat dengan baik.
1.2 Batasan dan Rumusan
- Batasan
• Pengertian shalat dalam ajaran agama islam.
- Rumusan
• Apa hukum meninggalkan shalat.
• Apa rahasia shalat
• Apa saja keutamaan shalat.
1.3 Tujuan Pembahasan
• Untuk mengetahui apa itu shalat
• Untuk mengetahui rahasia dalam shalat
• Untuk mengetahui keutamaan shalat
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Shalat Dalam Ajaran Agama Islam
Menurut bahasa shalat artinya doa, sedangkan murut istilah adalah ibadah yang terdiri dari bacaan-bacaan khusus yang diawali dengan takbir kepada Allah dan diakhiri dengan salam. Shalat itu merupakan tiang penyangga yang sekaligus menjadi ciri islam dan juga pembeda antara sifakir dan simuslim. Shalat merupakan syarat mencapai keselamatan dan penyangga iman seseorang. Ia juga sebagai penghubung antara hamba dan Tuhannya. Ia adalah penyejuk mata dan pelipur hati. Shalat merupakan salah satu ibadah yang tidak pernah gugur dan hilang kewajibannya. Setiap manusia yang beriman wajib menunaikannya dalam keadaan sehat maupun sakit, begitu mulia dan luhurnya. Sehingga shalat itu pertama kali diwajibkan pada malam isra’ dan mi’raj, seolah – olah hal ini menunjukkan pada shalat dan seakan- akan roh kita naik ketika shalat menghadap sang maha pencipta untuk memperoleh tambahan iman dan taqwa.
Artinya : “ Sesungguhnya shalat itu adalah kewajiban yang ditentukan waktunya atas orang – orang yang beriman”.
Artinya : “ Dari jubir bin Abdullah r.a bahwa rasulullah SAW bersabda : perbedaan antara seorang muslim dengan musyrik serta kafir adalah mereka (musyrik serta kafir) meninggal shalat”
Artinya : “Sesungguhnya shalat itu mencegah dari melakukan perbuatan keji dan mungkar”
2.2 Hukum Meninggalkan Shalat
Meninggalkan shalat termasuk dosa besar, karena shalat wajib bagi umat islam dan merupakan pembuktian dan penyerahan diri kepada Tuhan Yang Kuasa, mengucapkan Syahadat dilakukan sekali dalam seumur hidup, zakat bagi yang mampu dikeluarkan dari sekali dalam setahun tetapi ia tidak ajib mengeluarkan zakat jika belum mampu, ibadah haji ke baitullah cukup satu kali dalam seumur hidup bagi orang yang mampu. Demikian juga puasa ramadhan hanya sekali dalam setiap tahun. Namun ketika ruku islam ini kadang – kadang bisa gugur dalam beberapa kondisi tertentu.
Adapun shalat merupakan rukun islam yang selalu diperbaharui karena ia merupakan tiang agama. Barang siapa yang mendirikan shalat, berarti ia telah menegakkan agama dalam islam, orang yang meninggalkan shalat berarti telah melakukan pembangkangan kepada Allah SWT. Seorang muslim diwajibkan mengerjakan shalat berjamaah sehari dalam seminggu.
Oleh karena itu, shalat merupakan kewajiban yang telah dikenal oleh setiap muslim. Meninggal hanya akan membawa kesengsaraan yang sangat di akhirat nanti.
Nabi SAW bersabda “barang siapa yang shalatnya, niscahya shalat itu akan menjadi cahaya, bukti, dan penyelamat baginya pada hari kiamat kelak. Barang siapa yang tidak menjaga shalatnya, ia tidak akan mendapatkan cahaya dan tidak akan memiliki bukti yang akan membelanya serta tidak memiliki sesuatu yang akan menyelamatkannya di akhirat kelak. Mereka yang tidak melaksanakan shalat akan dikumpulkan berssama Qarun, Fir’aun, Hamman dan Ubay bin Khalaf”
2.3 Rahasia Shalat
Tema ini hanya sebagai evaluasi terbatas yang bisa engkau gunakan untuk mengukur seberapa jauh kekhusukanmu dalam shalat. Dengan itu kita dapat mengetahui sisi mana yang kurang dan juga bisa mengucapkan syukur jika ia juga membantumu sebagai cermin untuk mengaca dengan sejujurnya barometer shalat yang telah engkau lakukan dari bisa menimbang dengan jeli seberat apa nilai ketakwaan yang ada dalam hatimu.
Evaluasi dirimu disetiap malam dicocokkan dengan makna-makna tersebut :
Pada waktu wudhu
• Jangan lupa doa seusai wudhu.
• Shalat dua rakaat setelah wudhu jik mampu.
• Niatkan dalam hati untuk thaharah bersuci dari syirik, dosa dan noda-noda.
Ketika berjalan menuju mesjid
• Niatkan saat engkau melangkah kaki ke mesjid eakan engkau sedang kembali kepada Allah untuk berdamai dirumahnya.
Saat mengucap takbir
• Jujurlah dengan hatimu dan kosongkanlah hatimu untuk selain Allah.
• Hilangkanlah kesombongan atau ikap yang mendekati kesombongan dari dalam hatimu.
• Hadirkanlah keagungan Allah dan kebesarannya alam hatimu dan lisanmu.
Pada doa iftitah
• Ia merupakan pembukaan sholat maka penuhilah dadamu dengan keagungan Allah.
• Merupakan pembukaan shalat untuk mohon ampun niatkanlah dengan ucapan itu untuk memperbaharui taubatmu.
Ketika mengucapkan ta’awudz
• Niatkanlah untuk meminta perlindungan kepada Allah dari musuh bubuyutan dan niatkanlah untuk berada dalam lindungan Allah dan hanya kembali kepada Allah.
Dalam alfatihah
• Berhentilah pada setiap ayat dan tunggulah jawaban dari Allah untukmu.
• Buktikan ucapan pujian itu dengan seluruh organ tubuhmu.
• Renungkanlah tanda – tanda rahmat Allah agar engkau dapat meraih cinta-Nya.
• Bayangkanlah seakan engkau sedang berada di dari perhitungan.
• Gapailah tujuan hidayah itu saat engkau ucapkan kada ihdina.
• Niatlah dengan sungguh-sungguh bahwa engkau akan meniti jalan yang lurus yang macamnya ada enam.
• Lihatlah kembali jiwamu. Apakah engkau termasuk orang yang mengetahui kebenaran kemudian menentangnya hingga engkau masuk dalam golongan orang yang dimurkai oleh Allah SWT atau termasuk orang yang tersesat jalannya hingga engkau masuk golongan orang-orang yang tersesat.
Ketika mengucapkan amin
• Tumbuhkanlah keyakinan dalam jiwamu bahwa doa mu akan di kabulkan.
• Berharaplah agar ucapan amin mu seiring dengan ucapan aminnya malaikat.
• Angkatlah suaramu saat “amin” karena ia merupakan syiar islam dan mampu menggetarkan orang-orang yahudi.
Ketika rukuk
• Niatlah dengan rukukmu untuk mengagungkan Allah.
• Keluarkanlah dan jiwamu segala bentuk pengagungan kepada selain Allah.
• Kembalilah mengevaluasi dirimu semua organ tubuhmu tenpa terkecuali.
Bangun dari rukuk
• Perbaruilah selalu dalam mengirimkan pujian kepada Allah tanpa pengabisan.
• Yakinlah dengan keEsaan Allah dalam hal memberi dan menolak.
• Berharaplah agar diampuni dosa-dosamu yaitu saat pujian-pujian mu menepati pujian-pujian malaikat.
Pada saat sujud
• Tampilkan dirimu benar – benar dalam kondisi fakir dan rendah dihadapan Allah.
• Kenakanlah pakaian kemuliaan dan merasa cukup sengan rahmat Allah.
• Nikmatilah kelezatan saat engkau dekat Allah.
• Gugurkanlah semua dosa dan kesalahanmu ats pundakmu.
• Berdoalah saat engkau sujud
• Jangan lupa totalitas ibadah kepasrahan kepada Allah.
Duduk antara dua sujud
• Niatkanlah untuk memohon ampun dari Allah dengan penuh kekhusyukan dan kerendahan diri.
• Tampilkan keseriusanmu saat berdoa.
Tasyahud
• Niatkanlah dalam tasyahud sebagai perpisahan shalat.
• Sampaikan shalawat kepada Rasulullah dan bayangkan beliau hadir dihadapanmu dan langsung menjawab salammu.
• Sadarilah pentingnya persaudaraan.
• Perbaruilah tauhimu dengan m,engucapkan dua kalimat syahadat.
• Evaluasi diri alam menunaikan kewajiban dakwah kepada Allah.
Saat salam akhir.
• Rasakan betul pedihnya saat perpisahan untuk kembali bergelut dengan urusan duniawiah
• Niatkanlah saat engkau mengucapkan salam untuk disampaikan juga kepada malaikat.
2.4 Keutamaan shalat
A. Shalat mencegah perbuatan keji dan mungkar
Shalat adalah pelatihan mengekang nafsu syahwat membersihkan jasmani dan rohani dari sifat-sifat dan perilaku tercela serta dari perbuatan maksiat, keji dan mungkar.
Firman Allah :
Artinya : “ Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu yaitu alkitab (Alqur’an) dan dirikannya shalat. Sesungguhnya shalat itu men cegah dari perbuatan-perbuatan keji dan mungkar dan mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar (keutamaannya) dari ibadah-ibadah yang lain dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjaan.
Seorang yang beriman dan bertaqwa tidak mustahil mengerjakan perbuatan dosa sebab tidak ada manusia termasuk yang mengerjakan shalat dengan tekun, maksum dari dosa, bebas dari kesalahan dan pelanggaran kecuali para nabi dan rasul yang memang dijaga dipelihara dan dimaksumkan oleh Allah SWT. Namun sekurang-kurangnya seorang beriman tidak akan berani berbuat dosa. Kedua sifat itu menipis dia masih punya sisa keimanan dan tidak ingin digolongkan orang fasik yakni yang berbuat maksiat secara terang-terangan.
B. Shalat menimbulkan ketenangan hati
Firman Allah :
Artinya : “sesungguhnya manusia diciptakan keluh kesah lagi kikir. Apabila ia ditimpa kesusahan ia berkeluh resah dan apabila ia mendapatkan kebaikan ia amat kikir, kecuali orang-orang yang mengerjakan shalat yang mereka itu tetap dalam shalatnya”.
Salah satu insting (watak) dan sifat manusia ialah keluh kesah sedikit kesabarannya dan sangat kikir. Apabila menderita sakit atau kekurangan ia berkeluh kesah dan cemas. Apabila kaya dan sehat, ia lupa berbuat kebaikan dan kikir dengan hartanya semua itu karena manusia hanya disibukkan oleh kepentingan dunia. Seharusnya ia menyibukkan diri pula dengan urusan akhirat seharus manusia ridho dengan pembagian dan pemberian rizki Allah, karena Allah melakukan apa saja yang dikehendakinya. Apabila seseorang di anugrahi kekayaan dan kesehatan, hendaklah dimanfaatkan untuk kepentingan dunia dan akhiratnya. Dan orang yang mengerjakan shalat dengan taat dan sungguh-sungguh iapasti akan mendapatkan ketenangan hati.
C. Shalat mendatangkan rezky
“Dan perintahkanlah keluargamu untuk mendirikan shalat dan bersabarkanlah dalam mengerjakannya. Kami tidak meminta rezki kepadamu, tetapi kamilah yang memberi rizki kepadamu dan akibat (yang baik) itu adalah bagi orang yang bertakqwa.”
Pada ayat ini Allah SWT memberikan cara untuk memperbaiki kondisi masyarakat cara pertama dimulai dari kepala keluarga. Seorang kepala keluarga sejatinya dapat memperbaiki prioritas yang lebih besar, baik itu keluarga maupun kerabat. Patut dipahami bahwa lingkungan keluarga merupakan inti dari masyarat. Keluarga adalah faktor terpenting untuk mewujudkan masyarakat yang baik. Kemudian Allah berfirman “ kami tidak meminta rezki kepadamu, kamilah yang memberi rezki kepadamu. Jika anda mengalami krisis hidup, segera adukan kepada Allah SWT. Demikian juga apabila nabi SAW menghadapi masalah yang sulit maka beliau menghadap Allah WT. dan merasa kehilangan sesuatu dan kehidupan ini terasa sepit maka tidak ada jalan lain kecuali mengadu kepada Allah SWT. Barang siapa yang bertaqwa kepada Allah, niscaya dia akan menjadikan baginya jalan keluar dan memberinya rezky dan arah yang tidak disangka – sangka siapa yang bertawakal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan keperluannya. Sesungguhnya Allah melaksakan urusan yang dikehendakinya,sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu”
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Setelah kita membahas tentang rahasia dan keutamaan shalat, kita dapat memahami berapa banyaknya keistimewaan dalam shalat, manfaat dan keutamaan-keutamaan shalat dari awal kita shalat dan gerakan – gerakan kita dalam shalat itu ada maknanya. Maka banyak manfaatnya bagi kehidupan kita sehari – hari dan kehidupan kelak di akhirat.
Saya mempersembahkan makalah ini sebagai upaya meningkatkan ilmu pengetahuan kita tentang ibadah shalat dan agar kita mengoreksi diri kita sendiri apakah shalat kita sudah benar atau belum.
4.2 Kritik dan Saran
Alhamdulillah segala puji syukur kita sampaikan kepada Allah SWT. Atas rahmat dan hidayahnyalah penulis dapat menyelesaikan tullisan yang masih banyk kekurangan. Untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritikan untuk menuju kepada yang lebih baik lagi.
Penulis menyarankan kepada pembaca agar lebih memahami lagi tentang rahasia dan keutamaan shalat dan mempelajarinya lagi agar kita tidak salah pengertian dan tidak Cuma – Cuma dalam ibadah khususnya shalat kita.
Ucapan terima kasih tidak lupa penulis ucapkan kepada berbagai pihak yang telah mendukung dalam menyelesaikan makalah ini.
Mudah – mudahan Allah SWT membalas kebaikan tersebut. Amin……….
DAFTAR PUSTAKA
- Al – syarawi, mutawalli. Tirulah Shalat Nabi, Bandung; Mizania, 2007
- Masyhur, Musthafa. Berjumpa Allah Lewat Shalat, Jakarta; Gema Insani, 2002
- Nurkholis, Muhammad Mutiara Shalat Berjamaah, Bandung; Mizania. 2007
- Basyahril, A.Aziz Salim. Shalat Hikmah Falsafah dan Urgensinya, Jakarta ; Gema Insani, Press 1996
- Khomeini, Imam. Hakikat Dan Rahasia Shalat. Jakarta; Mizbah. 2007
- Ibn Audah, Husein, Meraih Kenikmatan Shalat, BANDUNG ; Mizanin, 2007
azzamatilla' makalah
tentang makalah makalah alumni 2010
Kamis, 20 Mei 2010
PANDANGAN ISLAM TERHADAP TERORISME
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah mengutus Muhammad sebagai seorang nabi dan rasulnya dengan ajaran yang baik dala syariat yang benar sehingga dapat dibedakan yang baik dan yang buruk.
Sholawat dan salam semoga terkirimkan buat nabi Muhammad SAW semoga banyaknya kita bersolawat mudah- mudahan mendapatkan syafaatnya di yaumil akhir. Amin.
Akhir – akhir ini berbagai macam kasus yang terjadi dikalangan kaum muslimin, dan kita harus mengetahui apa yang menimpa kaum muslimin. Belakangan ini, dengan berkuasanya musuh terhadap mereka di sejumlah belahan negeri kaum muslimin tidak terlepas dari pengaruh dampak negative dari perbuatan – perbuatan terorisme.
Sesuai dengan judul yang dibut pemakalah yaitu : “PANDANGAN ISLAM TERHADAP TERORISME”. Pemakala mncoba untuk menguraikan apa dan siapa terosime itu sebenarnya, apa sebab – sebab munculnya terorisme, apa dampak-dampak negative terorisme dan bagaimana solusi menghadapi terorisme. Semoga dengan penguraian yang singkat ini kita dapt memahami semuanya. Amin.
Sekian dan terima kasih atas perhatian nya
Wassalam
Duri,15 Mei 2010
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Batasan Dan Rumusan
1.3 Tujuan Pembahasan
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Terorisme
a. Menurut majma’ al-buhuts al islamiyah
b. Menurut majma’ al-fiqhy al islamy
c. menurut perserikatan bangsa-bangsa (PBB)
2.2 Sebab – sebab munculnya terorisme
2.3 Dampak-dampak munculnya terorisme
2.4 Solusi menghadapi terorisme
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Kritik dan Saran
DAFTAR PUSAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tidaklah diragukan bahwa bicara tentang terorisme adalahsuatu hal yang sangat penting di zaman ini. Dimana telah berlalu dalam kehidupan manusia berbagai kejadian dan aksi-aksi teror yang telah mengguncang sejumlah negara dan negeri kaum muslim tak terlepas dari hal terorisme.
Setelah kejadian 11 september 2009 isu terorisme semakin menjadi-jadi dan telah menjadi sebuah polemic yang telah meninggalkan berbagai trauma kepedihan dan kekalutan ditengah manusia. Dan manusia menyikapi terorisme terbagi jadi tiga golongan diantaranya :
1. mereka ekstrim dalm menetapkan adanya terorisme dan terlalu meluas dalam menggunakan kalimat terorisme tersebut sehingga orang yang berpegang teguh terhadap islam dan mencegah dari kemungkaran juga digolongkan sebagai terorisme. Golongan ini dipelopori oleh orang-orang kafir yang menaruuh kebencian kepada umat islam.
2. Mereka yang ekstrim dalam meniadakan segala bentuk wujud terorisme dan meingkari wujudnya dan mereka menganggap bahwa hal tersebut adalah rekayasa dan ilustrasi musuh-musuh islam.
3. mereka menetapkan adanya terorisme tersebut namun tidak berlebihan dalam menetapkan dan menyikapi, sebagian dari terror ada yang dibenarkan dalam pandangan syariat dan sebagian lainnya sangat tercela. Golongan ini adalah para ulama umat dan orang-orang yang berjalan diatas al-qur’an dan as-sunnah.
1.2 Batasan dan Rumusan
a. Batasan
Untuk mempermudah dan memperlancar penulisan makalah ini, maka penulis membatasi masalah sebagai berikut :
1. Apa makna terorisme dalam islam
2. apa sebab-sebab munculnya terorisme
3. bagaimana solusi menghadapi terorisme
b. Rumusan
1. Apa terorisme itu sebenarnya
2. Siapa terorisme itu sebenarnya
3. Bagaimana menghadapi terorisme itu
4. Apa dampak negative dari terorisme
1.3 Tujuan Pembahasan
Pemakalah menulis makalah ini dengan tujuan untuk mengetahui :
1. Makna terorisme dalam islam
2. Sebab-sebab munculnya terorisme
3. Solusi menghadapi terorisme
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian terorisme
Manusia pada zaman sekarang ini berselisih dalam memberikan defenisi tentang terorisme, padahal kalimat terorisme adalah kalimat paling banyak digunakan ditahun-tahun terakhir ini. Hal tersebut karena para ulama berbeda dalam mengartikan kalimat terorisme.
a. Menurut majma’ al-fiqhy al-islamy.
Terorisme adalah suatu permusuhan oleh individu-individu, kelompok-kelompok atau Negara-negara dengan penuh kesewenangan-kesewenangan terhadap manusia(agama,darah,harta,akal, dan kehormatan)
b. Menurut majma’ al-buhuts al-islamiah
terorisme adalah membuat takut orang-orang yang aman, menghancurkan kemaslahatan, tonggak-tonggak kehidupan mereka dan melampaui batas terhadap harta, kehormatan, kebebasan dan kemuliaan manusia dengan penuh kesewenangan-kesewenangan dan kerusakan dimuka bumi. .
c. Menurut Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB)
Terorisme adalah perbuatan-perbuatan yang membahayakan jiwa manusia yang tidak berdosa atau menghancurkan atau kebebasan asasi atau melanggar kehormatan manusia
d. Menurut as-syar al-ausath bersama Prof. Dr. Syaikh Sholih bin ghonim mengenai masalah irhab(terorisme)
Iirhab secara bahasa adalah melakukan sesuatu yang menyebabkan kepanikan, ketakutan, membuat gelisah orang-orang yang nyaman, menyebabkan kegoncangan dalam kehidupan dan pekerjaan mereka dan menghentikan aktifitas-aktifitas mereka serta menimbulkan keguncangan dalam keamanan dan kehidupan serta interaksi.
Adapun teroris dalam syariat adalah segala sesuatu yang enyebabkan goncangan keamanan, pertumpahan darah kerusakan harta atau pelampauan batas dengan berbagai bentuknya.
Allah berfirman ;
Artinya : “ Dan siapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan apa saja yang kalian sanggupi dan kuda-kuda yang ditambah untuk perang (yang dengan persiapan itu) kalian mengirab musuh Allah dan musuh kalian (Qs. Al-anfal : 60)
Tersimpul dari keterangan syaikh sholih bin ghonim diatas bahwa irhab (teroris) dibagi menjasdi dua.
1. Al-Irhab yang di syariatkan
Yaitu kebenaran umat islam dalam mempersiapkan diri, menambah kekuatan latihan senjata ( Militer ) membuat senjata dan menyiapkan kekuatan yang membuat irhab terhadap musuh sehingga tidak lancing terhadap mereka, agama, aqidah, dan individu-individu umat.
2. Teroris tercela
Yaitu inilah terorisme yang kita uraikan tentang defenisinya dan maksud dalam tulisan ini, namun perlu kami ingatkan disini, bahwa musuh-mush islam sengaja melancarkan isu0isu terorisme dan berusaha untuk mengaitkan islam dengan terorisme secara langsung maupun tidak langsung, dan mereka mempunyai misi yaitu menyamarkan prinsip-prinsip islam yang agung sekaligus meruntuhkannya, menutup pintu dakwah di jalan Allah dalam rangka penyebaran islam yang membawa rahmat bagi semesta alam, memerangi islam dan kaum muslimin dengan jalan yang jelek dan menjanjikan yang membuat manusia takut dan lari dari agama islam.
2.2 Sebab-sebab munculnya terorisme
Sudah merupakan tabiat khususnya orang yang bergerak dibidang pemberitaan untuk antusiasi menanggapi kejadian yangmengagetkan mereka, tak ayal lagi berbagai komentar dan pernyataan yang terlontar pasca kejadian-kejadian tersebut.
Berikut ini kami mencoba menyebutkan sebab-sebab pokok yang merupakan sumber munculnya aksi-aksi terorisme.
1. Jauh ari tuntunan syariat Allah
Menjauh dan berpaling dari syariat islam adalah sebab kebinasaan dan kesengsaraan. Sebagaimana Allah berfirman :
Artinya : “ Barangsiapa yang mengikuti petunjuk ku ia tidak akan sesat dan tidak akan celaka dan barang siapa yang berpaling dari peringatanku maka sesungguhnya baginya kehidupan yang sempit dan kamu akan menghimpunkannya pada hari kiamat dalam keadaan buta (Qs. Thoha : 123-124).
Maka meninggalkan tuntunan dan aturan agama dan menerapkan dalam kehidupan adalah sebab kesengsaraan dan kesesatan.
Adapun fenomena terjauh dari tuntunan syariat ini dampak dalam beberapa perkara :
a. Banyak bid’ah dan keyakinan yang rusak
b. Berpaling dari jalan salafush sholih
c. Tersebarnya kemunkaran kekejian dan maksiat.
2. Jahil dalam tuntunan syariat dan sedikit dalam pemahaman agama.
Kejahilan adalah penyakit dan kejelekan yang sangat berbahaya, darinyalah lahir fitnah, kerusakan, dan malapetaka. Kejahilan terhadap tuntunan agama ini Nampak jelas dalam beberapa perkara :
a. jahil terhadap kaidah-kaidah syariat etika dan adab-adabnya.
b. Jahil akan maksud maslaha dan hikmah islam dalam syariat yang ditetapkan.
c. Jihad terhadap rincian dan uraian detail permasalahan-permasalahan agama seperti jihad dan amar ma’ruf nahi munkar.
3.Sikap ekstrim
Sikap ekstrim adalah suatu hal yang tercela dalam agama sebagaimana yang telah diuraikan, dan sikap ekstrim ini adalah sumber kerusakan dan penyimpangan.
4. Jauh dari ulama
Sesungguhnya para ulama jauh mempunyai kedudukan tinggi ditengah umat dan telah dipuji dan dijelaskan keutamaan mereka dalam berbagai nash hadist maupun ayat.
Allah SWT berfirman :
Artinya : “ Maka bertanyalah kalian kepada orang-orang berilmu jika kalian tidak mengetahui (An-nahl : 43)
Rasulullah SAW bersabda :
Artinya : “Berkah itu bersama orang-orang tua (Ulama) kalian”.
5. Mengikuti idiologi menyimpang
Kerusakan idiologi ini dipengaruhi oleh beberapa factor :
a. Adanya keracunan alam manhajut talaqqi
b. Mengambil nash secara tekstual tanpa fiqih yang mendalam
c. Perang pemikiran dan tipu daya iblis yang menjangkit tengah umat
d. Mengikuti hawa nafsu
6. Mengikuti semangat belaka
Punya semangat dalam membela agama Allah dan marah ketika melihat pelanggaran terhadap perintah dan larangan Allah adalah suatu hal yang sangat terpuji. Adaupun sekedar semangat belaka tanpa disertai dengan hal-hal tersebut mengantar kepada perbuatan ekstrim, perusakan an terorisme.
7. Makar musuh-musuh islam
Permusuhan antara yang haq dan yang batil adalah suatu hal yang telah berlangsung dari dahulu dan terus berlangsung dari dahulu dan terus berlanjut hingga akhir zaman. Hal ini telah disebutkan Allah dalam Al-qur’an.
Artinya : “ Orang-orang yahudi dan nasrani tidak akan senang kepada kalian hingga kalian mengikuti agama mereka ( Qs. Al-baqarah : 120 )
8. Tidak diterapkannya hokum Allah SWT pada kebanyakan negri islam
Allah telah menciptakan makhluk dengan hikmah agar mereka beribadah kepadanya.
Artinya : “ dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah kepadaku (Az-zariya :156)
Dan Allah juga memerintahkan maj\khluknya agar untuk menegakkan agamanya dan menjalankan syariatnya.
Artinya : “ Kemudian kami jadikan kalian berada diatas suatu syariat (peraturan) dari urusan (agama) itu maka ikutilah syariat itu dan janganlah kalian ikuti hawa nafsu orang-orang yang tidak mengetahui (Qs. Al-jatsiah :18)
2.3 Dampak-dampak Negatif Terorisme
Seluruh aksi terorisme yang terjadi dimasa sekarang ini, walaupun dinisbatkan kepada islam hakikatnya ia adalah perkara baru dalam agama yang sama sekali tidak dicontohkan oleh nabi Muhammad SaW dan para sahabatnya.
Berikut ini beberpapa dampak negative dari aksi terorisme :
1. Penentangan kepada Allah dan Rasulnya.
Telah Nampak dari penjelasan – penjelasan yang telah lalu bahwa segala bentuk kerusakan, peledakan dan aksi-aksi terorisme adalah terlarang dalam agama ini. Hal ini haram menurut dalil-dalil al-qur’an dan as-sunah, dan barangsiapa yang melanggar ancaman tersebut maka bersiaplah menemui ancaman Allah SWT, sebagaimana firman allah :
Artinya : “ (ketentuan) yang demikian itu adalah sesungguhnya mereka menentang Allah dan rasulnya, dan barangsiapa yang menentang Allah dan rasulnya maka Allah amat keras siksaannay (Qs. Al-anfal :13)
2. Keluar dari jamaah kaum muslimin dan tidak mengikuti jalan mereka.
Telah dijelaskan bahwa segala bentuk perbuatan kerusakan, peledakan dan aksi-aksi terorisme seta menumpahkan darah kaum muslimin yang tidak bersalah haram menurut kesepakatan para ulama, melanggar hal tersebut telah keluar dari jalan kaum muslimin. Rasulullah SAW bersabda :
Artinya : “ Siapa yang keluar dari ketaatan dan berpisah dari jamaah kemudian ia mati maka matinya adalah mati jahiliah”.
3. Mengahmabt jalan tersebarnya agama Allah.
Berapa banyak kegiatan-kegiatan islam terhenti karna tindakan dan aksi-aksi terorisme yang Nampak belakangan ini, penyebaran islam, ajakan untuk masuk islam, penyebaran buku-buku islamy, pembangunan masjid dan sekolah-sekolah tidak terhingga dari aktivitas dakwah yang terhambat. Maka barang siapa ayng menghambat jalan Allah ini sungguh akan merugi kelak dikemudian hari.
Allah berfirman ;
Artinya : “ Maka diantara mereka ada yang beriman kepadanya dan diantara mereka ada yang menghalangi (manusia) beriman kepadanya dan cukuplah (bagi mereka) neraka jahannam yang menyala- nyala apinya (an-nisa’ : 55)
4. Pembunuhan terhadap yang tidak bersalah
Syaikh Muhammad bin sholih al-utsmani berkata : dan jiwa yang diharamkan oleh Allah adalah jiwa yang terjaga yaitu jiwa seorang muslim. Semakna dengan sejumlah ucapan para ulama yang telah berlalu menyebutkan tentang bahayanya menumpahkan darah orang-orang yang tidak bersalah.
Allah berfirman :
Artinya : “ Dan barang siapa yang membunuh seorang mu’min dengan sengaja maka balasannya ialah neraka jahannam, kekal didalamnya dan Allah murka kepadanya an mengutukinya serta menyediakan azab yang sangat besar baginya ( Qs. An-nisa : 93 )
5. Menyakiti kaum muslimin yang tidak berdosa
Tidaklah terhingga berbagai kepedihan dan ganguan yang menimpa kaum muslimin khususnya di negeri yang mereka adalah minoritas dibelakang aksi-aksi terorisme, berapa banyak linangan air mata jeritan yang mewarnai kaum muslimin.
2.4 Solusi Menghadapi Terorisme
Akhir-akhir ini yang namanya terorisme sangat banyak berkeliaran di negeri kaum muslimin, berbagai cara yang dilakukan oleh aparat hokum dan kepolisian untuk menghadapinya tetapi yang namanya terorisme tetap ada.
Berikut ini kami akan mengenangahkan kepada para pembaca beberapa solusi untuk menghadapai terorisme :
1. Menyeru kaum muslimin untuk berpegang teguh kepada Al-qur’an dan as-sunnah dan kembali kepada nya dalam segala perkara.
Allah berfirman :
Artinya : “Barangsiapa yang mengikuti petunjukku ia tidak akan sesat dan tidak akan celaka dan barangsiapa yang berpaling dari peringatanku maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit dan kami akan menghimpunkannya pada hari kiamat dengan keadaaan buta (. Thoha ; 123-124).
Dan berpegang teguh kepadanya adalah tonggak keselamatan dan benteng dari kehidupan dan segala masalah yang dihadapi umat islam akan bisa terselesaikan engan merujuk kepada Al-qur’an dan sunnah.
2. komitmen terhadap jamaah kaum muslimin dan imamah mereka.
Jamaah kaum muslimin adalah jamaah kaum muslimin dibawah kepemimpinan seorang imam (Penguasa) dalam sebuah Negara. Dan sudah ketentuan Allah SWT bahwa letak kebahagiaan dan kesejahteraan manusia adalah apabila mereka bersatu dibawah seorang pemimpin. Ibnu Mubarak berkata : sebagai rahmat dan kemurahannya Allah menolak masalah rumit dari agama kita dan penguasa. Andalkan bukan karna penguasa niscaya tidak aka nada jalan yang aman bagi kita dan yang lemah dari kita pasti dikuasai bagi yang kuat.
3. Berhukum pedada apa yang telah diturunkan oleh Allah SWT.
Sudah merupakan tabiat dari kehidupan manusia sangatlah butuh dalm suatu ajaran mereka agar terbentuk dalam kehidupan yang seimbang dan sejahtera masalah apapun yang terjadi besar atau kecil masalahnya pasti dalam syariat Allah ada penyelesaiannya. Dan apabila kita berpaling dari hokum syariat tersebut maka terjadilah fitnah dan musibah.
Allah berfirman :
Artinya : “ Maka hendaklah orang-orang yang menyalahi peraturan rasul, takut akan difitnah atau ditimpa azab yang sangat pedih ( Qs. An-Nur ; 63)
4. Menyebarkan ilmu syari ditengah umat.
Berkat ibnu Qayyim rahimatullahu anhu tidaklah ala mini rusak keculai karna kajahilan dan tidak ada kemakmuran baginya kecuali dengan ilmu syar’I, kapan ilmu itu Nampak pada suatu negri atau suatu tempat maka akan sedkit kejelekan pada para penghuninya, dan kapan ilmu itu tersembunyi padanya maka akan Nampak kejelekan dan kerusakan.
5. Mendukung kegiatan – kegiatan dakwah yang hak dalam mendekatkan agama yang nenar kepada manusia.
Tidak diragukan bahwa menyeru manusia kejalan Allah termasuk solusi yang bermanfaat dalam menanggulangi problematika yang dihadapi oleh manusia dan menciptakan kebaikan untuk mereka.
Allah berfirman :
Artinya : “ Siapakah yang lebih baik perkataanya dari pada orang yang menyeru kepada Allah mengerjakan amal yang baik dan berkata sesunguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri” ( Al –imran ; 104 ).
Maka sangatlah dibutuhkan upaya untuk menegakkan dakwah yang berhak ditengah manusia sesuai dengan tuntuan Al-Qur’an dan as-sunnah sabagaiman yang dipahami dan di amalkan oleh apra ulama.
6. Mengadakan upaya maksimal dalam memperbaiki keadaan kehidupan masyarakat dan memenuhi kebutuhan-kebutuhan darurat, serta menyelesaikan masalah-masalah mereka.
7. Mengarahkan media masa kepada hak yang terbaik dalam pemberitaan.
BAB III
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Dari uraian diatas kita dapat menyimpan bahwa
1. Setiap perbutan- perbuatan yang membahayakan jiwa manusia yang tidak berdosa, menghancurkan kedamaian, kehormatan dan membuat kerusakan dimuka bumi ini dengan sewenang-wenangnya dinamakan TEROSIRME.
2. Melakukan sesutau yang menyebabkan kepanikan, ketakutan, membuat gelisah orang-orang ramai serta menimbulkan pertumpahan darah terhadap kaum muslimin yang tidak bersalah juga dinamakan terorisme.
Jadi terorisme adalah suatu perbuatan yang keji dan mungkar yang menindas orang-orang yang lemah dan tidak bersalah tanpa unsure yang jelas yang menyebabkan terjadinya permusuhan individu-individu, kelompok-kelompok bahkan antar Negara.
4.2 Kritik dan Saran
Alhamdulillah segala puji syukur kita haturkan atas kehadirat Allah SWT yang atas rahmat dan hidayahnya penulis dapat menyelesaikan makalah ini yang penuh kekurangan sanasini. Untuk itu penulis mengharapkan kepada pembaca untuk memberikan berupa kritikan dan saran yang membangun untuk menuju kepada yang lebih baik lagi. Dan penulis menyarankan kepada pembaca agar memahami lagi tentang pandangan islam terhadap terorisme suupaya jangan salah artikan yang namanya terorime.
Ungkapan rasa terimakasih tidak lupa penulis sampaikan kepada pihak yang membantu atas terselesainya makalah ini mudah-mudahan Allah SWT membalas kebaikan di hari akhirat nantinya. Amin.
DAFTAR PUSTAKA
- Sanusi Muhammad, meraih kemuliaan melalui jihad bukan kenistaan, jajarta, pustaka as-sunnah, 2006
Segala puji bagi Allah SWT yang telah mengutus Muhammad sebagai seorang nabi dan rasulnya dengan ajaran yang baik dala syariat yang benar sehingga dapat dibedakan yang baik dan yang buruk.
Sholawat dan salam semoga terkirimkan buat nabi Muhammad SAW semoga banyaknya kita bersolawat mudah- mudahan mendapatkan syafaatnya di yaumil akhir. Amin.
Akhir – akhir ini berbagai macam kasus yang terjadi dikalangan kaum muslimin, dan kita harus mengetahui apa yang menimpa kaum muslimin. Belakangan ini, dengan berkuasanya musuh terhadap mereka di sejumlah belahan negeri kaum muslimin tidak terlepas dari pengaruh dampak negative dari perbuatan – perbuatan terorisme.
Sesuai dengan judul yang dibut pemakalah yaitu : “PANDANGAN ISLAM TERHADAP TERORISME”. Pemakala mncoba untuk menguraikan apa dan siapa terosime itu sebenarnya, apa sebab – sebab munculnya terorisme, apa dampak-dampak negative terorisme dan bagaimana solusi menghadapi terorisme. Semoga dengan penguraian yang singkat ini kita dapt memahami semuanya. Amin.
Sekian dan terima kasih atas perhatian nya
Wassalam
Duri,15 Mei 2010
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Batasan Dan Rumusan
1.3 Tujuan Pembahasan
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Terorisme
a. Menurut majma’ al-buhuts al islamiyah
b. Menurut majma’ al-fiqhy al islamy
c. menurut perserikatan bangsa-bangsa (PBB)
2.2 Sebab – sebab munculnya terorisme
2.3 Dampak-dampak munculnya terorisme
2.4 Solusi menghadapi terorisme
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Kritik dan Saran
DAFTAR PUSAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tidaklah diragukan bahwa bicara tentang terorisme adalahsuatu hal yang sangat penting di zaman ini. Dimana telah berlalu dalam kehidupan manusia berbagai kejadian dan aksi-aksi teror yang telah mengguncang sejumlah negara dan negeri kaum muslim tak terlepas dari hal terorisme.
Setelah kejadian 11 september 2009 isu terorisme semakin menjadi-jadi dan telah menjadi sebuah polemic yang telah meninggalkan berbagai trauma kepedihan dan kekalutan ditengah manusia. Dan manusia menyikapi terorisme terbagi jadi tiga golongan diantaranya :
1. mereka ekstrim dalm menetapkan adanya terorisme dan terlalu meluas dalam menggunakan kalimat terorisme tersebut sehingga orang yang berpegang teguh terhadap islam dan mencegah dari kemungkaran juga digolongkan sebagai terorisme. Golongan ini dipelopori oleh orang-orang kafir yang menaruuh kebencian kepada umat islam.
2. Mereka yang ekstrim dalam meniadakan segala bentuk wujud terorisme dan meingkari wujudnya dan mereka menganggap bahwa hal tersebut adalah rekayasa dan ilustrasi musuh-musuh islam.
3. mereka menetapkan adanya terorisme tersebut namun tidak berlebihan dalam menetapkan dan menyikapi, sebagian dari terror ada yang dibenarkan dalam pandangan syariat dan sebagian lainnya sangat tercela. Golongan ini adalah para ulama umat dan orang-orang yang berjalan diatas al-qur’an dan as-sunnah.
1.2 Batasan dan Rumusan
a. Batasan
Untuk mempermudah dan memperlancar penulisan makalah ini, maka penulis membatasi masalah sebagai berikut :
1. Apa makna terorisme dalam islam
2. apa sebab-sebab munculnya terorisme
3. bagaimana solusi menghadapi terorisme
b. Rumusan
1. Apa terorisme itu sebenarnya
2. Siapa terorisme itu sebenarnya
3. Bagaimana menghadapi terorisme itu
4. Apa dampak negative dari terorisme
1.3 Tujuan Pembahasan
Pemakalah menulis makalah ini dengan tujuan untuk mengetahui :
1. Makna terorisme dalam islam
2. Sebab-sebab munculnya terorisme
3. Solusi menghadapi terorisme
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian terorisme
Manusia pada zaman sekarang ini berselisih dalam memberikan defenisi tentang terorisme, padahal kalimat terorisme adalah kalimat paling banyak digunakan ditahun-tahun terakhir ini. Hal tersebut karena para ulama berbeda dalam mengartikan kalimat terorisme.
a. Menurut majma’ al-fiqhy al-islamy.
Terorisme adalah suatu permusuhan oleh individu-individu, kelompok-kelompok atau Negara-negara dengan penuh kesewenangan-kesewenangan terhadap manusia(agama,darah,harta,akal, dan kehormatan)
b. Menurut majma’ al-buhuts al-islamiah
terorisme adalah membuat takut orang-orang yang aman, menghancurkan kemaslahatan, tonggak-tonggak kehidupan mereka dan melampaui batas terhadap harta, kehormatan, kebebasan dan kemuliaan manusia dengan penuh kesewenangan-kesewenangan dan kerusakan dimuka bumi. .
c. Menurut Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB)
Terorisme adalah perbuatan-perbuatan yang membahayakan jiwa manusia yang tidak berdosa atau menghancurkan atau kebebasan asasi atau melanggar kehormatan manusia
d. Menurut as-syar al-ausath bersama Prof. Dr. Syaikh Sholih bin ghonim mengenai masalah irhab(terorisme)
Iirhab secara bahasa adalah melakukan sesuatu yang menyebabkan kepanikan, ketakutan, membuat gelisah orang-orang yang nyaman, menyebabkan kegoncangan dalam kehidupan dan pekerjaan mereka dan menghentikan aktifitas-aktifitas mereka serta menimbulkan keguncangan dalam keamanan dan kehidupan serta interaksi.
Adapun teroris dalam syariat adalah segala sesuatu yang enyebabkan goncangan keamanan, pertumpahan darah kerusakan harta atau pelampauan batas dengan berbagai bentuknya.
Allah berfirman ;
Artinya : “ Dan siapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan apa saja yang kalian sanggupi dan kuda-kuda yang ditambah untuk perang (yang dengan persiapan itu) kalian mengirab musuh Allah dan musuh kalian (Qs. Al-anfal : 60)
Tersimpul dari keterangan syaikh sholih bin ghonim diatas bahwa irhab (teroris) dibagi menjasdi dua.
1. Al-Irhab yang di syariatkan
Yaitu kebenaran umat islam dalam mempersiapkan diri, menambah kekuatan latihan senjata ( Militer ) membuat senjata dan menyiapkan kekuatan yang membuat irhab terhadap musuh sehingga tidak lancing terhadap mereka, agama, aqidah, dan individu-individu umat.
2. Teroris tercela
Yaitu inilah terorisme yang kita uraikan tentang defenisinya dan maksud dalam tulisan ini, namun perlu kami ingatkan disini, bahwa musuh-mush islam sengaja melancarkan isu0isu terorisme dan berusaha untuk mengaitkan islam dengan terorisme secara langsung maupun tidak langsung, dan mereka mempunyai misi yaitu menyamarkan prinsip-prinsip islam yang agung sekaligus meruntuhkannya, menutup pintu dakwah di jalan Allah dalam rangka penyebaran islam yang membawa rahmat bagi semesta alam, memerangi islam dan kaum muslimin dengan jalan yang jelek dan menjanjikan yang membuat manusia takut dan lari dari agama islam.
2.2 Sebab-sebab munculnya terorisme
Sudah merupakan tabiat khususnya orang yang bergerak dibidang pemberitaan untuk antusiasi menanggapi kejadian yangmengagetkan mereka, tak ayal lagi berbagai komentar dan pernyataan yang terlontar pasca kejadian-kejadian tersebut.
Berikut ini kami mencoba menyebutkan sebab-sebab pokok yang merupakan sumber munculnya aksi-aksi terorisme.
1. Jauh ari tuntunan syariat Allah
Menjauh dan berpaling dari syariat islam adalah sebab kebinasaan dan kesengsaraan. Sebagaimana Allah berfirman :
Artinya : “ Barangsiapa yang mengikuti petunjuk ku ia tidak akan sesat dan tidak akan celaka dan barang siapa yang berpaling dari peringatanku maka sesungguhnya baginya kehidupan yang sempit dan kamu akan menghimpunkannya pada hari kiamat dalam keadaan buta (Qs. Thoha : 123-124).
Maka meninggalkan tuntunan dan aturan agama dan menerapkan dalam kehidupan adalah sebab kesengsaraan dan kesesatan.
Adapun fenomena terjauh dari tuntunan syariat ini dampak dalam beberapa perkara :
a. Banyak bid’ah dan keyakinan yang rusak
b. Berpaling dari jalan salafush sholih
c. Tersebarnya kemunkaran kekejian dan maksiat.
2. Jahil dalam tuntunan syariat dan sedikit dalam pemahaman agama.
Kejahilan adalah penyakit dan kejelekan yang sangat berbahaya, darinyalah lahir fitnah, kerusakan, dan malapetaka. Kejahilan terhadap tuntunan agama ini Nampak jelas dalam beberapa perkara :
a. jahil terhadap kaidah-kaidah syariat etika dan adab-adabnya.
b. Jahil akan maksud maslaha dan hikmah islam dalam syariat yang ditetapkan.
c. Jihad terhadap rincian dan uraian detail permasalahan-permasalahan agama seperti jihad dan amar ma’ruf nahi munkar.
3.Sikap ekstrim
Sikap ekstrim adalah suatu hal yang tercela dalam agama sebagaimana yang telah diuraikan, dan sikap ekstrim ini adalah sumber kerusakan dan penyimpangan.
4. Jauh dari ulama
Sesungguhnya para ulama jauh mempunyai kedudukan tinggi ditengah umat dan telah dipuji dan dijelaskan keutamaan mereka dalam berbagai nash hadist maupun ayat.
Allah SWT berfirman :
Artinya : “ Maka bertanyalah kalian kepada orang-orang berilmu jika kalian tidak mengetahui (An-nahl : 43)
Rasulullah SAW bersabda :
Artinya : “Berkah itu bersama orang-orang tua (Ulama) kalian”.
5. Mengikuti idiologi menyimpang
Kerusakan idiologi ini dipengaruhi oleh beberapa factor :
a. Adanya keracunan alam manhajut talaqqi
b. Mengambil nash secara tekstual tanpa fiqih yang mendalam
c. Perang pemikiran dan tipu daya iblis yang menjangkit tengah umat
d. Mengikuti hawa nafsu
6. Mengikuti semangat belaka
Punya semangat dalam membela agama Allah dan marah ketika melihat pelanggaran terhadap perintah dan larangan Allah adalah suatu hal yang sangat terpuji. Adaupun sekedar semangat belaka tanpa disertai dengan hal-hal tersebut mengantar kepada perbuatan ekstrim, perusakan an terorisme.
7. Makar musuh-musuh islam
Permusuhan antara yang haq dan yang batil adalah suatu hal yang telah berlangsung dari dahulu dan terus berlangsung dari dahulu dan terus berlanjut hingga akhir zaman. Hal ini telah disebutkan Allah dalam Al-qur’an.
Artinya : “ Orang-orang yahudi dan nasrani tidak akan senang kepada kalian hingga kalian mengikuti agama mereka ( Qs. Al-baqarah : 120 )
8. Tidak diterapkannya hokum Allah SWT pada kebanyakan negri islam
Allah telah menciptakan makhluk dengan hikmah agar mereka beribadah kepadanya.
Artinya : “ dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah kepadaku (Az-zariya :156)
Dan Allah juga memerintahkan maj\khluknya agar untuk menegakkan agamanya dan menjalankan syariatnya.
Artinya : “ Kemudian kami jadikan kalian berada diatas suatu syariat (peraturan) dari urusan (agama) itu maka ikutilah syariat itu dan janganlah kalian ikuti hawa nafsu orang-orang yang tidak mengetahui (Qs. Al-jatsiah :18)
2.3 Dampak-dampak Negatif Terorisme
Seluruh aksi terorisme yang terjadi dimasa sekarang ini, walaupun dinisbatkan kepada islam hakikatnya ia adalah perkara baru dalam agama yang sama sekali tidak dicontohkan oleh nabi Muhammad SaW dan para sahabatnya.
Berikut ini beberpapa dampak negative dari aksi terorisme :
1. Penentangan kepada Allah dan Rasulnya.
Telah Nampak dari penjelasan – penjelasan yang telah lalu bahwa segala bentuk kerusakan, peledakan dan aksi-aksi terorisme adalah terlarang dalam agama ini. Hal ini haram menurut dalil-dalil al-qur’an dan as-sunah, dan barangsiapa yang melanggar ancaman tersebut maka bersiaplah menemui ancaman Allah SWT, sebagaimana firman allah :
Artinya : “ (ketentuan) yang demikian itu adalah sesungguhnya mereka menentang Allah dan rasulnya, dan barangsiapa yang menentang Allah dan rasulnya maka Allah amat keras siksaannay (Qs. Al-anfal :13)
2. Keluar dari jamaah kaum muslimin dan tidak mengikuti jalan mereka.
Telah dijelaskan bahwa segala bentuk perbuatan kerusakan, peledakan dan aksi-aksi terorisme seta menumpahkan darah kaum muslimin yang tidak bersalah haram menurut kesepakatan para ulama, melanggar hal tersebut telah keluar dari jalan kaum muslimin. Rasulullah SAW bersabda :
Artinya : “ Siapa yang keluar dari ketaatan dan berpisah dari jamaah kemudian ia mati maka matinya adalah mati jahiliah”.
3. Mengahmabt jalan tersebarnya agama Allah.
Berapa banyak kegiatan-kegiatan islam terhenti karna tindakan dan aksi-aksi terorisme yang Nampak belakangan ini, penyebaran islam, ajakan untuk masuk islam, penyebaran buku-buku islamy, pembangunan masjid dan sekolah-sekolah tidak terhingga dari aktivitas dakwah yang terhambat. Maka barang siapa ayng menghambat jalan Allah ini sungguh akan merugi kelak dikemudian hari.
Allah berfirman ;
Artinya : “ Maka diantara mereka ada yang beriman kepadanya dan diantara mereka ada yang menghalangi (manusia) beriman kepadanya dan cukuplah (bagi mereka) neraka jahannam yang menyala- nyala apinya (an-nisa’ : 55)
4. Pembunuhan terhadap yang tidak bersalah
Syaikh Muhammad bin sholih al-utsmani berkata : dan jiwa yang diharamkan oleh Allah adalah jiwa yang terjaga yaitu jiwa seorang muslim. Semakna dengan sejumlah ucapan para ulama yang telah berlalu menyebutkan tentang bahayanya menumpahkan darah orang-orang yang tidak bersalah.
Allah berfirman :
Artinya : “ Dan barang siapa yang membunuh seorang mu’min dengan sengaja maka balasannya ialah neraka jahannam, kekal didalamnya dan Allah murka kepadanya an mengutukinya serta menyediakan azab yang sangat besar baginya ( Qs. An-nisa : 93 )
5. Menyakiti kaum muslimin yang tidak berdosa
Tidaklah terhingga berbagai kepedihan dan ganguan yang menimpa kaum muslimin khususnya di negeri yang mereka adalah minoritas dibelakang aksi-aksi terorisme, berapa banyak linangan air mata jeritan yang mewarnai kaum muslimin.
2.4 Solusi Menghadapi Terorisme
Akhir-akhir ini yang namanya terorisme sangat banyak berkeliaran di negeri kaum muslimin, berbagai cara yang dilakukan oleh aparat hokum dan kepolisian untuk menghadapinya tetapi yang namanya terorisme tetap ada.
Berikut ini kami akan mengenangahkan kepada para pembaca beberapa solusi untuk menghadapai terorisme :
1. Menyeru kaum muslimin untuk berpegang teguh kepada Al-qur’an dan as-sunnah dan kembali kepada nya dalam segala perkara.
Allah berfirman :
Artinya : “Barangsiapa yang mengikuti petunjukku ia tidak akan sesat dan tidak akan celaka dan barangsiapa yang berpaling dari peringatanku maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit dan kami akan menghimpunkannya pada hari kiamat dengan keadaaan buta (. Thoha ; 123-124).
Dan berpegang teguh kepadanya adalah tonggak keselamatan dan benteng dari kehidupan dan segala masalah yang dihadapi umat islam akan bisa terselesaikan engan merujuk kepada Al-qur’an dan sunnah.
2. komitmen terhadap jamaah kaum muslimin dan imamah mereka.
Jamaah kaum muslimin adalah jamaah kaum muslimin dibawah kepemimpinan seorang imam (Penguasa) dalam sebuah Negara. Dan sudah ketentuan Allah SWT bahwa letak kebahagiaan dan kesejahteraan manusia adalah apabila mereka bersatu dibawah seorang pemimpin. Ibnu Mubarak berkata : sebagai rahmat dan kemurahannya Allah menolak masalah rumit dari agama kita dan penguasa. Andalkan bukan karna penguasa niscaya tidak aka nada jalan yang aman bagi kita dan yang lemah dari kita pasti dikuasai bagi yang kuat.
3. Berhukum pedada apa yang telah diturunkan oleh Allah SWT.
Sudah merupakan tabiat dari kehidupan manusia sangatlah butuh dalm suatu ajaran mereka agar terbentuk dalam kehidupan yang seimbang dan sejahtera masalah apapun yang terjadi besar atau kecil masalahnya pasti dalam syariat Allah ada penyelesaiannya. Dan apabila kita berpaling dari hokum syariat tersebut maka terjadilah fitnah dan musibah.
Allah berfirman :
Artinya : “ Maka hendaklah orang-orang yang menyalahi peraturan rasul, takut akan difitnah atau ditimpa azab yang sangat pedih ( Qs. An-Nur ; 63)
4. Menyebarkan ilmu syari ditengah umat.
Berkat ibnu Qayyim rahimatullahu anhu tidaklah ala mini rusak keculai karna kajahilan dan tidak ada kemakmuran baginya kecuali dengan ilmu syar’I, kapan ilmu itu Nampak pada suatu negri atau suatu tempat maka akan sedkit kejelekan pada para penghuninya, dan kapan ilmu itu tersembunyi padanya maka akan Nampak kejelekan dan kerusakan.
5. Mendukung kegiatan – kegiatan dakwah yang hak dalam mendekatkan agama yang nenar kepada manusia.
Tidak diragukan bahwa menyeru manusia kejalan Allah termasuk solusi yang bermanfaat dalam menanggulangi problematika yang dihadapi oleh manusia dan menciptakan kebaikan untuk mereka.
Allah berfirman :
Artinya : “ Siapakah yang lebih baik perkataanya dari pada orang yang menyeru kepada Allah mengerjakan amal yang baik dan berkata sesunguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri” ( Al –imran ; 104 ).
Maka sangatlah dibutuhkan upaya untuk menegakkan dakwah yang berhak ditengah manusia sesuai dengan tuntuan Al-Qur’an dan as-sunnah sabagaiman yang dipahami dan di amalkan oleh apra ulama.
6. Mengadakan upaya maksimal dalam memperbaiki keadaan kehidupan masyarakat dan memenuhi kebutuhan-kebutuhan darurat, serta menyelesaikan masalah-masalah mereka.
7. Mengarahkan media masa kepada hak yang terbaik dalam pemberitaan.
BAB III
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Dari uraian diatas kita dapat menyimpan bahwa
1. Setiap perbutan- perbuatan yang membahayakan jiwa manusia yang tidak berdosa, menghancurkan kedamaian, kehormatan dan membuat kerusakan dimuka bumi ini dengan sewenang-wenangnya dinamakan TEROSIRME.
2. Melakukan sesutau yang menyebabkan kepanikan, ketakutan, membuat gelisah orang-orang ramai serta menimbulkan pertumpahan darah terhadap kaum muslimin yang tidak bersalah juga dinamakan terorisme.
Jadi terorisme adalah suatu perbuatan yang keji dan mungkar yang menindas orang-orang yang lemah dan tidak bersalah tanpa unsure yang jelas yang menyebabkan terjadinya permusuhan individu-individu, kelompok-kelompok bahkan antar Negara.
4.2 Kritik dan Saran
Alhamdulillah segala puji syukur kita haturkan atas kehadirat Allah SWT yang atas rahmat dan hidayahnya penulis dapat menyelesaikan makalah ini yang penuh kekurangan sanasini. Untuk itu penulis mengharapkan kepada pembaca untuk memberikan berupa kritikan dan saran yang membangun untuk menuju kepada yang lebih baik lagi. Dan penulis menyarankan kepada pembaca agar memahami lagi tentang pandangan islam terhadap terorisme suupaya jangan salah artikan yang namanya terorime.
Ungkapan rasa terimakasih tidak lupa penulis sampaikan kepada pihak yang membantu atas terselesainya makalah ini mudah-mudahan Allah SWT membalas kebaikan di hari akhirat nantinya. Amin.
DAFTAR PUSTAKA
- Sanusi Muhammad, meraih kemuliaan melalui jihad bukan kenistaan, jajarta, pustaka as-sunnah, 2006
Rabu, 19 Mei 2010
PEMIKIRAN ABDULLAH NASHIH ULWAN TENTANG KONSEP UKHWAH FILLAH
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan waktu kesempatan dan kemudahan kepada saya untuk membuat karangan ilmiahyang berjudul “PEMIKIRAN ABDULLAH NASHIH ULWAN TENTANG KONSEP UKHWAH FILLAH”. Ukhwah Fillah (persaudaraan karena Allah) itu indah, bahkan Ukhwah Fillah adalah kekuatan utama kaum muslimin. Namun itu semua hanya terjadi jika Ukhwah Fillah bisa diwujudkan dan dilaksanakan ditataran fakta dan realita, adapun jika yang indah, nikmat dankuat itu maka indah nikmatnya ukhwah fillah akhirnya hanya sebatas teori saja atau kenangan masa lalu belaka.
Kami berharap dengan adanya ukhwah fillah ini kita mengetahui bagaimana indahnya ukhwah fillah itu, saya berupaya untuk menulis karya ilmiah ini yang hanya seorang pelajar kelas akhir KMI dari Pondok Pesantren Modern Al- jauhar. Semoga pembahasan yang singkat ini bermanfaat bagi kita semua, Amin Ya Rabbal Alamin.
Sekian dan terima kasih atas perhatian nya
Wassalam
Duri,15 Mei 2010
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Pembatasan Judul
1.3 Rumusan Masalah
1.4 Tujuan
1.5 Manfaat
BAB II PEMBAHASAN
A. 2.1 Biografi Dr Abdullah Mashih Ulwan
2.2 Karya Dr Abdullah Nashih Ulwan
B. Pemikiran Abdullah Nashih Ulwan
2.3 Apa itu ukhwah fillah
2.4 Keutamaan – keutamaan ukhwah fillah
2.5 Syarat – syarat ukhwah fillah
2.6 Sarana – sarana memperdalam semangat ukhwah
2.7 Buah- buah ukhwah dalam membangun kejayaan dan sejarah
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
DAFTAR PUSAKA
HALAMAN PENGESAHAN
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Segala puji bagi Allah yang telah melimpahkan segala rahmatnya kepada kita semua. Shalawat dan salam kami sampaikan kehadiran Rasulullah SAW, keluarga para sahabat dan juga umat beliau hingga akhir zaman.
Di zaman yang sekarang ini banyak dari umat islam di dunia ini yang tidak lagi mementingkan ukhwah islamiyah. Banyak perkelahian dan pertentangan diantara umat islam disebabkan telah hilangnya tali persaudaraan antara kita.
Oleh sebab itu penulis ingin membahas tentang bagaimana ukhwah islamiyah ini bisa terjalin antara umat islam dari pengertian ukhwah fillah sampai keutamaan ukhwah fillah itu sendiri.
1.2 Pembatasan Judul
Untuk memperlancar dan mempermudah penulisan paper ini maka penulis akan membatasi masalah ini dengan pembatasan pembahasan kita yaitu : Apa pengertian dari ukhwah fillah.
1.3 Rumusan Masalah
Rumusan masalah pada makalah ini yaitu :
- Apa keutamaan ukhwah fillah
- Apa syarat – syarat ukhwah fillah
- Apa sarana-sarana memperdalam ukhwah fillah
- Apa buah – buah ukhwah dalam membangun kejayaan dan sejarah
1.4 Tujuan
Penulis menulis makalah ini dengan tujuan untuk mengetahui :
- Untuk mengetahui keutamaan ukhwah fillah
- Untuk mengetahui syarat-syarat ukhwah fillah
- Untuk mengetahui sarana-sarana memperdalam ukhwah fillah
- Untuk mengetahui buah-buah ukhwah dalam membangun kejayaan dan sejarah
-
1.5 Manfaat
Manfaat dari penulisan makalah ini yaitu :
- Untuk menambah wawasan tentang ukhwah fillah
- Untuk memenuhisebagian persyaratan tugas akhir KMI
BAB II
PEMBAHASAN
A. 2.1 Biografi Dr. Abdullah Nashih Ulwan
Syeikh Dr. Abdullah Nashih Ulwan dilahirkan di kota Halb, syiria pada tahun 1928, beliau menyelesaikan pengajian ibtidaiyyahnya pada tahun 1943 dan tsanawiyyah syariyyah pada tahun 1949 kemudian beliau berangkat ke mesir dan menuntut ilmu di Al-azhar asy-syarif beliau memperoleh derjah alamiyah dari fakulti usuluddin pada tahun 1952. kemudian beliau meneruskan dirasat’ulya untuk memperoleh syadah ilmiah dalam bidang tarbiyah. Beliau adalah seorang yang bergiat dan cerdas dalam gerakan islam, mengabdikan diri untuk dakwah dan bergabung dengan ikhwan muslimin, beliau berhubung erat dengan asy-syahid abdul khadir audha sayyid qutb dan al ustadz abdul badi’ shagar.
Di dalam penjara baliau menyelesaikan pengajian dan memperoleh syadah tinggi dalam bidang pengajaran pada tahun 1954 yaitu sebelum dibuang ke syiria beliau bertugas sebagai guru di tsanawiyyah halb sambil mengajar di masjid umar ibn abdul aziz.
Ketika tekanan kerajaan semakin keras terhadap kaum muslimin di syiria beliau berhijarah ke Jordan pada tahun 1400H kemudian ke arab Saudi dan bertugas di universiti sind di Pakistan pada tahun 1404H tesis beliau berjudl “Fiqh ad dakwah ad-daiyyah”
Dunia islam merasa kehilangan salah seorang ulama nashih ulwan kembali ke rahmatullah setelah diserang penyakit selama tiga tahun beliau meninggal dunia pada pagi hari sabtu 5 muharram 1408 H bersamaan 26hb. Ogos, 1987 di jeeddah di makamkan di makkah – al mukharromah beliau meninggalkan sebanyak 43 karangan untuk umat islam ( dan arena pendidikan dan ilmu islam ).
2.2 Karya Abdullah Nashih Ulwan
- Saat mukmin merasakan kelezatan iman
- Tarbiyah ruhiyah
- Tata cara meminang dalam islam
B. Pemikiran Abdullah Nashih Ulwan
2.3 Apa itu Ukhwah fillah
Ukwah fillah (persaudaraan karna Allah) adalah anugrah suci pancaran robbani dan nikmat ilahi yang ditanamkan kedalam ahti orang – orang yang berbuat ikhlas dari kalangan para hambanya dan orang-orang pilihan dari kalangan para walinya serta kalangan makhluknya yang bertakwa.
Allah SWT berfirman “ walaupun kamu membelanjakan (kekayaan) yang berada di bumi, niscaya kamu tidak dapat mempersatukan hati mereka akan tetapi Allah telah mempersatukan hati mereka (Qs. Al-Anfal(8) ayat 63)
Dan firmannya “ Dan ingatlah akan nikmat Allah kepada mu ketika dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah orang yang bersaudara” (Qs. Ali Imran (3) ayat 103).
Ukhwah juga adalah kekuatan iman yang bersumber dari dalam diri yang menumbuhkan perasaan mendalam melalui sentuhan kasih sayang, penghargaan dan saling percaya terhadap setiap orang yang terikat hubungan aqidah islamiyah, iman dan takwa. Rasa persaudaraan yang tulus ini menumbuhkan dalam diri seseorang mukmin sentuhan hati yang paling tulus dan perasaan paling ikhlas dalam mengambil sikap-sikap positif seperti saling tolong menolong, berkorban untuk orang lain, kasih sayang, memaafkan, menolong orang saat kesulitan dan sikap solidaritas disaat tidak berdaya. Demikian juga dalam mengambil sikap – sikap negative seperti menjauhkan diri dari hal-hal yang menbahayakan manusia baik terhadap diri, harta, kehormatan ataupun harga diri mereka selaku manusia.
Oleh karena itu, ukhwah fillah merupakan sifat yang selalu melekat pada iman dan mendampingi takwa, sebab tidak ada artinya ukhwah tanpa iman dan tidak ada artinya iman tanpa ukhwah seperti halnya tidak ada pertemanan tanpa ketakwaan dan tidak ada ketakwaan tanpa pertemanan.
Adapun tidak ada artinya ukhwah tanpa iman. Karena Allah SWT berfirman “sesungguhnya orang –orang mukmin adalah bersaudara”(Qs. Al-Hujurat (49) ayat 10).
Sedangkan mengapa tidak ada pertemanan tanpa ketakwaan, karena Allah SWT berfirman “teman-teman akrab pada hari itu sebagiannya menjadi musuh bagi sebagian yang lain kecuali orang – orang yang bertakwa (Qs. Az-zukhruf(43) ayat 67)
Tidak dapat diragukan lagi bahwa bila ukhwah ternafikan dari keimanan, maka ia akan bertemu untuk kepentingan diri dari kemanfaatan pribadi, sedangkan bila perteman terpisah dari ketakwaan maka ia akan tegak diatas tumbuhnya permusuhan dan kebencian dimana akan Nampak pada perseteruan pertama meraih dunia dan persaingan pertama mendapatkan harta rampasan dan menggapai kepentingan.
Bila kita mendapatkan pada diri seorang muslim keimanan dan ketakwaan namun disamping itu tidak mendapati padanya ukhwah yang tulus dan pertemanan yang murni maka ia hanyalah keimanan yang kurang dan ketakwaan yang palsu.
Mengapa ia adalah keimanan yang kurang? Karena Rasulullah SAW bersabda dalam hadist yang diriwayatkan Imam Al-bukhari dan muslim :
Arinya :
“Tidaklah beriman salah seorang diantara kamu hingga mencintai untuk saudaranya apa-apa yang ia cintai untuk dirinya sendiri”
Sedangkan mengapa ia adalah ketakwaan yang palsu? Karena Allah SWT berfirman “ Dan tolong menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong menolong kamu dalam berbuat dosa dan permusuhan (Qs. Al-Maidah(5) ayat 2).
Wahai saudara-saudaraku seiman! Inilah hakikat ukhwah fillah, ia adalah anugrah robbani yang ditanamkan kedalam hati yang beriman dan tulus. Ia adalah kekuaatan iman yang bersumber dari dalam jiwa, terikat dengan jiwa yang memiliki sifat iman dan takwa ialah yang mendorong seorang mukmin untuk mengambil sikap-sikap positif seperti sikap mencintai, berkorban untuk orang lain, berkasih sayang, saling tolong menolong, dan daritas.
Ia termasuk sifat yang selalu melekat pada iman dan bergandengan dengan takwa, ia bersatu dengan sesama jenis roh-roh suci dan tidak mengenali lawan jenisnya yang berupa roh-roh busuk dan jahat. Setelah semua tanda-tanda ini menjadi kentara dan hakikat menjadi jelas di depan mata kita, maka tidak ada kata lain yang kita ucapkan wahaoi pemuda selain merambahi pintu ukhwah fillah, hati kamu merealisasikan makna – maknanya dan jiwa kita melebur ke dalamnya agar antara sesama kita saling mengasihi dan terhadap musuh bersikap kuat lagi tegas saraya mencontoh generasi pertama para sahabat Rasulullah SAW.
2.4 Keutamaan – keutamaan Ukhwah Fillah
Manakala ukhwah islamiah merupakan anugrah rabbani dan rahasia suci manakala ia merupakan sifat yang selalu melekatmpada iman, bergandengan dengan takwa manakala ia memiliki
2.4 Pengertian Jamaah Menurut Syar’i
Jamaah secara pengertian Syar’I digunakan untuk mewakili banyak orang. Diambil dari makna Al-Utima, jumlah minimal suatu jamaah adalah dua orang yakni Imam dan Makmum. Dinamakan shalat jamaah karena orang – orang yang shalat berkumpul dalam melakukan suatu perbuatan pada tempat dan waktu yang sama apabila mereka meninggalkan keduanya, maka itu terlarang menurut kesepakatan para imam.
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Hukum Shalat Jamaah
Menurut ulama madzhab Hanafi dan Maliki, shalat berjamaah untuk shalat fardhu selain shalat jum’at hukumnya sunnah muakkadah (sangat dianjurkan )
Dan kalau menurut ulama Madzhab Syar’I, shalat berjamaah hukumnya adalah fardhu kifayah, bagi setiap laki – laki yang merdeka dan sedang muqim. Oleh sebab itu, apabila seluruh masyarakat disuatu daerah tidak melaksankan shalat berjamaah, maka pemimpin teringgi atau yang mewakili boleh diperangi.
Menurut Madzhab Hanbali, shalat berjamaah hukumnya adalah Fardhu Ain ( Kewajiban masing – masing )
3.2 Manfaat Shalat Berjamaah
Manfaat dan hikmah shalat berjamaah banyak sekali rentetan manfaat dan hikmah itulah yang membuat shalat berjamaah. Mari kita simak beberapa dari manfaat dan hikmah shalat berjamaah :
1. Allah SWT mensyariatkan pertemuan pertemuan tertentu dan berkala bagi umat ini.
Pertemuan – pertemuan tertentu dan berkala itu antara lain :
• Pertemuan harian seperti shalat berjamaah
• Pertemuan pekanan ( mingguan ) seperti shalat jum’at
• Pertemuan tahunan seperti shalat idul fitri dan idul adha
2. Menjadikan perkumpulan ini sebagai sarana ibadah kepada Allah SWT
• Berkumpul dalam shalat berjamaah tidak sekedar berkumpul oleh karena itu banyak perkumpulan justru dijadikan sarana kesia – siaan.
• Kita lebih termotifasi beribadah ketimbang dalam keadaan sendirian
3. Perkenalan dan saling mengenal
Alangkah indahnya dan nikmatnya perkenalan dengan saudara kita sesame muslim tempat yang barokah yaitu Rumah Allah (masjid)
4. Menonjolkan salah satu syiar islam yang terbesar
5. Sebagai sarana saling mencintai dan saling mengasihi antara sesama umat
6. mununjukkan kewibawaan dan kejayaan kamu muslim
7. Mengajari mereka yang awam dan jahil
8. Memotofasi mereka yang belum terbiasa shalat berjamaah
9. Membiasakan manusia mengendalikan dirinya
3.3 Keutamaan Shalat Berjamaah
1. Shalat berjamaah lebih afdhol 27 kali lipat dari pada shalat sendirian. Hal ini berdasarkan sabda Rasulullah :
Artinya : “Shalat berjamaah labih afdhal dari pada shalat sendirian dua puluh tujuh derajat dari pada shalat sendirian “
2. Shalat berjamaah melindungi pelakunya dari syetan dan makhluk harus jahat lainnya
Rasulullah bersabda :
Artinya :
“Tidaklah berdiam tiga orang dalam suatu kampnug atau suatu dusun, lalu tidak didirikan padanya shalat jamaah, niscaya mereka akan dikuasai setan, maka hendaklah kamu berpegang pada jamaah karena sesungguhnya serigala itu memangsa kaming yang terpisah dari rombongannya”.
3. Keutamaan shalat berjamaah bertambah seiring pertambahan jumlah peserta shalat.
Rasulullah bersabda :
Artinya :
“Sesungguhnya shalat seseorang bersama orang lain lebih baik daripada shalatnya seseorang diri dan shalatnya bersama dua orang lebih baik dari pada shalatnya bersama satu orang, dan semakin banyak maka semakin dicintai pula oleh Allah Azza Wajalla ( HR. Abudaud dan An-Nasa I )
4. Orang yang shalat berjamaah selama 40 hari dimana dia mendapatkan takbiratul ihram, niscaya ia dibebaskan dari neraka dan kemunafikan
Rasulullah bersabda :
Artinya :
“Barang siapa shalat semata – mata karna Allah selama 40 hari secara berjamaah, dimana ia mendapatkan takbir pertama, niscaya ditulis baginya dua kebebasan, kebebasan dari neraka dan kebebasan dari kemunafikan (HR. At-Tarmidzi)”.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Kita sebagai umat muslim, marilah kita shalat berjamaah setiap hari, karna shalat berjamaah sangat penting bagi kehidupan kita sehari – hari, mungkin dengan rutinnya kita shalat berjamaah kita mendapatkan rahmat, dan nikmat hidup kita dipermukaan bumi ini, dan Allah mengutus kita kepermukaan bumi ini bukan untuk hidup senang senang, tetapi kita diutus kepermukaan bumi ini untuk menyembah kepadanya dan bertawakal kepada Allah SWT.
4.2 Saran
Alhamdulillah segala puji syukur kita sampaikan kepada nabi besar kita Muhammad SAW yang atas rahmatnya dan hidayahnyalah kita merapung tulisan dan saran dengan kekurangan ini. Untuk itu penulis berharap sara dan kritik untuk menuju kepada yang lebih baik lagi.
Penulis menyarankan kepada pembaca agar lebih memahami lagi tentang masalah meraih berkah dengan shalat berjamaah. Ungkapan rasa terimakasih tidak lupa penulis kepada pihak yang membantu terselesainya tulisan ini. Mudah - mudahan Allah SWT membalas segala kebaikan tersebut.
4.3 Penutup
Demikianlah makalah singkat ini yang saya buat semoga bisa bermanfaat bagi kita semua. Namun dalam penulisan ini masih banyak kesalahan tapi bagaimana pun juga ini adalah langkah awal bagi saya dan saya pun belum begitu mempelajarinya secara khusus. Dan atas perhatian pembaca saya ucapkan terimakasih dan saya akhiri wassalam.
DAFTAR PUSTAKA
- M. Ridwan Yahya, Nikmatnya shalat Berjamaah, Pustaka Nawaitu, Jakarta 2001
- Al-Qahthani, meraih Berkah dengan shalat jamaah, Pustaka At-Taznia, Jakarta, 2005
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan waktu kesempatan dan kemudahan kepada saya untuk membuat karangan ilmiahyang berjudul “PEMIKIRAN ABDULLAH NASHIH ULWAN TENTANG KONSEP UKHWAH FILLAH”. Ukhwah Fillah (persaudaraan karena Allah) itu indah, bahkan Ukhwah Fillah adalah kekuatan utama kaum muslimin. Namun itu semua hanya terjadi jika Ukhwah Fillah bisa diwujudkan dan dilaksanakan ditataran fakta dan realita, adapun jika yang indah, nikmat dankuat itu maka indah nikmatnya ukhwah fillah akhirnya hanya sebatas teori saja atau kenangan masa lalu belaka.
Kami berharap dengan adanya ukhwah fillah ini kita mengetahui bagaimana indahnya ukhwah fillah itu, saya berupaya untuk menulis karya ilmiah ini yang hanya seorang pelajar kelas akhir KMI dari Pondok Pesantren Modern Al- jauhar. Semoga pembahasan yang singkat ini bermanfaat bagi kita semua, Amin Ya Rabbal Alamin.
Sekian dan terima kasih atas perhatian nya
Wassalam
Duri,15 Mei 2010
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Pembatasan Judul
1.3 Rumusan Masalah
1.4 Tujuan
1.5 Manfaat
BAB II PEMBAHASAN
A. 2.1 Biografi Dr Abdullah Mashih Ulwan
2.2 Karya Dr Abdullah Nashih Ulwan
B. Pemikiran Abdullah Nashih Ulwan
2.3 Apa itu ukhwah fillah
2.4 Keutamaan – keutamaan ukhwah fillah
2.5 Syarat – syarat ukhwah fillah
2.6 Sarana – sarana memperdalam semangat ukhwah
2.7 Buah- buah ukhwah dalam membangun kejayaan dan sejarah
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
DAFTAR PUSAKA
HALAMAN PENGESAHAN
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Segala puji bagi Allah yang telah melimpahkan segala rahmatnya kepada kita semua. Shalawat dan salam kami sampaikan kehadiran Rasulullah SAW, keluarga para sahabat dan juga umat beliau hingga akhir zaman.
Di zaman yang sekarang ini banyak dari umat islam di dunia ini yang tidak lagi mementingkan ukhwah islamiyah. Banyak perkelahian dan pertentangan diantara umat islam disebabkan telah hilangnya tali persaudaraan antara kita.
Oleh sebab itu penulis ingin membahas tentang bagaimana ukhwah islamiyah ini bisa terjalin antara umat islam dari pengertian ukhwah fillah sampai keutamaan ukhwah fillah itu sendiri.
1.2 Pembatasan Judul
Untuk memperlancar dan mempermudah penulisan paper ini maka penulis akan membatasi masalah ini dengan pembatasan pembahasan kita yaitu : Apa pengertian dari ukhwah fillah.
1.3 Rumusan Masalah
Rumusan masalah pada makalah ini yaitu :
- Apa keutamaan ukhwah fillah
- Apa syarat – syarat ukhwah fillah
- Apa sarana-sarana memperdalam ukhwah fillah
- Apa buah – buah ukhwah dalam membangun kejayaan dan sejarah
1.4 Tujuan
Penulis menulis makalah ini dengan tujuan untuk mengetahui :
- Untuk mengetahui keutamaan ukhwah fillah
- Untuk mengetahui syarat-syarat ukhwah fillah
- Untuk mengetahui sarana-sarana memperdalam ukhwah fillah
- Untuk mengetahui buah-buah ukhwah dalam membangun kejayaan dan sejarah
-
1.5 Manfaat
Manfaat dari penulisan makalah ini yaitu :
- Untuk menambah wawasan tentang ukhwah fillah
- Untuk memenuhisebagian persyaratan tugas akhir KMI
BAB II
PEMBAHASAN
A. 2.1 Biografi Dr. Abdullah Nashih Ulwan
Syeikh Dr. Abdullah Nashih Ulwan dilahirkan di kota Halb, syiria pada tahun 1928, beliau menyelesaikan pengajian ibtidaiyyahnya pada tahun 1943 dan tsanawiyyah syariyyah pada tahun 1949 kemudian beliau berangkat ke mesir dan menuntut ilmu di Al-azhar asy-syarif beliau memperoleh derjah alamiyah dari fakulti usuluddin pada tahun 1952. kemudian beliau meneruskan dirasat’ulya untuk memperoleh syadah ilmiah dalam bidang tarbiyah. Beliau adalah seorang yang bergiat dan cerdas dalam gerakan islam, mengabdikan diri untuk dakwah dan bergabung dengan ikhwan muslimin, beliau berhubung erat dengan asy-syahid abdul khadir audha sayyid qutb dan al ustadz abdul badi’ shagar.
Di dalam penjara baliau menyelesaikan pengajian dan memperoleh syadah tinggi dalam bidang pengajaran pada tahun 1954 yaitu sebelum dibuang ke syiria beliau bertugas sebagai guru di tsanawiyyah halb sambil mengajar di masjid umar ibn abdul aziz.
Ketika tekanan kerajaan semakin keras terhadap kaum muslimin di syiria beliau berhijarah ke Jordan pada tahun 1400H kemudian ke arab Saudi dan bertugas di universiti sind di Pakistan pada tahun 1404H tesis beliau berjudl “Fiqh ad dakwah ad-daiyyah”
Dunia islam merasa kehilangan salah seorang ulama nashih ulwan kembali ke rahmatullah setelah diserang penyakit selama tiga tahun beliau meninggal dunia pada pagi hari sabtu 5 muharram 1408 H bersamaan 26hb. Ogos, 1987 di jeeddah di makamkan di makkah – al mukharromah beliau meninggalkan sebanyak 43 karangan untuk umat islam ( dan arena pendidikan dan ilmu islam ).
2.2 Karya Abdullah Nashih Ulwan
- Saat mukmin merasakan kelezatan iman
- Tarbiyah ruhiyah
- Tata cara meminang dalam islam
B. Pemikiran Abdullah Nashih Ulwan
2.3 Apa itu Ukhwah fillah
Ukwah fillah (persaudaraan karna Allah) adalah anugrah suci pancaran robbani dan nikmat ilahi yang ditanamkan kedalam ahti orang – orang yang berbuat ikhlas dari kalangan para hambanya dan orang-orang pilihan dari kalangan para walinya serta kalangan makhluknya yang bertakwa.
Allah SWT berfirman “ walaupun kamu membelanjakan (kekayaan) yang berada di bumi, niscaya kamu tidak dapat mempersatukan hati mereka akan tetapi Allah telah mempersatukan hati mereka (Qs. Al-Anfal(8) ayat 63)
Dan firmannya “ Dan ingatlah akan nikmat Allah kepada mu ketika dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah orang yang bersaudara” (Qs. Ali Imran (3) ayat 103).
Ukhwah juga adalah kekuatan iman yang bersumber dari dalam diri yang menumbuhkan perasaan mendalam melalui sentuhan kasih sayang, penghargaan dan saling percaya terhadap setiap orang yang terikat hubungan aqidah islamiyah, iman dan takwa. Rasa persaudaraan yang tulus ini menumbuhkan dalam diri seseorang mukmin sentuhan hati yang paling tulus dan perasaan paling ikhlas dalam mengambil sikap-sikap positif seperti saling tolong menolong, berkorban untuk orang lain, kasih sayang, memaafkan, menolong orang saat kesulitan dan sikap solidaritas disaat tidak berdaya. Demikian juga dalam mengambil sikap – sikap negative seperti menjauhkan diri dari hal-hal yang menbahayakan manusia baik terhadap diri, harta, kehormatan ataupun harga diri mereka selaku manusia.
Oleh karena itu, ukhwah fillah merupakan sifat yang selalu melekat pada iman dan mendampingi takwa, sebab tidak ada artinya ukhwah tanpa iman dan tidak ada artinya iman tanpa ukhwah seperti halnya tidak ada pertemanan tanpa ketakwaan dan tidak ada ketakwaan tanpa pertemanan.
Adapun tidak ada artinya ukhwah tanpa iman. Karena Allah SWT berfirman “sesungguhnya orang –orang mukmin adalah bersaudara”(Qs. Al-Hujurat (49) ayat 10).
Sedangkan mengapa tidak ada pertemanan tanpa ketakwaan, karena Allah SWT berfirman “teman-teman akrab pada hari itu sebagiannya menjadi musuh bagi sebagian yang lain kecuali orang – orang yang bertakwa (Qs. Az-zukhruf(43) ayat 67)
Tidak dapat diragukan lagi bahwa bila ukhwah ternafikan dari keimanan, maka ia akan bertemu untuk kepentingan diri dari kemanfaatan pribadi, sedangkan bila perteman terpisah dari ketakwaan maka ia akan tegak diatas tumbuhnya permusuhan dan kebencian dimana akan Nampak pada perseteruan pertama meraih dunia dan persaingan pertama mendapatkan harta rampasan dan menggapai kepentingan.
Bila kita mendapatkan pada diri seorang muslim keimanan dan ketakwaan namun disamping itu tidak mendapati padanya ukhwah yang tulus dan pertemanan yang murni maka ia hanyalah keimanan yang kurang dan ketakwaan yang palsu.
Mengapa ia adalah keimanan yang kurang? Karena Rasulullah SAW bersabda dalam hadist yang diriwayatkan Imam Al-bukhari dan muslim :
Arinya :
“Tidaklah beriman salah seorang diantara kamu hingga mencintai untuk saudaranya apa-apa yang ia cintai untuk dirinya sendiri”
Sedangkan mengapa ia adalah ketakwaan yang palsu? Karena Allah SWT berfirman “ Dan tolong menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong menolong kamu dalam berbuat dosa dan permusuhan (Qs. Al-Maidah(5) ayat 2).
Wahai saudara-saudaraku seiman! Inilah hakikat ukhwah fillah, ia adalah anugrah robbani yang ditanamkan kedalam hati yang beriman dan tulus. Ia adalah kekuaatan iman yang bersumber dari dalam jiwa, terikat dengan jiwa yang memiliki sifat iman dan takwa ialah yang mendorong seorang mukmin untuk mengambil sikap-sikap positif seperti sikap mencintai, berkorban untuk orang lain, berkasih sayang, saling tolong menolong, dan daritas.
Ia termasuk sifat yang selalu melekat pada iman dan bergandengan dengan takwa, ia bersatu dengan sesama jenis roh-roh suci dan tidak mengenali lawan jenisnya yang berupa roh-roh busuk dan jahat. Setelah semua tanda-tanda ini menjadi kentara dan hakikat menjadi jelas di depan mata kita, maka tidak ada kata lain yang kita ucapkan wahaoi pemuda selain merambahi pintu ukhwah fillah, hati kamu merealisasikan makna – maknanya dan jiwa kita melebur ke dalamnya agar antara sesama kita saling mengasihi dan terhadap musuh bersikap kuat lagi tegas saraya mencontoh generasi pertama para sahabat Rasulullah SAW.
2.4 Keutamaan – keutamaan Ukhwah Fillah
Manakala ukhwah islamiah merupakan anugrah rabbani dan rahasia suci manakala ia merupakan sifat yang selalu melekatmpada iman, bergandengan dengan takwa manakala ia memiliki
2.4 Pengertian Jamaah Menurut Syar’i
Jamaah secara pengertian Syar’I digunakan untuk mewakili banyak orang. Diambil dari makna Al-Utima, jumlah minimal suatu jamaah adalah dua orang yakni Imam dan Makmum. Dinamakan shalat jamaah karena orang – orang yang shalat berkumpul dalam melakukan suatu perbuatan pada tempat dan waktu yang sama apabila mereka meninggalkan keduanya, maka itu terlarang menurut kesepakatan para imam.
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Hukum Shalat Jamaah
Menurut ulama madzhab Hanafi dan Maliki, shalat berjamaah untuk shalat fardhu selain shalat jum’at hukumnya sunnah muakkadah (sangat dianjurkan )
Dan kalau menurut ulama Madzhab Syar’I, shalat berjamaah hukumnya adalah fardhu kifayah, bagi setiap laki – laki yang merdeka dan sedang muqim. Oleh sebab itu, apabila seluruh masyarakat disuatu daerah tidak melaksankan shalat berjamaah, maka pemimpin teringgi atau yang mewakili boleh diperangi.
Menurut Madzhab Hanbali, shalat berjamaah hukumnya adalah Fardhu Ain ( Kewajiban masing – masing )
3.2 Manfaat Shalat Berjamaah
Manfaat dan hikmah shalat berjamaah banyak sekali rentetan manfaat dan hikmah itulah yang membuat shalat berjamaah. Mari kita simak beberapa dari manfaat dan hikmah shalat berjamaah :
1. Allah SWT mensyariatkan pertemuan pertemuan tertentu dan berkala bagi umat ini.
Pertemuan – pertemuan tertentu dan berkala itu antara lain :
• Pertemuan harian seperti shalat berjamaah
• Pertemuan pekanan ( mingguan ) seperti shalat jum’at
• Pertemuan tahunan seperti shalat idul fitri dan idul adha
2. Menjadikan perkumpulan ini sebagai sarana ibadah kepada Allah SWT
• Berkumpul dalam shalat berjamaah tidak sekedar berkumpul oleh karena itu banyak perkumpulan justru dijadikan sarana kesia – siaan.
• Kita lebih termotifasi beribadah ketimbang dalam keadaan sendirian
3. Perkenalan dan saling mengenal
Alangkah indahnya dan nikmatnya perkenalan dengan saudara kita sesame muslim tempat yang barokah yaitu Rumah Allah (masjid)
4. Menonjolkan salah satu syiar islam yang terbesar
5. Sebagai sarana saling mencintai dan saling mengasihi antara sesama umat
6. mununjukkan kewibawaan dan kejayaan kamu muslim
7. Mengajari mereka yang awam dan jahil
8. Memotofasi mereka yang belum terbiasa shalat berjamaah
9. Membiasakan manusia mengendalikan dirinya
3.3 Keutamaan Shalat Berjamaah
1. Shalat berjamaah lebih afdhol 27 kali lipat dari pada shalat sendirian. Hal ini berdasarkan sabda Rasulullah :
Artinya : “Shalat berjamaah labih afdhal dari pada shalat sendirian dua puluh tujuh derajat dari pada shalat sendirian “
2. Shalat berjamaah melindungi pelakunya dari syetan dan makhluk harus jahat lainnya
Rasulullah bersabda :
Artinya :
“Tidaklah berdiam tiga orang dalam suatu kampnug atau suatu dusun, lalu tidak didirikan padanya shalat jamaah, niscaya mereka akan dikuasai setan, maka hendaklah kamu berpegang pada jamaah karena sesungguhnya serigala itu memangsa kaming yang terpisah dari rombongannya”.
3. Keutamaan shalat berjamaah bertambah seiring pertambahan jumlah peserta shalat.
Rasulullah bersabda :
Artinya :
“Sesungguhnya shalat seseorang bersama orang lain lebih baik daripada shalatnya seseorang diri dan shalatnya bersama dua orang lebih baik dari pada shalatnya bersama satu orang, dan semakin banyak maka semakin dicintai pula oleh Allah Azza Wajalla ( HR. Abudaud dan An-Nasa I )
4. Orang yang shalat berjamaah selama 40 hari dimana dia mendapatkan takbiratul ihram, niscaya ia dibebaskan dari neraka dan kemunafikan
Rasulullah bersabda :
Artinya :
“Barang siapa shalat semata – mata karna Allah selama 40 hari secara berjamaah, dimana ia mendapatkan takbir pertama, niscaya ditulis baginya dua kebebasan, kebebasan dari neraka dan kebebasan dari kemunafikan (HR. At-Tarmidzi)”.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Kita sebagai umat muslim, marilah kita shalat berjamaah setiap hari, karna shalat berjamaah sangat penting bagi kehidupan kita sehari – hari, mungkin dengan rutinnya kita shalat berjamaah kita mendapatkan rahmat, dan nikmat hidup kita dipermukaan bumi ini, dan Allah mengutus kita kepermukaan bumi ini bukan untuk hidup senang senang, tetapi kita diutus kepermukaan bumi ini untuk menyembah kepadanya dan bertawakal kepada Allah SWT.
4.2 Saran
Alhamdulillah segala puji syukur kita sampaikan kepada nabi besar kita Muhammad SAW yang atas rahmatnya dan hidayahnyalah kita merapung tulisan dan saran dengan kekurangan ini. Untuk itu penulis berharap sara dan kritik untuk menuju kepada yang lebih baik lagi.
Penulis menyarankan kepada pembaca agar lebih memahami lagi tentang masalah meraih berkah dengan shalat berjamaah. Ungkapan rasa terimakasih tidak lupa penulis kepada pihak yang membantu terselesainya tulisan ini. Mudah - mudahan Allah SWT membalas segala kebaikan tersebut.
4.3 Penutup
Demikianlah makalah singkat ini yang saya buat semoga bisa bermanfaat bagi kita semua. Namun dalam penulisan ini masih banyak kesalahan tapi bagaimana pun juga ini adalah langkah awal bagi saya dan saya pun belum begitu mempelajarinya secara khusus. Dan atas perhatian pembaca saya ucapkan terimakasih dan saya akhiri wassalam.
DAFTAR PUSTAKA
- M. Ridwan Yahya, Nikmatnya shalat Berjamaah, Pustaka Nawaitu, Jakarta 2001
- Al-Qahthani, meraih Berkah dengan shalat jamaah, Pustaka At-Taznia, Jakarta, 2005
KEUTAMAAN DAN KEISTIMEWAAN SHALAT TAHAJUD
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur hanyalah kepada Allah SWT dzat yang telah menciptakan manusia dengan sebaik – baik keadaan dilengkapi dengan akal pikiran dan seluruh pedoman hidup yang sempurna untuk menuntun manusia belajar di landasan yang lurus.
Sholawat dan salam kepada junjungan mulia Rasulullah Muhammad SAW yang telah memberi arahan dan bimbingan umatnya sampai akhir zaman.
Sebagaimana kita ketahui, peraturan yang ditetapkan Allah SWT dari dahulu hingga akhir zaman wajib yang tak kalah utama, yakni shalat tahajud. Jelaslah bahwa shalat tahajud termasuk amalan utama setelah menunaikan shalat fardhu.
Shalat tahajud merupakan salah satu ibadah sunah yang banyak dilalaikan oleh kaum muslimin. Kurangnya umat islam pada keutamaan shalat tahajud menjadi salah satu penyebab terjadinya kelalaian.
Sesuai dengan judul yaitu “KEUTAMAAN DAN KEISTIMEWAAN SHALAT TAHAJUD”. Saya akan mencoba untuk mengupas dan memahaminya.
Saya sebagai siswi akhir KMI masih dalam tahap belajar apabila terdapat kesalahan dan kekurangan saya mohon maaf.
Sekian dan terima kasih atas perhatian nya
Wassalam
Duri,15 Mei 2010
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
1.2 Batasan dan Rumusan Masalah
1.3 Tujuan dan Manfaat
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Tahajud
2.2 Dalil Tahajud
2.3 Manfaat Tahajud
2.4 Keistimewaan Tahajud
2.5 Hukum Tahajud
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Kritik dan Saran
DAFTAR PUSAKA
HALAMAN PENGESAHAN
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Bismillahirrohmanirrohim
Tahajud merupakan salah satu shalat sunat yang sangat dianjurkan oleh Rasulullah SAW, dimana pada sepertiga malam terakhir Allah SWT akan ke bumi dan mengabulkan doa orang - orang yang senantiasa menyembahnya.
Dan tahajud juga merupakan salah satu ibadah sunah yang banyak dilalaikan oleh kamu muslim. Padahal ibadah sunah ini berada setingkat dibawah ibadah shalat wajib lima waktu. Kurangnya pengetahuan umat islam pada keutamaan shalat tahajud menjadi salah satu penyebab terjadinya kelalaian. Rasulullah SAW bersabda yang artinya :
“ Hendaklah kalian (melakukan shalat malam karena ia merupakan perilaku adab kebiasaan ). Orang – orang shaleh sebelum kalian dan juga merupakan pendekatan diri kepada Allah penghalang dari dosa menghapus segala keburukan dan menghalau penyakit dari tubuh.”
1.2 Batasan dan Rumusan Masalah
Bagaimana konsep tahajud dalam Islam ?
• Apa manfaat tahajud ?
• Apa keistimewaan tahajud ?
• Apa hukum tahajud ?
1.3 Tujuan dan Manfaat ?
Adapun tujuan dari pembahasan shalat tahajud ini yaitu :
• Agar kita mengetahui manfaat tahajud
• Agar kita lebih mengetahui keistimewaan tahajud
• Dan agar kita mengetahui hukum tahajud
Sedangkan manfaat dari dibahasnya shalat tahajud ini yaitu :
• Untuk menambah wawasan dalam shalat tahajud
• Untuk memenuhi sebagian persyaratan tugas akhir KMI
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian Tahajud
Tahajud itu sendiri secara lughawi adalah bangun dari tidur, sedangkan makna secara istilah tahajud adalah shalat sunat yang di kerjakan setelah tidur malam. Selain bermanfaat secara ruhiyah ternyata shalat tahajud dapat memberikan manfaat secara jasadiyah.1
Dengan demikian shalat tahajud yang dilakukan ditengah malam disaat kebanyakan manusia terlelap dalam tidurnya dan berbagai aktivitas hidup berhenti serta suasana begitu hening sunyi dan tenang sangat menunjang konsentrasi seseorang yang akan (ber-taqarrub) kepada Allah SWT.
Setiap manusia yang dengan keikhlasan hati mengerjakan tahajud maka ia bisa mencapai sebuah kondisi ketenangan yang dapat dirasakan oleh manusia yang melakukan sahalt tersebut.
2.2 Dalil Tahajud
Allah SWT berfirman dalam surat Ar-rad ayat 28
Artinya :
“ yaitu orang – orang yang beriman dan hati mereka menjadi tentram dengan mengingat Allah SWT. Hanya dengan mengingat Allah lah hati menjadi tentram”.
Ayat diatas menjelaskan tentang rumusan hukum sebab akibat bila kita ingin mendapatkan rasa tenang dan tentram, maka dekatlah dengan dia yang maha tenang dan maha tentram agar sifat – sifat itu mengibas kepada kita dengan demikian shalat tahajud yang dikerjakan dengan ikhlas mampu mengurangi beban kejiwaan yang sedang menyelimuti seseorang.1
Dan Allah SWT berfirman dalam surat Al – Muzammil ayat 2-4
Artinya :
“Bangunlah (untuk sembahyang di malam hari kecuali sedikit (dari padanya) (yaitu) seperduanya atau kurangilah dari seperdua itu sedikit atau lebih dari seperdua itu, dan bacalah Al-qur’an dengan perlahan – lahan”.
Ayat tersebut memberikan panduan bagi muslim untuk mencapai keseimbangan disisa masa istirahatnya. Tiga jam masa masa efektif tidur malam maka ia pun semestinya bangun untuk menjalankan aktivitas yang bermanfaat. Bangun di waktu malam adalah salah satu aktivitas yang banyak memberikan manfaat. Pada saat itu energi didalam tubuh seseorang berada dalam kondisi rendah.
Dan dalam firman Allah SWT yang lainnya dalam surat Al – Isra’ ayat 79 :
Artinya :
“Dan pada sebagian malam hari bertahajudlah kamu sebagai tambahan ibadah bagimu mudah – mudahan Rabb mu mengangkatmu ke tempat terpuji “.
Dari ayat tersebut Allah SWT menerangkan bahwa bertahajud lah pada malam hari sebagai tambahan ibadah agar Allah menangkat ketempat yang terpuji.
2.3 Manfaat Tahajud
1. Shalat malam adalah ibadah yang biasa dikerjakan orang – orang shaleh. Ibadah yang mendekatkan diri kepada Allah, penghapus berbagai kesalahan dan pencegah dari perbuatan dosa.
Rasulullah bersabda :
Artinya :
“Hendaklah kalian shalat malam karena shalat malam adalah kebiasaan yang dikerjakan orang –orang shaleh sebelum kalian, ia adalah ibadah yang mendekatkan diri kepada Rabbi kalian, penghapus berbagai kesalahan dan pencegah perbuatan dosa.
2. Salat malam salah satu amal yang menyebabkan pelakunya masuk surga.
3. Orang yang bangun dari tidurnya untuk mengerjakan shalat niscaya akan terlepas dari ikatan setan.
4. Muka berkilau dan bercahaya.
Ada orang yang bertanya kepada hasan Al – Basrira, “mengapa orang – orang yang bertahajud diwaktu malam memiliki muka yang bagus?” ia menjawab : “karena mereka menyendiri bersama tuhannya pada malam hari, kemudian Allah memberikan kepada mereka sebagian dari cahaya – Nya (Al – Maqriz, Mukhtasar Qiyaam Alleil)3
5. Orang yang berniat akan bangun di malam hari untuk melaksanakan shalat malam, lalu tidur maka dicatat baginya pahala shalat malam, dari abu dirda berkata :
Artinya :
“Barang siapa mendatangi kasurnya dengan niat akan bangun untuk shalat di tengah malam kemudian dia tertidur hingga pagi hari, niscaya dicatat baginya niatnya dan tidurnya sebagai sedekah dari Rabb – Nya”.
2.4 Keistimewaan Tahajud
Shalat tahajud merupakan kehormatan bagi seorang muslim, sebab mendatangkan kesehatan, menghapus dosa – dosa yang dilakukan siang hari, menghindarkan dari kesepian di alam kubur, mengharumkan bau tubuh, menjaminkan baginya kebutuhan hidup dan juga menjadi hiasan surga. Selain itu shalat tahajud juga dipercaya memiliki keistimewaan lain diantaranya yaitu keselamatan dan kesenangan di dunia dan akhirat, wajahnya akan memancarkan cahaya keimanan dan akan dipelihara oleh Allah SWT dirinya dari segala macam bahaya. 5
Dalam hadist Rasulullah SAW bersabda :
Artinya :
“ Hendaklah kalian melakukan shalat malam, karena ia merupakan prilaku (Adat kebiasaan) orang – orang shaleh sebelum kalian dan juga merupakan pendekatan diri kepada Allah SWT penghalang dari dosa, penghapus segala keburukan dan menghalau penyakit dari tubuh.
2.5 Hukum Tahajud
Adapun ayat Allah SWT yaitu surat Al-Insan : 26
Artinya :
“Dan pada sebagian dari malam, maka sujudlah kepada Nya dan bertasbihlah kepada Nya pada bagian yang panjang di malam hari”.
5Muhammad Arifin Ilham, Hakikat Zikir, Intuisi Press Depok 2004 h:58
6Al-Fathul Kabiir No. 3958
Ketika ayat ini turun shalat malam hukumnya wajib seperti yang terdapat dalam hadist yang diriwayatkan oleh Al – Hakim yang bersumber dari Aisyah bahwasanya ayat tersebut memerintahkan kaum muslimin pada waktu itu untuk melaksanakan shalat kurang lebih setengah malam pada tiap – tiap malam. Para sahabat melaksanakan nya dengan penuh ketekunan sampai kejadian ini berlangsung kurang lebih satu tahun sehingga menyebabkan kaki – kaki bengkak, setelah turun ayat yang ke 20, hukum shalat malam menjadi sunah dengan memberi keringanan untuk bangun malam dan bisa mempersingkat bacaan. Hal ini diterangkan dalam surat Al – Muzammil :
Musannif Effendie, shalat tahajud M-A jaya Jakarta 1976 h: 11
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari uraian diatas kita dapat menyimpulkan bahwasanya shalat tahajud sangatlah penting dalam kehidupan kita, karena dalam shalat tahajud mempunyai banyak keutamaan dan keistimewaannya. Dan shalat tahajud termasuk dalam amalan utama setelah menunaikan shalat fardhu. Dalam surat al – isra ayat 79 Allah berfirman :
Dan pada sebagian malam hari bersembahyang tahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu mudah – mudahan tuhan mu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji”.
3.2 Saran
Alhamdulillah segala puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, atas rahmatnya dan hidayahnya penulis dapat merampung tulisan dan syarat dengan kekurangan ini. Untuk itu penulis mengharap saran dan kritik untuk menuju kepada yang lebih baik lagi.
Penulis menyarankan kepada pembaca agar lebih memahami lagi tentang masalah keutamaan dan keistimewaan shalat tahajud.
Tidak lupa penulis ucapkan terimakasih kepada berbagai pihak yang membantu terselesainya tulisan ini, mudah – mudahan Allah SWT membalas segala kebaikannya.
DAFTAR PUSTAKA
- Abdillah, mubrak Abu Fadhila Shalat Malam, Duta Ilmu, Surabaya 2008.
- Arifin, Ilham Muhammad. Hakikat Zikir Intuisi Press, Depok 2004.
- Efendie musan, shalat Tahajud. M-A Jaya. Jakarta 1976.
- Kadir, Nuhuyanan Abdul, Pedoman dan tuntunan shalat, Gema insani, Jakarta 2002.
- Kurniasi, imas, Indahnya tahajud, mutiara media, Yogyakarta 2008.
Segala puji dan syukur hanyalah kepada Allah SWT dzat yang telah menciptakan manusia dengan sebaik – baik keadaan dilengkapi dengan akal pikiran dan seluruh pedoman hidup yang sempurna untuk menuntun manusia belajar di landasan yang lurus.
Sholawat dan salam kepada junjungan mulia Rasulullah Muhammad SAW yang telah memberi arahan dan bimbingan umatnya sampai akhir zaman.
Sebagaimana kita ketahui, peraturan yang ditetapkan Allah SWT dari dahulu hingga akhir zaman wajib yang tak kalah utama, yakni shalat tahajud. Jelaslah bahwa shalat tahajud termasuk amalan utama setelah menunaikan shalat fardhu.
Shalat tahajud merupakan salah satu ibadah sunah yang banyak dilalaikan oleh kaum muslimin. Kurangnya umat islam pada keutamaan shalat tahajud menjadi salah satu penyebab terjadinya kelalaian.
Sesuai dengan judul yaitu “KEUTAMAAN DAN KEISTIMEWAAN SHALAT TAHAJUD”. Saya akan mencoba untuk mengupas dan memahaminya.
Saya sebagai siswi akhir KMI masih dalam tahap belajar apabila terdapat kesalahan dan kekurangan saya mohon maaf.
Sekian dan terima kasih atas perhatian nya
Wassalam
Duri,15 Mei 2010
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
1.2 Batasan dan Rumusan Masalah
1.3 Tujuan dan Manfaat
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Tahajud
2.2 Dalil Tahajud
2.3 Manfaat Tahajud
2.4 Keistimewaan Tahajud
2.5 Hukum Tahajud
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Kritik dan Saran
DAFTAR PUSAKA
HALAMAN PENGESAHAN
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Bismillahirrohmanirrohim
Tahajud merupakan salah satu shalat sunat yang sangat dianjurkan oleh Rasulullah SAW, dimana pada sepertiga malam terakhir Allah SWT akan ke bumi dan mengabulkan doa orang - orang yang senantiasa menyembahnya.
Dan tahajud juga merupakan salah satu ibadah sunah yang banyak dilalaikan oleh kamu muslim. Padahal ibadah sunah ini berada setingkat dibawah ibadah shalat wajib lima waktu. Kurangnya pengetahuan umat islam pada keutamaan shalat tahajud menjadi salah satu penyebab terjadinya kelalaian. Rasulullah SAW bersabda yang artinya :
“ Hendaklah kalian (melakukan shalat malam karena ia merupakan perilaku adab kebiasaan ). Orang – orang shaleh sebelum kalian dan juga merupakan pendekatan diri kepada Allah penghalang dari dosa menghapus segala keburukan dan menghalau penyakit dari tubuh.”
1.2 Batasan dan Rumusan Masalah
Bagaimana konsep tahajud dalam Islam ?
• Apa manfaat tahajud ?
• Apa keistimewaan tahajud ?
• Apa hukum tahajud ?
1.3 Tujuan dan Manfaat ?
Adapun tujuan dari pembahasan shalat tahajud ini yaitu :
• Agar kita mengetahui manfaat tahajud
• Agar kita lebih mengetahui keistimewaan tahajud
• Dan agar kita mengetahui hukum tahajud
Sedangkan manfaat dari dibahasnya shalat tahajud ini yaitu :
• Untuk menambah wawasan dalam shalat tahajud
• Untuk memenuhi sebagian persyaratan tugas akhir KMI
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian Tahajud
Tahajud itu sendiri secara lughawi adalah bangun dari tidur, sedangkan makna secara istilah tahajud adalah shalat sunat yang di kerjakan setelah tidur malam. Selain bermanfaat secara ruhiyah ternyata shalat tahajud dapat memberikan manfaat secara jasadiyah.1
Dengan demikian shalat tahajud yang dilakukan ditengah malam disaat kebanyakan manusia terlelap dalam tidurnya dan berbagai aktivitas hidup berhenti serta suasana begitu hening sunyi dan tenang sangat menunjang konsentrasi seseorang yang akan (ber-taqarrub) kepada Allah SWT.
Setiap manusia yang dengan keikhlasan hati mengerjakan tahajud maka ia bisa mencapai sebuah kondisi ketenangan yang dapat dirasakan oleh manusia yang melakukan sahalt tersebut.
2.2 Dalil Tahajud
Allah SWT berfirman dalam surat Ar-rad ayat 28
Artinya :
“ yaitu orang – orang yang beriman dan hati mereka menjadi tentram dengan mengingat Allah SWT. Hanya dengan mengingat Allah lah hati menjadi tentram”.
Ayat diatas menjelaskan tentang rumusan hukum sebab akibat bila kita ingin mendapatkan rasa tenang dan tentram, maka dekatlah dengan dia yang maha tenang dan maha tentram agar sifat – sifat itu mengibas kepada kita dengan demikian shalat tahajud yang dikerjakan dengan ikhlas mampu mengurangi beban kejiwaan yang sedang menyelimuti seseorang.1
Dan Allah SWT berfirman dalam surat Al – Muzammil ayat 2-4
Artinya :
“Bangunlah (untuk sembahyang di malam hari kecuali sedikit (dari padanya) (yaitu) seperduanya atau kurangilah dari seperdua itu sedikit atau lebih dari seperdua itu, dan bacalah Al-qur’an dengan perlahan – lahan”.
Ayat tersebut memberikan panduan bagi muslim untuk mencapai keseimbangan disisa masa istirahatnya. Tiga jam masa masa efektif tidur malam maka ia pun semestinya bangun untuk menjalankan aktivitas yang bermanfaat. Bangun di waktu malam adalah salah satu aktivitas yang banyak memberikan manfaat. Pada saat itu energi didalam tubuh seseorang berada dalam kondisi rendah.
Dan dalam firman Allah SWT yang lainnya dalam surat Al – Isra’ ayat 79 :
Artinya :
“Dan pada sebagian malam hari bertahajudlah kamu sebagai tambahan ibadah bagimu mudah – mudahan Rabb mu mengangkatmu ke tempat terpuji “.
Dari ayat tersebut Allah SWT menerangkan bahwa bertahajud lah pada malam hari sebagai tambahan ibadah agar Allah menangkat ketempat yang terpuji.
2.3 Manfaat Tahajud
1. Shalat malam adalah ibadah yang biasa dikerjakan orang – orang shaleh. Ibadah yang mendekatkan diri kepada Allah, penghapus berbagai kesalahan dan pencegah dari perbuatan dosa.
Rasulullah bersabda :
Artinya :
“Hendaklah kalian shalat malam karena shalat malam adalah kebiasaan yang dikerjakan orang –orang shaleh sebelum kalian, ia adalah ibadah yang mendekatkan diri kepada Rabbi kalian, penghapus berbagai kesalahan dan pencegah perbuatan dosa.
2. Salat malam salah satu amal yang menyebabkan pelakunya masuk surga.
3. Orang yang bangun dari tidurnya untuk mengerjakan shalat niscaya akan terlepas dari ikatan setan.
4. Muka berkilau dan bercahaya.
Ada orang yang bertanya kepada hasan Al – Basrira, “mengapa orang – orang yang bertahajud diwaktu malam memiliki muka yang bagus?” ia menjawab : “karena mereka menyendiri bersama tuhannya pada malam hari, kemudian Allah memberikan kepada mereka sebagian dari cahaya – Nya (Al – Maqriz, Mukhtasar Qiyaam Alleil)3
5. Orang yang berniat akan bangun di malam hari untuk melaksanakan shalat malam, lalu tidur maka dicatat baginya pahala shalat malam, dari abu dirda berkata :
Artinya :
“Barang siapa mendatangi kasurnya dengan niat akan bangun untuk shalat di tengah malam kemudian dia tertidur hingga pagi hari, niscaya dicatat baginya niatnya dan tidurnya sebagai sedekah dari Rabb – Nya”.
2.4 Keistimewaan Tahajud
Shalat tahajud merupakan kehormatan bagi seorang muslim, sebab mendatangkan kesehatan, menghapus dosa – dosa yang dilakukan siang hari, menghindarkan dari kesepian di alam kubur, mengharumkan bau tubuh, menjaminkan baginya kebutuhan hidup dan juga menjadi hiasan surga. Selain itu shalat tahajud juga dipercaya memiliki keistimewaan lain diantaranya yaitu keselamatan dan kesenangan di dunia dan akhirat, wajahnya akan memancarkan cahaya keimanan dan akan dipelihara oleh Allah SWT dirinya dari segala macam bahaya. 5
Dalam hadist Rasulullah SAW bersabda :
Artinya :
“ Hendaklah kalian melakukan shalat malam, karena ia merupakan prilaku (Adat kebiasaan) orang – orang shaleh sebelum kalian dan juga merupakan pendekatan diri kepada Allah SWT penghalang dari dosa, penghapus segala keburukan dan menghalau penyakit dari tubuh.
2.5 Hukum Tahajud
Adapun ayat Allah SWT yaitu surat Al-Insan : 26
Artinya :
“Dan pada sebagian dari malam, maka sujudlah kepada Nya dan bertasbihlah kepada Nya pada bagian yang panjang di malam hari”.
5Muhammad Arifin Ilham, Hakikat Zikir, Intuisi Press Depok 2004 h:58
6Al-Fathul Kabiir No. 3958
Ketika ayat ini turun shalat malam hukumnya wajib seperti yang terdapat dalam hadist yang diriwayatkan oleh Al – Hakim yang bersumber dari Aisyah bahwasanya ayat tersebut memerintahkan kaum muslimin pada waktu itu untuk melaksanakan shalat kurang lebih setengah malam pada tiap – tiap malam. Para sahabat melaksanakan nya dengan penuh ketekunan sampai kejadian ini berlangsung kurang lebih satu tahun sehingga menyebabkan kaki – kaki bengkak, setelah turun ayat yang ke 20, hukum shalat malam menjadi sunah dengan memberi keringanan untuk bangun malam dan bisa mempersingkat bacaan. Hal ini diterangkan dalam surat Al – Muzammil :
Musannif Effendie, shalat tahajud M-A jaya Jakarta 1976 h: 11
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari uraian diatas kita dapat menyimpulkan bahwasanya shalat tahajud sangatlah penting dalam kehidupan kita, karena dalam shalat tahajud mempunyai banyak keutamaan dan keistimewaannya. Dan shalat tahajud termasuk dalam amalan utama setelah menunaikan shalat fardhu. Dalam surat al – isra ayat 79 Allah berfirman :
Dan pada sebagian malam hari bersembahyang tahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu mudah – mudahan tuhan mu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji”.
3.2 Saran
Alhamdulillah segala puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, atas rahmatnya dan hidayahnya penulis dapat merampung tulisan dan syarat dengan kekurangan ini. Untuk itu penulis mengharap saran dan kritik untuk menuju kepada yang lebih baik lagi.
Penulis menyarankan kepada pembaca agar lebih memahami lagi tentang masalah keutamaan dan keistimewaan shalat tahajud.
Tidak lupa penulis ucapkan terimakasih kepada berbagai pihak yang membantu terselesainya tulisan ini, mudah – mudahan Allah SWT membalas segala kebaikannya.
DAFTAR PUSTAKA
- Abdillah, mubrak Abu Fadhila Shalat Malam, Duta Ilmu, Surabaya 2008.
- Arifin, Ilham Muhammad. Hakikat Zikir Intuisi Press, Depok 2004.
- Efendie musan, shalat Tahajud. M-A Jaya. Jakarta 1976.
- Kadir, Nuhuyanan Abdul, Pedoman dan tuntunan shalat, Gema insani, Jakarta 2002.
- Kurniasi, imas, Indahnya tahajud, mutiara media, Yogyakarta 2008.
MERAIH BERKAH DENGAN SHOLAT BERJAMAAH
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan waktu kesempatan dan kemudahan kepada saya untuk membuat paper ini dengan judul “MERAIH BERKAH DENGAN SHALAT BERJAMAAH”. Kehadiran makalah ini sangat penting bagi kita atas kekurangan masalah pengetahuan tentang meraih berkah dengan shalat berjamaah ini.
Sesuai dengan judul meraih berkah dengan shalat berjamaah makalah ini berisi tentang kebutuhan yang benar – benar dibutuhkan, baik didalam keluarga, organisasi maupun perusahaan secara rapi, benar dan teratur sesuai dengan meraih berkah dengan shalat berjamaah. Makalah ini baik sekali dibacakan bagi yang ingin menambah wawasan tentang Meraih Berkah Dengan Shalat Berjamaah”
Saya berupaya untuk menulis paper ini yang hanya seorang pelajar kelas akhir KMI dari Pondok Pesantren Al-Jauhar. Semoga pembahasan yang pendek ini bisa memberi manfaat bagi kita semua. Amin ya Rabbal Alamin.
Sekian dan terima kasih atas perhatian nya
Wassalam
Duri,15 Mei 2010
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
1.2 Alasan Memilih Judul
1.3 Tujuaan Pembahasan
BAB II PENGERTIAN SHALAT MENURUT BAHASA
2.1 Pengertian Shalat menurut Syar’I
2.2 Pengertian Jamaah menurut Bahasa
2.3 Pengertian Jamaah menurut Syar’i
BAB III PEMBAHASAN
3.1 Hukum Shalat jamaah
3.2 Manfaat Shalat Jamaah
3.3 Keutamaan Shalat Jamaah
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan
4.2 Saran
DAFTAR PUSAKA
HALAMAN PENGESAHAN
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Segala puji bagi Allah yang telah melimpahkan segala rahmatnya kepada kita semua. Shalawat dan salam kami sampaikan kehadiran Rasulullah SAW, keluarga para sahabat dan juga umat beliau hingga akhir zaman.
Di zaman yang semakin berkembang ini menjadi seseorang itu shalat berjamaah harus rutin setiap hari karna shalat berjamaah ini sangat penting bagi kebutuhan kita sehari – hari. Oleh sebab itu, penulis membahas tentang bagaimana shalat berjamaah yang afdhal itu.
1.2 Alasan Memilih Judul
Untuk mempermudah dan mempelajari penulisan makalah ini maka penulis membatasi masalah sebagai berikut :
1.2.1 Apa hukum Shalat berjamaah
1.2.2 Apa manfaat Shalat berjamaah
1.3 Tujuan Pembahasan
Penulis menulis makalah ini dengan tujuan untuk mengetahui :
1.3.1 Bagaimana cara shalat berjamaah yang baik
1.3.2 Untuk mengetahui apa itu Shalat berjamaah
BAB II
PENGERTIAN MERAIH BERKAH
DENGAN SHALAT BERJAMAAH
2.1 Shalat Menurut Bahasa
1. Secara Bahasa (Etimonologi) shalat bermakna do’a. Allah SWT berfirman :
Artinya : “Dan shalatlah atas mereka, sesungguhnya shalat mu itu (menjadi) ketentraman jiwa bagi mereka “. (At-Taubah : 103)
Yakni : berdo’alah untuk mereka seperti dalam Sabda Rasulullah :
Artinya : “Apabila salah satu seorang diantara kalian diundang maka hendaklah ia memenuhinya, apabila sedang berpuasa maka hendaklah ia berdo’a bila tidak sedang berpuasa maka hendak makanlah”.
Maksudnya hendaklah ia berdoa memohon keberkahan, kebaikan dan ampunan shalat dari Allah adalah pujian yang baik, sedan shalat yang berasal dari malaikat bermakna do’a.
Allah SWT berfirman :
Artinya : “Seseungguhnya Allah dan para malaikatnya bershalawat kepada nabi, wahai orang – orang yang beriman bershalawatlah kalian kepadanya dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya (Al-Ahzab :56)”.
Adapula yang mengatakan shalawat Allah adalah rahmat dan shalawat para malaikat adalah istigfar.
2.2 Shalat Menurut Syar’i
Shalat menurut istilah terminology adalah ibadah kepada Allah yang terdiri dari perkataan, dan perbuatan secara khusus yang telah diketahui, mulai dengan takbir dan diakhiri dengan salam. Hal ini dinamakan shalat karena tercakup didalamnya doa. Sebelumnya shalat adalah nama bagi semua doa, kemudian kata ini digunakan sebagai nama bagi doa yang dilakukan secara khusus, apabila lafaz shalat diucapkan dalam terminology syar’I maka tidak ada yang bisa dipahami darinya kecuali shalat yang disyariatkan. Didalamnya telah tercakup kedua jenis doa yaitu doa permohonan dan doa ibadah.
Karena itu jelaslah shalat secara keseluruhan adalah doa permohonan dan doa ibadah karena ia mencakup keduanya sekaligus.
2.3 Pengertian Jamaah Mnurut Bahasa
Jamaah menurut bahasa adalah jumlah dan banyak segala sesuatu”lafadz” Al- Jam’I berarti masjid yang dapat mengumpulkan para jamaah al Jami merupakan keterangan sifat bagi masjid, sebab ia merupakan tanda bagi perkumpulan. Bisa juga dimaknakan masjid al Jami sebagai penisbatan masjid para – para lafadz Al jami, sama halnya jika dikatakan Al Haqqu Yaqqin. Jadi makna masjid Jami adalah masjid pada hari berkumpul, sedangkan lafadz “jamaah” bermakna jumlah manusia yang dikumpulkan oleh tujuan yang satu.
2.4 Pengertian Jamaah Menurut Syar’i
Jamaah secara pengertian Syar’I digunakan untuk mewakili banyak orang. Diambil dari makna Al-Utima, jumlah minimal suatu jamaah adalah dua orang yakni Imam dan Makmum. Dinamakan shalat jamaah karena orang – orang yang shalat berkumpul dalam melakukan suatu perbuatan pada tempat dan waktu yang sama apabila mereka meninggalkan keduanya, maka itu terlarang menurut kesepakatan para imam.
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Hukum Shalat Jamaah
Menurut ulama madzhab Hanafi dan Maliki, shalat berjamaah untuk shalat fardhu selain shalat jum’at hukumnya sunnah muakkadah (sangat dianjurkan )
Dan kalau menurut ulama Madzhab Syar’I, shalat berjamaah hukumnya adalah fardhu kifayah, bagi setiap laki – laki yang merdeka dan sedang muqim. Oleh sebab itu, apabila seluruh masyarakat disuatu daerah tidak melaksankan shalat berjamaah, maka pemimpin teringgi atau yang mewakili boleh diperangi.
Menurut Madzhab Hanbali, shalat berjamaah hukumnya adalah Fardhu Ain ( Kewajiban masing – masing )
3.2 Manfaat Shalat Berjamaah
Manfaat dan hikmah shalat berjamaah banyak sekali rentetan manfaat dan hikmah itulah yang membuat shalat berjamaah. Mari kita simak beberapa dari manfaat dan hikmah shalat berjamaah :
1. Allah SWT mensyariatkan pertemuan pertemuan tertentu dan berkala bagi umat ini.
Pertemuan – pertemuan tertentu dan berkala itu antara lain :
• Pertemuan harian seperti shalat berjamaah
• Pertemuan pekanan ( mingguan ) seperti shalat jum’at
• Pertemuan tahunan seperti shalat idul fitri dan idul adha
2. Menjadikan perkumpulan ini sebagai sarana ibadah kepada Allah SWT
• Berkumpul dalam shalat berjamaah tidak sekedar berkumpul oleh karena itu banyak perkumpulan justru dijadikan sarana kesia – siaan.
• Kita lebih termotifasi beribadah ketimbang dalam keadaan sendirian
3. Perkenalan dan saling mengenal
Alangkah indahnya dan nikmatnya perkenalan dengan saudara kita sesame muslim tempat yang barokah yaitu Rumah Allah (masjid)
4. Menonjolkan salah satu syiar islam yang terbesar
5. Sebagai sarana saling mencintai dan saling mengasihi antara sesama umat
6. mununjukkan kewibawaan dan kejayaan kamu muslim
7. Mengajari mereka yang awam dan jahil
8. Memotofasi mereka yang belum terbiasa shalat berjamaah
9. Membiasakan manusia mengendalikan dirinya
3.3 Keutamaan Shalat Berjamaah
1. Shalat berjamaah lebih afdhol 27 kali lipat dari pada shalat sendirian. Hal ini berdasarkan sabda Rasulullah :
Artinya : “Shalat berjamaah labih afdhal dari pada shalat sendirian dua puluh tujuh derajat dari pada shalat sendirian “
2. Shalat berjamaah melindungi pelakunya dari syetan dan makhluk harus jahat lainnya
Rasulullah bersabda :
Artinya :
“Tidaklah berdiam tiga orang dalam suatu kampnug atau suatu dusun, lalu tidak didirikan padanya shalat jamaah, niscaya mereka akan dikuasai setan, maka hendaklah kamu berpegang pada jamaah karena sesungguhnya serigala itu memangsa kaming yang terpisah dari rombongannya”.
3. Keutamaan shalat berjamaah bertambah seiring pertambahan jumlah peserta shalat.
Rasulullah bersabda :
Artinya :
“Sesungguhnya shalat seseorang bersama orang lain lebih baik daripada shalatnya seseorang diri dan shalatnya bersama dua orang lebih baik dari pada shalatnya bersama satu orang, dan semakin banyak maka semakin dicintai pula oleh Allah Azza Wajalla ( HR. Abudaud dan An-Nasa I )
4. Orang yang shalat berjamaah selama 40 hari dimana dia mendapatkan takbiratul ihram, niscaya ia dibebaskan dari neraka dan kemunafikan
Rasulullah bersabda :
Artinya :
“Barang siapa shalat semata – mata karna Allah selama 40 hari secara berjamaah, dimana ia mendapatkan takbir pertama, niscaya ditulis baginya dua kebebasan, kebebasan dari neraka dan kebebasan dari kemunafikan (HR. At-Tarmidzi)”.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Kita sebagai umat muslim, marilah kita shalat berjamaah setiap hari, karna shalat berjamaah sangat penting bagi kehidupan kita sehari – hari, mungkin dengan rutinnya kita shalat berjamaah kita mendapatkan rahmat, dan nikmat hidup kita dipermukaan bumi ini, dan Allah mengutus kita kepermukaan bumi ini bukan untuk hidup senang senang, tetapi kita diutus kepermukaan bumi ini untuk menyembah kepadanya dan bertawakal kepada Allah SWT.
4.2 Saran
Alhamdulillah segala puji syukur kita sampaikan kepada nabi besar kita Muhammad SAW yang atas rahmatnya dan hidayahnyalah kita merapung tulisan dan saran dengan kekurangan ini. Untuk itu penulis berharap sara dan kritik untuk menuju kepada yang lebih baik lagi.
Penulis menyarankan kepada pembaca agar lebih memahami lagi tentang masalah meraih berkah dengan shalat berjamaah. Ungkapan rasa terimakasih tidak lupa penulis kepada pihak yang membantu terselesainya tulisan ini. Mudah - mudahan Allah SWT membalas segala kebaikan tersebut.
4.3 Penutup
Demikianlah makalah singkat ini yang saya buat semoga bisa bermanfaat bagi kita semua. Namun dalam penulisan ini masih banyak kesalahan tapi bagaimana pun juga ini adalah langkah awal bagi saya dan saya pun belum begitu mempelajarinya secara khusus. Dan atas perhatian pembaca saya ucapkan terimakasih dan saya akhiri wassalam.
DAFTAR PUSTAKA
- M. Ridwan Yahya, Nikmatnya shalat Berjamaah, Pustaka Nawaitu, Jakarta 2001
- Al-Qahthani, meraih Berkah dengan shalat jamaah, Pustaka At-Taznia, Jakarta, 2005
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan waktu kesempatan dan kemudahan kepada saya untuk membuat paper ini dengan judul “MERAIH BERKAH DENGAN SHALAT BERJAMAAH”. Kehadiran makalah ini sangat penting bagi kita atas kekurangan masalah pengetahuan tentang meraih berkah dengan shalat berjamaah ini.
Sesuai dengan judul meraih berkah dengan shalat berjamaah makalah ini berisi tentang kebutuhan yang benar – benar dibutuhkan, baik didalam keluarga, organisasi maupun perusahaan secara rapi, benar dan teratur sesuai dengan meraih berkah dengan shalat berjamaah. Makalah ini baik sekali dibacakan bagi yang ingin menambah wawasan tentang Meraih Berkah Dengan Shalat Berjamaah”
Saya berupaya untuk menulis paper ini yang hanya seorang pelajar kelas akhir KMI dari Pondok Pesantren Al-Jauhar. Semoga pembahasan yang pendek ini bisa memberi manfaat bagi kita semua. Amin ya Rabbal Alamin.
Sekian dan terima kasih atas perhatian nya
Wassalam
Duri,15 Mei 2010
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
1.2 Alasan Memilih Judul
1.3 Tujuaan Pembahasan
BAB II PENGERTIAN SHALAT MENURUT BAHASA
2.1 Pengertian Shalat menurut Syar’I
2.2 Pengertian Jamaah menurut Bahasa
2.3 Pengertian Jamaah menurut Syar’i
BAB III PEMBAHASAN
3.1 Hukum Shalat jamaah
3.2 Manfaat Shalat Jamaah
3.3 Keutamaan Shalat Jamaah
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan
4.2 Saran
DAFTAR PUSAKA
HALAMAN PENGESAHAN
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Segala puji bagi Allah yang telah melimpahkan segala rahmatnya kepada kita semua. Shalawat dan salam kami sampaikan kehadiran Rasulullah SAW, keluarga para sahabat dan juga umat beliau hingga akhir zaman.
Di zaman yang semakin berkembang ini menjadi seseorang itu shalat berjamaah harus rutin setiap hari karna shalat berjamaah ini sangat penting bagi kebutuhan kita sehari – hari. Oleh sebab itu, penulis membahas tentang bagaimana shalat berjamaah yang afdhal itu.
1.2 Alasan Memilih Judul
Untuk mempermudah dan mempelajari penulisan makalah ini maka penulis membatasi masalah sebagai berikut :
1.2.1 Apa hukum Shalat berjamaah
1.2.2 Apa manfaat Shalat berjamaah
1.3 Tujuan Pembahasan
Penulis menulis makalah ini dengan tujuan untuk mengetahui :
1.3.1 Bagaimana cara shalat berjamaah yang baik
1.3.2 Untuk mengetahui apa itu Shalat berjamaah
BAB II
PENGERTIAN MERAIH BERKAH
DENGAN SHALAT BERJAMAAH
2.1 Shalat Menurut Bahasa
1. Secara Bahasa (Etimonologi) shalat bermakna do’a. Allah SWT berfirman :
Artinya : “Dan shalatlah atas mereka, sesungguhnya shalat mu itu (menjadi) ketentraman jiwa bagi mereka “. (At-Taubah : 103)
Yakni : berdo’alah untuk mereka seperti dalam Sabda Rasulullah :
Artinya : “Apabila salah satu seorang diantara kalian diundang maka hendaklah ia memenuhinya, apabila sedang berpuasa maka hendaklah ia berdo’a bila tidak sedang berpuasa maka hendak makanlah”.
Maksudnya hendaklah ia berdoa memohon keberkahan, kebaikan dan ampunan shalat dari Allah adalah pujian yang baik, sedan shalat yang berasal dari malaikat bermakna do’a.
Allah SWT berfirman :
Artinya : “Seseungguhnya Allah dan para malaikatnya bershalawat kepada nabi, wahai orang – orang yang beriman bershalawatlah kalian kepadanya dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya (Al-Ahzab :56)”.
Adapula yang mengatakan shalawat Allah adalah rahmat dan shalawat para malaikat adalah istigfar.
2.2 Shalat Menurut Syar’i
Shalat menurut istilah terminology adalah ibadah kepada Allah yang terdiri dari perkataan, dan perbuatan secara khusus yang telah diketahui, mulai dengan takbir dan diakhiri dengan salam. Hal ini dinamakan shalat karena tercakup didalamnya doa. Sebelumnya shalat adalah nama bagi semua doa, kemudian kata ini digunakan sebagai nama bagi doa yang dilakukan secara khusus, apabila lafaz shalat diucapkan dalam terminology syar’I maka tidak ada yang bisa dipahami darinya kecuali shalat yang disyariatkan. Didalamnya telah tercakup kedua jenis doa yaitu doa permohonan dan doa ibadah.
Karena itu jelaslah shalat secara keseluruhan adalah doa permohonan dan doa ibadah karena ia mencakup keduanya sekaligus.
2.3 Pengertian Jamaah Mnurut Bahasa
Jamaah menurut bahasa adalah jumlah dan banyak segala sesuatu”lafadz” Al- Jam’I berarti masjid yang dapat mengumpulkan para jamaah al Jami merupakan keterangan sifat bagi masjid, sebab ia merupakan tanda bagi perkumpulan. Bisa juga dimaknakan masjid al Jami sebagai penisbatan masjid para – para lafadz Al jami, sama halnya jika dikatakan Al Haqqu Yaqqin. Jadi makna masjid Jami adalah masjid pada hari berkumpul, sedangkan lafadz “jamaah” bermakna jumlah manusia yang dikumpulkan oleh tujuan yang satu.
2.4 Pengertian Jamaah Menurut Syar’i
Jamaah secara pengertian Syar’I digunakan untuk mewakili banyak orang. Diambil dari makna Al-Utima, jumlah minimal suatu jamaah adalah dua orang yakni Imam dan Makmum. Dinamakan shalat jamaah karena orang – orang yang shalat berkumpul dalam melakukan suatu perbuatan pada tempat dan waktu yang sama apabila mereka meninggalkan keduanya, maka itu terlarang menurut kesepakatan para imam.
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Hukum Shalat Jamaah
Menurut ulama madzhab Hanafi dan Maliki, shalat berjamaah untuk shalat fardhu selain shalat jum’at hukumnya sunnah muakkadah (sangat dianjurkan )
Dan kalau menurut ulama Madzhab Syar’I, shalat berjamaah hukumnya adalah fardhu kifayah, bagi setiap laki – laki yang merdeka dan sedang muqim. Oleh sebab itu, apabila seluruh masyarakat disuatu daerah tidak melaksankan shalat berjamaah, maka pemimpin teringgi atau yang mewakili boleh diperangi.
Menurut Madzhab Hanbali, shalat berjamaah hukumnya adalah Fardhu Ain ( Kewajiban masing – masing )
3.2 Manfaat Shalat Berjamaah
Manfaat dan hikmah shalat berjamaah banyak sekali rentetan manfaat dan hikmah itulah yang membuat shalat berjamaah. Mari kita simak beberapa dari manfaat dan hikmah shalat berjamaah :
1. Allah SWT mensyariatkan pertemuan pertemuan tertentu dan berkala bagi umat ini.
Pertemuan – pertemuan tertentu dan berkala itu antara lain :
• Pertemuan harian seperti shalat berjamaah
• Pertemuan pekanan ( mingguan ) seperti shalat jum’at
• Pertemuan tahunan seperti shalat idul fitri dan idul adha
2. Menjadikan perkumpulan ini sebagai sarana ibadah kepada Allah SWT
• Berkumpul dalam shalat berjamaah tidak sekedar berkumpul oleh karena itu banyak perkumpulan justru dijadikan sarana kesia – siaan.
• Kita lebih termotifasi beribadah ketimbang dalam keadaan sendirian
3. Perkenalan dan saling mengenal
Alangkah indahnya dan nikmatnya perkenalan dengan saudara kita sesame muslim tempat yang barokah yaitu Rumah Allah (masjid)
4. Menonjolkan salah satu syiar islam yang terbesar
5. Sebagai sarana saling mencintai dan saling mengasihi antara sesama umat
6. mununjukkan kewibawaan dan kejayaan kamu muslim
7. Mengajari mereka yang awam dan jahil
8. Memotofasi mereka yang belum terbiasa shalat berjamaah
9. Membiasakan manusia mengendalikan dirinya
3.3 Keutamaan Shalat Berjamaah
1. Shalat berjamaah lebih afdhol 27 kali lipat dari pada shalat sendirian. Hal ini berdasarkan sabda Rasulullah :
Artinya : “Shalat berjamaah labih afdhal dari pada shalat sendirian dua puluh tujuh derajat dari pada shalat sendirian “
2. Shalat berjamaah melindungi pelakunya dari syetan dan makhluk harus jahat lainnya
Rasulullah bersabda :
Artinya :
“Tidaklah berdiam tiga orang dalam suatu kampnug atau suatu dusun, lalu tidak didirikan padanya shalat jamaah, niscaya mereka akan dikuasai setan, maka hendaklah kamu berpegang pada jamaah karena sesungguhnya serigala itu memangsa kaming yang terpisah dari rombongannya”.
3. Keutamaan shalat berjamaah bertambah seiring pertambahan jumlah peserta shalat.
Rasulullah bersabda :
Artinya :
“Sesungguhnya shalat seseorang bersama orang lain lebih baik daripada shalatnya seseorang diri dan shalatnya bersama dua orang lebih baik dari pada shalatnya bersama satu orang, dan semakin banyak maka semakin dicintai pula oleh Allah Azza Wajalla ( HR. Abudaud dan An-Nasa I )
4. Orang yang shalat berjamaah selama 40 hari dimana dia mendapatkan takbiratul ihram, niscaya ia dibebaskan dari neraka dan kemunafikan
Rasulullah bersabda :
Artinya :
“Barang siapa shalat semata – mata karna Allah selama 40 hari secara berjamaah, dimana ia mendapatkan takbir pertama, niscaya ditulis baginya dua kebebasan, kebebasan dari neraka dan kebebasan dari kemunafikan (HR. At-Tarmidzi)”.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Kita sebagai umat muslim, marilah kita shalat berjamaah setiap hari, karna shalat berjamaah sangat penting bagi kehidupan kita sehari – hari, mungkin dengan rutinnya kita shalat berjamaah kita mendapatkan rahmat, dan nikmat hidup kita dipermukaan bumi ini, dan Allah mengutus kita kepermukaan bumi ini bukan untuk hidup senang senang, tetapi kita diutus kepermukaan bumi ini untuk menyembah kepadanya dan bertawakal kepada Allah SWT.
4.2 Saran
Alhamdulillah segala puji syukur kita sampaikan kepada nabi besar kita Muhammad SAW yang atas rahmatnya dan hidayahnyalah kita merapung tulisan dan saran dengan kekurangan ini. Untuk itu penulis berharap sara dan kritik untuk menuju kepada yang lebih baik lagi.
Penulis menyarankan kepada pembaca agar lebih memahami lagi tentang masalah meraih berkah dengan shalat berjamaah. Ungkapan rasa terimakasih tidak lupa penulis kepada pihak yang membantu terselesainya tulisan ini. Mudah - mudahan Allah SWT membalas segala kebaikan tersebut.
4.3 Penutup
Demikianlah makalah singkat ini yang saya buat semoga bisa bermanfaat bagi kita semua. Namun dalam penulisan ini masih banyak kesalahan tapi bagaimana pun juga ini adalah langkah awal bagi saya dan saya pun belum begitu mempelajarinya secara khusus. Dan atas perhatian pembaca saya ucapkan terimakasih dan saya akhiri wassalam.
DAFTAR PUSTAKA
- M. Ridwan Yahya, Nikmatnya shalat Berjamaah, Pustaka Nawaitu, Jakarta 2001
- Al-Qahthani, meraih Berkah dengan shalat jamaah, Pustaka At-Taznia, Jakarta, 2005
ALQUR'AN SEBAGAI PEDOMAN HIDUP
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan waktu kesempatan dan kemudahan kepada saya untuk membuat makalah yang berjudul “Al-Qur’an sebagai petunjuk umat islam”. Kehadiran makalah ini sangat penting bagi kita atas kekurangan ilmu pengetahuan kita tentang Al-Qur’an sebagai petunjuk umat islam.
Makalah ini berisi tentang kebutuhan orang benar – benar dibutuhkan baik didalam keluarga maupun masyarakat sesuai dengan pandangan islam. Makalah ini baik sekali untuk dipelajari sebagai menambah wawasan tentang ilmu pengetahuan ini.
Saya berusaha menulis makalah dengan baik sebagai seorang pelajar kelas akhir dari Pondok Pesantren Modern Al – Jauhar. Semoga pembahasan ini bisa memberi manfaat bagi kita umat islam dan dapat mengetahui lebih dalam lagi.
Sekian dan terima kasih atas perhatian nya
Wassalam
Duri,15 Mei 2010
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan dan Manfaat Masalah
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Al – Qur’an sebagai petunjuk terbaik
2.2 Bukti – bukti kebenaran Al – qur’an
2.3 Al – qur’an dan ilmu pengetahuan
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
3.3 Penutup
DAFTAR PUSAKA
HALAMAN PENGESAHAN
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Bismillahirrohmanirrohim
Al-Qur’an secara harfiah berarti bacaan yang mencapai puncak kesempurnaan. Al-Qur’an berarti bacaan yang maha sempurna dan maha mulia. Kitab suci yang diturunkan kepada nabi Muhammad SAW antara lain dinamai Al-Kitab dan Al-Qur’an (bacaan yang sempurna). Fungsi Al-Qur’an adalah petunjuk semua kisah dalam Al-Qur’an yang berkaitan dengan sejarah umat – umat terdahulu merupakan realitas yang bersifat pasti dan tidak diragukan lagi kebenarannya.
Para sahabat menyadari bahwa Al-Qur’an adalah seruan Allah SWT mengikuti cara sahabat dalam memahami Al-Qur’an dan terus berusaha menggali makna dibalik firman Allah SWT. Ini akan menghantarkan seseorang pada pemahaman tafsir yang benar. Selain akan memperluas pengetahuannya terhadap Al-Qur’an juga akan mempertajamkan matahari dan kemampuan abtraksinya. Dengan demikian tidak butuh lagi metodologi yang beragam dan cendrung bertele – tele dalam mengaji Al-Qur’an.
Kesadaran bahwa Al-Qur’an memuat berbagai penjelasan tentang berbagai persoalan, merangkum banyak kebenaran didalamnya maka pada saat itu ia akan menyadari betapa besarnya manfaat Al-Qur’an bagi kehidupan.
B. 1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah pada makalah ini yaitu :
1.2.1 Apa yang dimaksud dengan Al-Qur’an sebagai petunjuk umat islam
1.2.2 Apa yang dimaksud bukti kebenaran Al-Qur’an
1.2.3. Apa yang dimaksud dengan Al-Qur’an dan ilmu pengetahuan
C. Tujuan
Adapun tujuan dari pembahasan tentang Al-Qur’an ini yaitu :
1.3.1 Untuk lebih mengetahui Al-Qur’an sebagai petunjuk umat islam
1.3.2 Untuk lebih mengetahui Al-Qur’an dan ilmu pengetahuan
1.3 Sistematika Pembahasan
Bab I Pendahuluan
Bab II Pengertian Al-Qur’an sebagai petunjuk umat islam
Bab III penutup
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Al-Qur’an sebagai Petunjuk Uamt Islam
Al-Qur’an memberikan petunjuk, mengarahkan, memerintahkan dan mendorong setiap orang. Semua yang ada didalamnya yang terbaik. Baik itu yang terkait dengan akidah (ideologi), akhlak, perilaku, politik, produksi dan sebagainya, sedangkan yang terkait dengan persoalan kaidah, sesunguhnya akidah yang ditanamkan oleh Al-Qur’an adalah akidah yang memiliki fungsi. Ada kemampuan untuk memperbaiki hati didalamnya, selain sumber energi dan kesempurnaannya. Akidah tersebut mampu mengisi relung – relung hati dengan rasa cinta kepada Allah SWT.
Al-Qur’an mengajarkan kita agar berprilaku dengan akhlak karimah, seperti : kesabaran, murah hati, memaafkan, etika yang baik. Demikian yang terkait dengan ajaran agama yang diajarkan dalam Al-Qur’an tidak ada satu pun perbuatan yang lebih baik dari yang dianjurkan oleh Al-Qur’an dalam kaedahnya bersifat umum. Kaedah ini tidak mungkin dijelaskansecara terinci, semua perincian yang ada didalam Al-Qur’an dan Hadist baik berupa perintah, larangan atau berita – berita. Semua ini bertujuan untuk menjelaskan secara definitif kaedah ini.
Al-Qur’an adalah kitab terbaik yang diturunkan kepada Rasul yang terbaik, hambanya, orang pilihannya dan makhluk yang terbaik. Dalam Al-Qur’an menjelaskan sebagaimana Alla SWT berfirman :
Artinya :
“Tidaklah orang-orang kafir itu datang kepada mu (membawa) esuatu perumpamaan, melainkan kami datangkan kepadamu sesuatu yang benar dan paling baik penjelasannya (Qs. Al-Furqon :33)
Keutamaan Al-Qur’an kemuliaannya dan kedudukannya yang tinggi adalah sesuatu yang tidak asing bagi umat islam. Ia adalah kitab Allah tuhan seluruh alam dan firman pencipta seluruh makhluk. Siapa yang mengamalkannya akan mendapat pahala. Sesungguhnya nilai dan keutamaan Al-Qur’an tergantung pada nilai dan keutamaan zat yang bersifati dengannya. Al-Qur’an adalah kalam Allah dan sifatnya.
2.2 Bukti – bukti kebenaran Al-Qur’an
Artinya :
“ Katakanlah (hai Muhammad) sesungguhnya jika manusia dan jin berkumpul untuk membuat yang serupa Al-Qur’an ini, niscaya mereka tidak akan membuat yang serupa dengannya”.
Walaupun Al-Qur’an menjadi bukti kebenaran Nabi Muhammad, tapi fungsi utamanya adalah menjadi petunjuk untuk seluruh umat islam. Petunjuk yang dimaksud adalah petunjuk agama atau bisa sebagai syariat. Bukti kebenaran Al-Qur’an itu dikemukakan dalam tantangan yang bersifat bertahap. Ada empat tahapan yaitu
1. Menentang siapa pun yang meragukannya untuk menyusun semacam Al-Qur’an secara keseluruhan.
2. Menentang mereka untuk menyusun seluruh surat semacam Al-Qur’an
3. Menentang mereka untuk menyusun satu surat saja semacam Al-Qur’an
4. Menentang mereka untuk menyusun sesuatu seperti atau lebih kurang sama dengan satu surat dari Al-Qur’an.
Dari celah – celah redaksinya ditemukan tiga bukti kebenarannya :
1. Keindahan, keserasian, dan keseimbangan kata-katanya.
2. Pemberitaan gaib yang diungkapkannya
3. Isyarat – isyarat ilmiahnya sungguh mengagumkan ilmuan masa kini.
Sebagian besar yang diungkap oleh Al-qur’an adalah sifat – sifat Allah yang terangkum dalam asamaul husna, sebagai contoh : Allah SWT memperkenalkan dirinya dengan nama Allah, dia adalah Al-Malik (Maha Merajai) dan masih banyak yang lain. Tidak ada satu pun makhluk yang menandingi sifat – sifatnya yang baik (asmaul Husna).
Memahami asmaul husna merupakan kunci ma’rifatullah, jika tidak mana mungkin ada mengetahui Allah dan memujinya. Allah berfirman yang artinya :
“Dan tolong menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong – menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran”.
Tolong menolong yang dimaksud disini meliputi seluruh bentuk kebajikan dan kebaikan, sedangkan takwa meliputi kesucian dan sikap mawas diri dari berbagai bentuk kemaksiatan dan dosa.
2.3 Al-Qur’an dan Ilmu Pengetahuan
Membahas hubungan Al-Qur’an dan ilmu pengetahuan bukan dinilai dengan banyaknya cabang-cabang ilmu pengetahuan yang tersimpul didalmnya, bukan pula dengan menunjukkan kebenaran teori – teori ilmiah.
Membahas hubungan antara Al-Qur’an dan ilmu pengetahuan bukan dengan melihat, misalnya : adakah teori relavitas atau bahasan tentang angkasa luar, ilmu komputer tercantum dalam Al-Qur’an, tetapi yang lebih utama adalah melihat adakah jiwa aya- ayatnya menghalangi kemajuan ilmu pengetahuan atau sebaliknya.
Kemajuan ilmu pengetahuan bukan hanya terbatas dalam bidang – bidang tersebut, tetapi tergantung pula pada sekumpulan syarat – syarat psikologis dan social yang mempunyai pengaruh negative dan positif sehingga dapat menghambat kemajuan ilmu pengetahuan atau mendorongnya lebih jauh.
Ini menunjukkan bahwa kemajuan ilmu pengetahuan tidak hanya di nilai dengan apa yang dipersembahkannya kepada masyarakat, tetapi juga diukur dengan wujudnya suatu iklim yang dapat mendorong kemajuan ilmu pengetahuan itu. Didalam Al-Qur’an tersimpul ayat – ayat yang menganjurkan untuk mempergunakan akal pikiran dalam mencapai hasil.
Allah berfirman yang artinya :
“Katakanlah hai Muhammad “Aku hanya menganjur kepadanya suatu hal saja, yaitu berdirilah karena Allah berdu – dua atau bersendiri – sendiri, kemudian berfikirlah (Qs. 34,36)
Salah satu factor terpenting yang dapat menghalangi perkembangan ilmu pengetahuan terdapat dalam diri manusia dalam menilai suatu ide. Ide yang dibawa Al-Qur’an adalah bahwa ide – ide tersebut mempunyai hubungan yang sangat erat dengan pribadi Rasulullah SAW.
Al-Qur’an tidak menginginkan masyarakat baru yang dibentuknya memandang atau menilai suatu ide apapun coraknya hanya terbatas sampai fase kedua saja. Untuk lebih menekankan kepentingan ilmu pengetahuan dalam masyarakat, Al-Qur’an memberikan pertanyaan – pertanyaan yang merupakan ujian kepada mereka. Allah SWT berfirman :
Artinya :
“ Inilah kami (Wahai Al-Kitab) kamu ini membantah tentang hal – hal yang kamu ketahui, maka mengapa membantah pula dalam hal-hal yang kalian tidak ketahui (Qs:3:66)
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kita perlu mengetahui / memahami bahwa sesungguhnya manusia itu adalah makhluk yang lemah. Didalam kandungan Al-Qur’an mengajarkan kita agar berprilaku dengan akhlak karimah, seperti : kesabaran, murah hati dan lain – lain. Kita sebagai umat islam wajib memahami dan mempelajari dengan baik supaya kita tidak terjerumus.
Al-Qur’an itu kitab terbaik yang diturun melalui Jibril sebagai mukjizat Nabi Muhammad SAW. Al-Qur’an diturunkan sebagai petunjuk hidup umat islam. Semua kisah yang ada didalam Al-Qur’an yang berkaitan dengan sejarah umat – umat terdahulu merupakan realitas yang bersifat pasti dan tidak diragukan lagi kebenarannya.
3.2 Saran
Alhamdulillah segala puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, atas rahmatnya dan hidayahnya yang telah memberikan kesempatan untuk saya hingga saya bisa menulis makalah ini, dan dengan kekurangan – kekurangan yang ada pada penulisan maka dari itu saya mengharap saran dan kritik untuk menuju kepada yang lebih baik.
Penulis menyarankan kepada para pembaca agar lebih baik memahami tentang Al-Qur’an yang lebih dalam supaya umat islam memahami dan mempelajari. Ungkapan terimakasih kepada Direktur KMI serta pembimbing sehingga terselesainya tulisan ini. Mudah-mudahan Allah SWT meridhoi apa yang kita kerjakan. Amin
3.3 Penutup
Demikianlah makalah singkat ini saya buat semoga bisa bermanfaat bagi kita semua, namun dalam penulisan ini masih banyak kesalahan, tapi bagaimanapun juga ini adalah langkah awal bagi saya atau pengalaman pertama bagi saya untuk menulis makalah ini. Dan atas perhatian pembaca saya ucapkan terimakasih dan saya akhiri wassalam
DAFTAR PUSTAKA
- Abdurrahman, syaikh, bacalah Al-Qur’an seolah-olah ia diturunkan kepada mu, hikmah, Jakarta, 2008
- Ash-shadi, abdur Razzaq, Berzikir cara nabi, hikmah, Jakarta, 2007
- Shihab, M. Quraish, membumikan Al-Qur’an, mizan Bandung, 2007
- Shihab, M.Quraish, lentera Al-Qur’an, mizan, Bandung, 2008.
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan waktu kesempatan dan kemudahan kepada saya untuk membuat makalah yang berjudul “Al-Qur’an sebagai petunjuk umat islam”. Kehadiran makalah ini sangat penting bagi kita atas kekurangan ilmu pengetahuan kita tentang Al-Qur’an sebagai petunjuk umat islam.
Makalah ini berisi tentang kebutuhan orang benar – benar dibutuhkan baik didalam keluarga maupun masyarakat sesuai dengan pandangan islam. Makalah ini baik sekali untuk dipelajari sebagai menambah wawasan tentang ilmu pengetahuan ini.
Saya berusaha menulis makalah dengan baik sebagai seorang pelajar kelas akhir dari Pondok Pesantren Modern Al – Jauhar. Semoga pembahasan ini bisa memberi manfaat bagi kita umat islam dan dapat mengetahui lebih dalam lagi.
Sekian dan terima kasih atas perhatian nya
Wassalam
Duri,15 Mei 2010
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan dan Manfaat Masalah
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Al – Qur’an sebagai petunjuk terbaik
2.2 Bukti – bukti kebenaran Al – qur’an
2.3 Al – qur’an dan ilmu pengetahuan
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
3.3 Penutup
DAFTAR PUSAKA
HALAMAN PENGESAHAN
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Bismillahirrohmanirrohim
Al-Qur’an secara harfiah berarti bacaan yang mencapai puncak kesempurnaan. Al-Qur’an berarti bacaan yang maha sempurna dan maha mulia. Kitab suci yang diturunkan kepada nabi Muhammad SAW antara lain dinamai Al-Kitab dan Al-Qur’an (bacaan yang sempurna). Fungsi Al-Qur’an adalah petunjuk semua kisah dalam Al-Qur’an yang berkaitan dengan sejarah umat – umat terdahulu merupakan realitas yang bersifat pasti dan tidak diragukan lagi kebenarannya.
Para sahabat menyadari bahwa Al-Qur’an adalah seruan Allah SWT mengikuti cara sahabat dalam memahami Al-Qur’an dan terus berusaha menggali makna dibalik firman Allah SWT. Ini akan menghantarkan seseorang pada pemahaman tafsir yang benar. Selain akan memperluas pengetahuannya terhadap Al-Qur’an juga akan mempertajamkan matahari dan kemampuan abtraksinya. Dengan demikian tidak butuh lagi metodologi yang beragam dan cendrung bertele – tele dalam mengaji Al-Qur’an.
Kesadaran bahwa Al-Qur’an memuat berbagai penjelasan tentang berbagai persoalan, merangkum banyak kebenaran didalamnya maka pada saat itu ia akan menyadari betapa besarnya manfaat Al-Qur’an bagi kehidupan.
B. 1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah pada makalah ini yaitu :
1.2.1 Apa yang dimaksud dengan Al-Qur’an sebagai petunjuk umat islam
1.2.2 Apa yang dimaksud bukti kebenaran Al-Qur’an
1.2.3. Apa yang dimaksud dengan Al-Qur’an dan ilmu pengetahuan
C. Tujuan
Adapun tujuan dari pembahasan tentang Al-Qur’an ini yaitu :
1.3.1 Untuk lebih mengetahui Al-Qur’an sebagai petunjuk umat islam
1.3.2 Untuk lebih mengetahui Al-Qur’an dan ilmu pengetahuan
1.3 Sistematika Pembahasan
Bab I Pendahuluan
Bab II Pengertian Al-Qur’an sebagai petunjuk umat islam
Bab III penutup
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Al-Qur’an sebagai Petunjuk Uamt Islam
Al-Qur’an memberikan petunjuk, mengarahkan, memerintahkan dan mendorong setiap orang. Semua yang ada didalamnya yang terbaik. Baik itu yang terkait dengan akidah (ideologi), akhlak, perilaku, politik, produksi dan sebagainya, sedangkan yang terkait dengan persoalan kaidah, sesunguhnya akidah yang ditanamkan oleh Al-Qur’an adalah akidah yang memiliki fungsi. Ada kemampuan untuk memperbaiki hati didalamnya, selain sumber energi dan kesempurnaannya. Akidah tersebut mampu mengisi relung – relung hati dengan rasa cinta kepada Allah SWT.
Al-Qur’an mengajarkan kita agar berprilaku dengan akhlak karimah, seperti : kesabaran, murah hati, memaafkan, etika yang baik. Demikian yang terkait dengan ajaran agama yang diajarkan dalam Al-Qur’an tidak ada satu pun perbuatan yang lebih baik dari yang dianjurkan oleh Al-Qur’an dalam kaedahnya bersifat umum. Kaedah ini tidak mungkin dijelaskansecara terinci, semua perincian yang ada didalam Al-Qur’an dan Hadist baik berupa perintah, larangan atau berita – berita. Semua ini bertujuan untuk menjelaskan secara definitif kaedah ini.
Al-Qur’an adalah kitab terbaik yang diturunkan kepada Rasul yang terbaik, hambanya, orang pilihannya dan makhluk yang terbaik. Dalam Al-Qur’an menjelaskan sebagaimana Alla SWT berfirman :
Artinya :
“Tidaklah orang-orang kafir itu datang kepada mu (membawa) esuatu perumpamaan, melainkan kami datangkan kepadamu sesuatu yang benar dan paling baik penjelasannya (Qs. Al-Furqon :33)
Keutamaan Al-Qur’an kemuliaannya dan kedudukannya yang tinggi adalah sesuatu yang tidak asing bagi umat islam. Ia adalah kitab Allah tuhan seluruh alam dan firman pencipta seluruh makhluk. Siapa yang mengamalkannya akan mendapat pahala. Sesungguhnya nilai dan keutamaan Al-Qur’an tergantung pada nilai dan keutamaan zat yang bersifati dengannya. Al-Qur’an adalah kalam Allah dan sifatnya.
2.2 Bukti – bukti kebenaran Al-Qur’an
Artinya :
“ Katakanlah (hai Muhammad) sesungguhnya jika manusia dan jin berkumpul untuk membuat yang serupa Al-Qur’an ini, niscaya mereka tidak akan membuat yang serupa dengannya”.
Walaupun Al-Qur’an menjadi bukti kebenaran Nabi Muhammad, tapi fungsi utamanya adalah menjadi petunjuk untuk seluruh umat islam. Petunjuk yang dimaksud adalah petunjuk agama atau bisa sebagai syariat. Bukti kebenaran Al-Qur’an itu dikemukakan dalam tantangan yang bersifat bertahap. Ada empat tahapan yaitu
1. Menentang siapa pun yang meragukannya untuk menyusun semacam Al-Qur’an secara keseluruhan.
2. Menentang mereka untuk menyusun seluruh surat semacam Al-Qur’an
3. Menentang mereka untuk menyusun satu surat saja semacam Al-Qur’an
4. Menentang mereka untuk menyusun sesuatu seperti atau lebih kurang sama dengan satu surat dari Al-Qur’an.
Dari celah – celah redaksinya ditemukan tiga bukti kebenarannya :
1. Keindahan, keserasian, dan keseimbangan kata-katanya.
2. Pemberitaan gaib yang diungkapkannya
3. Isyarat – isyarat ilmiahnya sungguh mengagumkan ilmuan masa kini.
Sebagian besar yang diungkap oleh Al-qur’an adalah sifat – sifat Allah yang terangkum dalam asamaul husna, sebagai contoh : Allah SWT memperkenalkan dirinya dengan nama Allah, dia adalah Al-Malik (Maha Merajai) dan masih banyak yang lain. Tidak ada satu pun makhluk yang menandingi sifat – sifatnya yang baik (asmaul Husna).
Memahami asmaul husna merupakan kunci ma’rifatullah, jika tidak mana mungkin ada mengetahui Allah dan memujinya. Allah berfirman yang artinya :
“Dan tolong menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong – menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran”.
Tolong menolong yang dimaksud disini meliputi seluruh bentuk kebajikan dan kebaikan, sedangkan takwa meliputi kesucian dan sikap mawas diri dari berbagai bentuk kemaksiatan dan dosa.
2.3 Al-Qur’an dan Ilmu Pengetahuan
Membahas hubungan Al-Qur’an dan ilmu pengetahuan bukan dinilai dengan banyaknya cabang-cabang ilmu pengetahuan yang tersimpul didalmnya, bukan pula dengan menunjukkan kebenaran teori – teori ilmiah.
Membahas hubungan antara Al-Qur’an dan ilmu pengetahuan bukan dengan melihat, misalnya : adakah teori relavitas atau bahasan tentang angkasa luar, ilmu komputer tercantum dalam Al-Qur’an, tetapi yang lebih utama adalah melihat adakah jiwa aya- ayatnya menghalangi kemajuan ilmu pengetahuan atau sebaliknya.
Kemajuan ilmu pengetahuan bukan hanya terbatas dalam bidang – bidang tersebut, tetapi tergantung pula pada sekumpulan syarat – syarat psikologis dan social yang mempunyai pengaruh negative dan positif sehingga dapat menghambat kemajuan ilmu pengetahuan atau mendorongnya lebih jauh.
Ini menunjukkan bahwa kemajuan ilmu pengetahuan tidak hanya di nilai dengan apa yang dipersembahkannya kepada masyarakat, tetapi juga diukur dengan wujudnya suatu iklim yang dapat mendorong kemajuan ilmu pengetahuan itu. Didalam Al-Qur’an tersimpul ayat – ayat yang menganjurkan untuk mempergunakan akal pikiran dalam mencapai hasil.
Allah berfirman yang artinya :
“Katakanlah hai Muhammad “Aku hanya menganjur kepadanya suatu hal saja, yaitu berdirilah karena Allah berdu – dua atau bersendiri – sendiri, kemudian berfikirlah (Qs. 34,36)
Salah satu factor terpenting yang dapat menghalangi perkembangan ilmu pengetahuan terdapat dalam diri manusia dalam menilai suatu ide. Ide yang dibawa Al-Qur’an adalah bahwa ide – ide tersebut mempunyai hubungan yang sangat erat dengan pribadi Rasulullah SAW.
Al-Qur’an tidak menginginkan masyarakat baru yang dibentuknya memandang atau menilai suatu ide apapun coraknya hanya terbatas sampai fase kedua saja. Untuk lebih menekankan kepentingan ilmu pengetahuan dalam masyarakat, Al-Qur’an memberikan pertanyaan – pertanyaan yang merupakan ujian kepada mereka. Allah SWT berfirman :
Artinya :
“ Inilah kami (Wahai Al-Kitab) kamu ini membantah tentang hal – hal yang kamu ketahui, maka mengapa membantah pula dalam hal-hal yang kalian tidak ketahui (Qs:3:66)
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kita perlu mengetahui / memahami bahwa sesungguhnya manusia itu adalah makhluk yang lemah. Didalam kandungan Al-Qur’an mengajarkan kita agar berprilaku dengan akhlak karimah, seperti : kesabaran, murah hati dan lain – lain. Kita sebagai umat islam wajib memahami dan mempelajari dengan baik supaya kita tidak terjerumus.
Al-Qur’an itu kitab terbaik yang diturun melalui Jibril sebagai mukjizat Nabi Muhammad SAW. Al-Qur’an diturunkan sebagai petunjuk hidup umat islam. Semua kisah yang ada didalam Al-Qur’an yang berkaitan dengan sejarah umat – umat terdahulu merupakan realitas yang bersifat pasti dan tidak diragukan lagi kebenarannya.
3.2 Saran
Alhamdulillah segala puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, atas rahmatnya dan hidayahnya yang telah memberikan kesempatan untuk saya hingga saya bisa menulis makalah ini, dan dengan kekurangan – kekurangan yang ada pada penulisan maka dari itu saya mengharap saran dan kritik untuk menuju kepada yang lebih baik.
Penulis menyarankan kepada para pembaca agar lebih baik memahami tentang Al-Qur’an yang lebih dalam supaya umat islam memahami dan mempelajari. Ungkapan terimakasih kepada Direktur KMI serta pembimbing sehingga terselesainya tulisan ini. Mudah-mudahan Allah SWT meridhoi apa yang kita kerjakan. Amin
3.3 Penutup
Demikianlah makalah singkat ini saya buat semoga bisa bermanfaat bagi kita semua, namun dalam penulisan ini masih banyak kesalahan, tapi bagaimanapun juga ini adalah langkah awal bagi saya atau pengalaman pertama bagi saya untuk menulis makalah ini. Dan atas perhatian pembaca saya ucapkan terimakasih dan saya akhiri wassalam
DAFTAR PUSTAKA
- Abdurrahman, syaikh, bacalah Al-Qur’an seolah-olah ia diturunkan kepada mu, hikmah, Jakarta, 2008
- Ash-shadi, abdur Razzaq, Berzikir cara nabi, hikmah, Jakarta, 2007
- Shihab, M. Quraish, membumikan Al-Qur’an, mizan Bandung, 2007
- Shihab, M.Quraish, lentera Al-Qur’an, mizan, Bandung, 2008.
ALQUR'AN SEBAGAI PEDOMAN HIDUP
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan waktu kesempatan dan kemudahan kepada saya untuk membuat makalah yang berjudul “Al-Qur’an sebagai petunjuk umat islam”. Kehadiran makalah ini sangat penting bagi kita atas kekurangan ilmu pengetahuan kita tentang Al-Qur’an sebagai petunjuk umat islam.
Makalah ini berisi tentang kebutuhan orang benar – benar dibutuhkan baik didalam keluarga maupun masyarakat sesuai dengan pandangan islam. Makalah ini baik sekali untuk dipelajari sebagai menambah wawasan tentang ilmu pengetahuan ini.
Saya berusaha menulis makalah dengan baik sebagai seorang pelajar kelas akhir dari Pondok Pesantren Modern Al – Jauhar. Semoga pembahasan ini bisa memberi manfaat bagi kita umat islam dan dapat mengetahui lebih dalam lagi.
Sekian dan terima kasih atas perhatian nya
Wassalam
Duri,15 Mei 2010
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan dan Manfaat Masalah
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Al – Qur’an sebagai petunjuk terbaik
2.2 Bukti – bukti kebenaran Al – qur’an
2.3 Al – qur’an dan ilmu pengetahuan
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
3.3 Penutup
DAFTAR PUSAKA
HALAMAN PENGESAHAN
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Bismillahirrohmanirrohim
Al-Qur’an secara harfiah berarti bacaan yang mencapai puncak kesempurnaan. Al-Qur’an berarti bacaan yang maha sempurna dan maha mulia. Kitab suci yang diturunkan kepada nabi Muhammad SAW antara lain dinamai Al-Kitab dan Al-Qur’an (bacaan yang sempurna). Fungsi Al-Qur’an adalah petunjuk semua kisah dalam Al-Qur’an yang berkaitan dengan sejarah umat – umat terdahulu merupakan realitas yang bersifat pasti dan tidak diragukan lagi kebenarannya.
Para sahabat menyadari bahwa Al-Qur’an adalah seruan Allah SWT mengikuti cara sahabat dalam memahami Al-Qur’an dan terus berusaha menggali makna dibalik firman Allah SWT. Ini akan menghantarkan seseorang pada pemahaman tafsir yang benar. Selain akan memperluas pengetahuannya terhadap Al-Qur’an juga akan mempertajamkan matahari dan kemampuan abtraksinya. Dengan demikian tidak butuh lagi metodologi yang beragam dan cendrung bertele – tele dalam mengaji Al-Qur’an.
Kesadaran bahwa Al-Qur’an memuat berbagai penjelasan tentang berbagai persoalan, merangkum banyak kebenaran didalamnya maka pada saat itu ia akan menyadari betapa besarnya manfaat Al-Qur’an bagi kehidupan.
B. 1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah pada makalah ini yaitu :
1.2.1 Apa yang dimaksud dengan Al-Qur’an sebagai petunjuk umat islam
1.2.2 Apa yang dimaksud bukti kebenaran Al-Qur’an
1.2.3. Apa yang dimaksud dengan Al-Qur’an dan ilmu pengetahuan
C. Tujuan
Adapun tujuan dari pembahasan tentang Al-Qur’an ini yaitu :
1.3.1 Untuk lebih mengetahui Al-Qur’an sebagai petunjuk umat islam
1.3.2 Untuk lebih mengetahui Al-Qur’an dan ilmu pengetahuan
1.3 Sistematika Pembahasan
Bab I Pendahuluan
Bab II Pengertian Al-Qur’an sebagai petunjuk umat islam
Bab III penutup
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Al-Qur’an sebagai Petunjuk Uamt Islam
Al-Qur’an memberikan petunjuk, mengarahkan, memerintahkan dan mendorong setiap orang. Semua yang ada didalamnya yang terbaik. Baik itu yang terkait dengan akidah (ideologi), akhlak, perilaku, politik, produksi dan sebagainya, sedangkan yang terkait dengan persoalan kaidah, sesunguhnya akidah yang ditanamkan oleh Al-Qur’an adalah akidah yang memiliki fungsi. Ada kemampuan untuk memperbaiki hati didalamnya, selain sumber energi dan kesempurnaannya. Akidah tersebut mampu mengisi relung – relung hati dengan rasa cinta kepada Allah SWT.
Al-Qur’an mengajarkan kita agar berprilaku dengan akhlak karimah, seperti : kesabaran, murah hati, memaafkan, etika yang baik. Demikian yang terkait dengan ajaran agama yang diajarkan dalam Al-Qur’an tidak ada satu pun perbuatan yang lebih baik dari yang dianjurkan oleh Al-Qur’an dalam kaedahnya bersifat umum. Kaedah ini tidak mungkin dijelaskansecara terinci, semua perincian yang ada didalam Al-Qur’an dan Hadist baik berupa perintah, larangan atau berita – berita. Semua ini bertujuan untuk menjelaskan secara definitif kaedah ini.
Al-Qur’an adalah kitab terbaik yang diturunkan kepada Rasul yang terbaik, hambanya, orang pilihannya dan makhluk yang terbaik. Dalam Al-Qur’an menjelaskan sebagaimana Alla SWT berfirman :
Artinya :
“Tidaklah orang-orang kafir itu datang kepada mu (membawa) esuatu perumpamaan, melainkan kami datangkan kepadamu sesuatu yang benar dan paling baik penjelasannya (Qs. Al-Furqon :33)
Keutamaan Al-Qur’an kemuliaannya dan kedudukannya yang tinggi adalah sesuatu yang tidak asing bagi umat islam. Ia adalah kitab Allah tuhan seluruh alam dan firman pencipta seluruh makhluk. Siapa yang mengamalkannya akan mendapat pahala. Sesungguhnya nilai dan keutamaan Al-Qur’an tergantung pada nilai dan keutamaan zat yang bersifati dengannya. Al-Qur’an adalah kalam Allah dan sifatnya.
2.2 Bukti – bukti kebenaran Al-Qur’an
Artinya :
“ Katakanlah (hai Muhammad) sesungguhnya jika manusia dan jin berkumpul untuk membuat yang serupa Al-Qur’an ini, niscaya mereka tidak akan membuat yang serupa dengannya”.
Walaupun Al-Qur’an menjadi bukti kebenaran Nabi Muhammad, tapi fungsi utamanya adalah menjadi petunjuk untuk seluruh umat islam. Petunjuk yang dimaksud adalah petunjuk agama atau bisa sebagai syariat. Bukti kebenaran Al-Qur’an itu dikemukakan dalam tantangan yang bersifat bertahap. Ada empat tahapan yaitu
1. Menentang siapa pun yang meragukannya untuk menyusun semacam Al-Qur’an secara keseluruhan.
2. Menentang mereka untuk menyusun seluruh surat semacam Al-Qur’an
3. Menentang mereka untuk menyusun satu surat saja semacam Al-Qur’an
4. Menentang mereka untuk menyusun sesuatu seperti atau lebih kurang sama dengan satu surat dari Al-Qur’an.
Dari celah – celah redaksinya ditemukan tiga bukti kebenarannya :
1. Keindahan, keserasian, dan keseimbangan kata-katanya.
2. Pemberitaan gaib yang diungkapkannya
3. Isyarat – isyarat ilmiahnya sungguh mengagumkan ilmuan masa kini.
Sebagian besar yang diungkap oleh Al-qur’an adalah sifat – sifat Allah yang terangkum dalam asamaul husna, sebagai contoh : Allah SWT memperkenalkan dirinya dengan nama Allah, dia adalah Al-Malik (Maha Merajai) dan masih banyak yang lain. Tidak ada satu pun makhluk yang menandingi sifat – sifatnya yang baik (asmaul Husna).
Memahami asmaul husna merupakan kunci ma’rifatullah, jika tidak mana mungkin ada mengetahui Allah dan memujinya. Allah berfirman yang artinya :
“Dan tolong menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong – menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran”.
Tolong menolong yang dimaksud disini meliputi seluruh bentuk kebajikan dan kebaikan, sedangkan takwa meliputi kesucian dan sikap mawas diri dari berbagai bentuk kemaksiatan dan dosa.
2.3 Al-Qur’an dan Ilmu Pengetahuan
Membahas hubungan Al-Qur’an dan ilmu pengetahuan bukan dinilai dengan banyaknya cabang-cabang ilmu pengetahuan yang tersimpul didalmnya, bukan pula dengan menunjukkan kebenaran teori – teori ilmiah.
Membahas hubungan antara Al-Qur’an dan ilmu pengetahuan bukan dengan melihat, misalnya : adakah teori relavitas atau bahasan tentang angkasa luar, ilmu komputer tercantum dalam Al-Qur’an, tetapi yang lebih utama adalah melihat adakah jiwa aya- ayatnya menghalangi kemajuan ilmu pengetahuan atau sebaliknya.
Kemajuan ilmu pengetahuan bukan hanya terbatas dalam bidang – bidang tersebut, tetapi tergantung pula pada sekumpulan syarat – syarat psikologis dan social yang mempunyai pengaruh negative dan positif sehingga dapat menghambat kemajuan ilmu pengetahuan atau mendorongnya lebih jauh.
Ini menunjukkan bahwa kemajuan ilmu pengetahuan tidak hanya di nilai dengan apa yang dipersembahkannya kepada masyarakat, tetapi juga diukur dengan wujudnya suatu iklim yang dapat mendorong kemajuan ilmu pengetahuan itu. Didalam Al-Qur’an tersimpul ayat – ayat yang menganjurkan untuk mempergunakan akal pikiran dalam mencapai hasil.
Allah berfirman yang artinya :
“Katakanlah hai Muhammad “Aku hanya menganjur kepadanya suatu hal saja, yaitu berdirilah karena Allah berdu – dua atau bersendiri – sendiri, kemudian berfikirlah (Qs. 34,36)
Salah satu factor terpenting yang dapat menghalangi perkembangan ilmu pengetahuan terdapat dalam diri manusia dalam menilai suatu ide. Ide yang dibawa Al-Qur’an adalah bahwa ide – ide tersebut mempunyai hubungan yang sangat erat dengan pribadi Rasulullah SAW.
Al-Qur’an tidak menginginkan masyarakat baru yang dibentuknya memandang atau menilai suatu ide apapun coraknya hanya terbatas sampai fase kedua saja. Untuk lebih menekankan kepentingan ilmu pengetahuan dalam masyarakat, Al-Qur’an memberikan pertanyaan – pertanyaan yang merupakan ujian kepada mereka. Allah SWT berfirman :
Artinya :
“ Inilah kami (Wahai Al-Kitab) kamu ini membantah tentang hal – hal yang kamu ketahui, maka mengapa membantah pula dalam hal-hal yang kalian tidak ketahui (Qs:3:66)
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kita perlu mengetahui / memahami bahwa sesungguhnya manusia itu adalah makhluk yang lemah. Didalam kandungan Al-Qur’an mengajarkan kita agar berprilaku dengan akhlak karimah, seperti : kesabaran, murah hati dan lain – lain. Kita sebagai umat islam wajib memahami dan mempelajari dengan baik supaya kita tidak terjerumus.
Al-Qur’an itu kitab terbaik yang diturun melalui Jibril sebagai mukjizat Nabi Muhammad SAW. Al-Qur’an diturunkan sebagai petunjuk hidup umat islam. Semua kisah yang ada didalam Al-Qur’an yang berkaitan dengan sejarah umat – umat terdahulu merupakan realitas yang bersifat pasti dan tidak diragukan lagi kebenarannya.
3.2 Saran
Alhamdulillah segala puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, atas rahmatnya dan hidayahnya yang telah memberikan kesempatan untuk saya hingga saya bisa menulis makalah ini, dan dengan kekurangan – kekurangan yang ada pada penulisan maka dari itu saya mengharap saran dan kritik untuk menuju kepada yang lebih baik.
Penulis menyarankan kepada para pembaca agar lebih baik memahami tentang Al-Qur’an yang lebih dalam supaya umat islam memahami dan mempelajari. Ungkapan terimakasih kepada Direktur KMI serta pembimbing sehingga terselesainya tulisan ini. Mudah-mudahan Allah SWT meridhoi apa yang kita kerjakan. Amin
3.3 Penutup
Demikianlah makalah singkat ini saya buat semoga bisa bermanfaat bagi kita semua, namun dalam penulisan ini masih banyak kesalahan, tapi bagaimanapun juga ini adalah langkah awal bagi saya atau pengalaman pertama bagi saya untuk menulis makalah ini. Dan atas perhatian pembaca saya ucapkan terimakasih dan saya akhiri wassalam
DAFTAR PUSTAKA
- Abdurrahman, syaikh, bacalah Al-Qur’an seolah-olah ia diturunkan kepada mu, hikmah, Jakarta, 2008
- Ash-shadi, abdur Razzaq, Berzikir cara nabi, hikmah, Jakarta, 2007
- Shihab, M. Quraish, membumikan Al-Qur’an, mizan Bandung, 2007
- Shihab, M.Quraish, lentera Al-Qur’an, mizan, Bandung, 2008.
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan waktu kesempatan dan kemudahan kepada saya untuk membuat makalah yang berjudul “Al-Qur’an sebagai petunjuk umat islam”. Kehadiran makalah ini sangat penting bagi kita atas kekurangan ilmu pengetahuan kita tentang Al-Qur’an sebagai petunjuk umat islam.
Makalah ini berisi tentang kebutuhan orang benar – benar dibutuhkan baik didalam keluarga maupun masyarakat sesuai dengan pandangan islam. Makalah ini baik sekali untuk dipelajari sebagai menambah wawasan tentang ilmu pengetahuan ini.
Saya berusaha menulis makalah dengan baik sebagai seorang pelajar kelas akhir dari Pondok Pesantren Modern Al – Jauhar. Semoga pembahasan ini bisa memberi manfaat bagi kita umat islam dan dapat mengetahui lebih dalam lagi.
Sekian dan terima kasih atas perhatian nya
Wassalam
Duri,15 Mei 2010
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan dan Manfaat Masalah
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Al – Qur’an sebagai petunjuk terbaik
2.2 Bukti – bukti kebenaran Al – qur’an
2.3 Al – qur’an dan ilmu pengetahuan
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
3.3 Penutup
DAFTAR PUSAKA
HALAMAN PENGESAHAN
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Bismillahirrohmanirrohim
Al-Qur’an secara harfiah berarti bacaan yang mencapai puncak kesempurnaan. Al-Qur’an berarti bacaan yang maha sempurna dan maha mulia. Kitab suci yang diturunkan kepada nabi Muhammad SAW antara lain dinamai Al-Kitab dan Al-Qur’an (bacaan yang sempurna). Fungsi Al-Qur’an adalah petunjuk semua kisah dalam Al-Qur’an yang berkaitan dengan sejarah umat – umat terdahulu merupakan realitas yang bersifat pasti dan tidak diragukan lagi kebenarannya.
Para sahabat menyadari bahwa Al-Qur’an adalah seruan Allah SWT mengikuti cara sahabat dalam memahami Al-Qur’an dan terus berusaha menggali makna dibalik firman Allah SWT. Ini akan menghantarkan seseorang pada pemahaman tafsir yang benar. Selain akan memperluas pengetahuannya terhadap Al-Qur’an juga akan mempertajamkan matahari dan kemampuan abtraksinya. Dengan demikian tidak butuh lagi metodologi yang beragam dan cendrung bertele – tele dalam mengaji Al-Qur’an.
Kesadaran bahwa Al-Qur’an memuat berbagai penjelasan tentang berbagai persoalan, merangkum banyak kebenaran didalamnya maka pada saat itu ia akan menyadari betapa besarnya manfaat Al-Qur’an bagi kehidupan.
B. 1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah pada makalah ini yaitu :
1.2.1 Apa yang dimaksud dengan Al-Qur’an sebagai petunjuk umat islam
1.2.2 Apa yang dimaksud bukti kebenaran Al-Qur’an
1.2.3. Apa yang dimaksud dengan Al-Qur’an dan ilmu pengetahuan
C. Tujuan
Adapun tujuan dari pembahasan tentang Al-Qur’an ini yaitu :
1.3.1 Untuk lebih mengetahui Al-Qur’an sebagai petunjuk umat islam
1.3.2 Untuk lebih mengetahui Al-Qur’an dan ilmu pengetahuan
1.3 Sistematika Pembahasan
Bab I Pendahuluan
Bab II Pengertian Al-Qur’an sebagai petunjuk umat islam
Bab III penutup
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Al-Qur’an sebagai Petunjuk Uamt Islam
Al-Qur’an memberikan petunjuk, mengarahkan, memerintahkan dan mendorong setiap orang. Semua yang ada didalamnya yang terbaik. Baik itu yang terkait dengan akidah (ideologi), akhlak, perilaku, politik, produksi dan sebagainya, sedangkan yang terkait dengan persoalan kaidah, sesunguhnya akidah yang ditanamkan oleh Al-Qur’an adalah akidah yang memiliki fungsi. Ada kemampuan untuk memperbaiki hati didalamnya, selain sumber energi dan kesempurnaannya. Akidah tersebut mampu mengisi relung – relung hati dengan rasa cinta kepada Allah SWT.
Al-Qur’an mengajarkan kita agar berprilaku dengan akhlak karimah, seperti : kesabaran, murah hati, memaafkan, etika yang baik. Demikian yang terkait dengan ajaran agama yang diajarkan dalam Al-Qur’an tidak ada satu pun perbuatan yang lebih baik dari yang dianjurkan oleh Al-Qur’an dalam kaedahnya bersifat umum. Kaedah ini tidak mungkin dijelaskansecara terinci, semua perincian yang ada didalam Al-Qur’an dan Hadist baik berupa perintah, larangan atau berita – berita. Semua ini bertujuan untuk menjelaskan secara definitif kaedah ini.
Al-Qur’an adalah kitab terbaik yang diturunkan kepada Rasul yang terbaik, hambanya, orang pilihannya dan makhluk yang terbaik. Dalam Al-Qur’an menjelaskan sebagaimana Alla SWT berfirman :
Artinya :
“Tidaklah orang-orang kafir itu datang kepada mu (membawa) esuatu perumpamaan, melainkan kami datangkan kepadamu sesuatu yang benar dan paling baik penjelasannya (Qs. Al-Furqon :33)
Keutamaan Al-Qur’an kemuliaannya dan kedudukannya yang tinggi adalah sesuatu yang tidak asing bagi umat islam. Ia adalah kitab Allah tuhan seluruh alam dan firman pencipta seluruh makhluk. Siapa yang mengamalkannya akan mendapat pahala. Sesungguhnya nilai dan keutamaan Al-Qur’an tergantung pada nilai dan keutamaan zat yang bersifati dengannya. Al-Qur’an adalah kalam Allah dan sifatnya.
2.2 Bukti – bukti kebenaran Al-Qur’an
Artinya :
“ Katakanlah (hai Muhammad) sesungguhnya jika manusia dan jin berkumpul untuk membuat yang serupa Al-Qur’an ini, niscaya mereka tidak akan membuat yang serupa dengannya”.
Walaupun Al-Qur’an menjadi bukti kebenaran Nabi Muhammad, tapi fungsi utamanya adalah menjadi petunjuk untuk seluruh umat islam. Petunjuk yang dimaksud adalah petunjuk agama atau bisa sebagai syariat. Bukti kebenaran Al-Qur’an itu dikemukakan dalam tantangan yang bersifat bertahap. Ada empat tahapan yaitu
1. Menentang siapa pun yang meragukannya untuk menyusun semacam Al-Qur’an secara keseluruhan.
2. Menentang mereka untuk menyusun seluruh surat semacam Al-Qur’an
3. Menentang mereka untuk menyusun satu surat saja semacam Al-Qur’an
4. Menentang mereka untuk menyusun sesuatu seperti atau lebih kurang sama dengan satu surat dari Al-Qur’an.
Dari celah – celah redaksinya ditemukan tiga bukti kebenarannya :
1. Keindahan, keserasian, dan keseimbangan kata-katanya.
2. Pemberitaan gaib yang diungkapkannya
3. Isyarat – isyarat ilmiahnya sungguh mengagumkan ilmuan masa kini.
Sebagian besar yang diungkap oleh Al-qur’an adalah sifat – sifat Allah yang terangkum dalam asamaul husna, sebagai contoh : Allah SWT memperkenalkan dirinya dengan nama Allah, dia adalah Al-Malik (Maha Merajai) dan masih banyak yang lain. Tidak ada satu pun makhluk yang menandingi sifat – sifatnya yang baik (asmaul Husna).
Memahami asmaul husna merupakan kunci ma’rifatullah, jika tidak mana mungkin ada mengetahui Allah dan memujinya. Allah berfirman yang artinya :
“Dan tolong menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong – menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran”.
Tolong menolong yang dimaksud disini meliputi seluruh bentuk kebajikan dan kebaikan, sedangkan takwa meliputi kesucian dan sikap mawas diri dari berbagai bentuk kemaksiatan dan dosa.
2.3 Al-Qur’an dan Ilmu Pengetahuan
Membahas hubungan Al-Qur’an dan ilmu pengetahuan bukan dinilai dengan banyaknya cabang-cabang ilmu pengetahuan yang tersimpul didalmnya, bukan pula dengan menunjukkan kebenaran teori – teori ilmiah.
Membahas hubungan antara Al-Qur’an dan ilmu pengetahuan bukan dengan melihat, misalnya : adakah teori relavitas atau bahasan tentang angkasa luar, ilmu komputer tercantum dalam Al-Qur’an, tetapi yang lebih utama adalah melihat adakah jiwa aya- ayatnya menghalangi kemajuan ilmu pengetahuan atau sebaliknya.
Kemajuan ilmu pengetahuan bukan hanya terbatas dalam bidang – bidang tersebut, tetapi tergantung pula pada sekumpulan syarat – syarat psikologis dan social yang mempunyai pengaruh negative dan positif sehingga dapat menghambat kemajuan ilmu pengetahuan atau mendorongnya lebih jauh.
Ini menunjukkan bahwa kemajuan ilmu pengetahuan tidak hanya di nilai dengan apa yang dipersembahkannya kepada masyarakat, tetapi juga diukur dengan wujudnya suatu iklim yang dapat mendorong kemajuan ilmu pengetahuan itu. Didalam Al-Qur’an tersimpul ayat – ayat yang menganjurkan untuk mempergunakan akal pikiran dalam mencapai hasil.
Allah berfirman yang artinya :
“Katakanlah hai Muhammad “Aku hanya menganjur kepadanya suatu hal saja, yaitu berdirilah karena Allah berdu – dua atau bersendiri – sendiri, kemudian berfikirlah (Qs. 34,36)
Salah satu factor terpenting yang dapat menghalangi perkembangan ilmu pengetahuan terdapat dalam diri manusia dalam menilai suatu ide. Ide yang dibawa Al-Qur’an adalah bahwa ide – ide tersebut mempunyai hubungan yang sangat erat dengan pribadi Rasulullah SAW.
Al-Qur’an tidak menginginkan masyarakat baru yang dibentuknya memandang atau menilai suatu ide apapun coraknya hanya terbatas sampai fase kedua saja. Untuk lebih menekankan kepentingan ilmu pengetahuan dalam masyarakat, Al-Qur’an memberikan pertanyaan – pertanyaan yang merupakan ujian kepada mereka. Allah SWT berfirman :
Artinya :
“ Inilah kami (Wahai Al-Kitab) kamu ini membantah tentang hal – hal yang kamu ketahui, maka mengapa membantah pula dalam hal-hal yang kalian tidak ketahui (Qs:3:66)
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kita perlu mengetahui / memahami bahwa sesungguhnya manusia itu adalah makhluk yang lemah. Didalam kandungan Al-Qur’an mengajarkan kita agar berprilaku dengan akhlak karimah, seperti : kesabaran, murah hati dan lain – lain. Kita sebagai umat islam wajib memahami dan mempelajari dengan baik supaya kita tidak terjerumus.
Al-Qur’an itu kitab terbaik yang diturun melalui Jibril sebagai mukjizat Nabi Muhammad SAW. Al-Qur’an diturunkan sebagai petunjuk hidup umat islam. Semua kisah yang ada didalam Al-Qur’an yang berkaitan dengan sejarah umat – umat terdahulu merupakan realitas yang bersifat pasti dan tidak diragukan lagi kebenarannya.
3.2 Saran
Alhamdulillah segala puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, atas rahmatnya dan hidayahnya yang telah memberikan kesempatan untuk saya hingga saya bisa menulis makalah ini, dan dengan kekurangan – kekurangan yang ada pada penulisan maka dari itu saya mengharap saran dan kritik untuk menuju kepada yang lebih baik.
Penulis menyarankan kepada para pembaca agar lebih baik memahami tentang Al-Qur’an yang lebih dalam supaya umat islam memahami dan mempelajari. Ungkapan terimakasih kepada Direktur KMI serta pembimbing sehingga terselesainya tulisan ini. Mudah-mudahan Allah SWT meridhoi apa yang kita kerjakan. Amin
3.3 Penutup
Demikianlah makalah singkat ini saya buat semoga bisa bermanfaat bagi kita semua, namun dalam penulisan ini masih banyak kesalahan, tapi bagaimanapun juga ini adalah langkah awal bagi saya atau pengalaman pertama bagi saya untuk menulis makalah ini. Dan atas perhatian pembaca saya ucapkan terimakasih dan saya akhiri wassalam
DAFTAR PUSTAKA
- Abdurrahman, syaikh, bacalah Al-Qur’an seolah-olah ia diturunkan kepada mu, hikmah, Jakarta, 2008
- Ash-shadi, abdur Razzaq, Berzikir cara nabi, hikmah, Jakarta, 2007
- Shihab, M. Quraish, membumikan Al-Qur’an, mizan Bandung, 2007
- Shihab, M.Quraish, lentera Al-Qur’an, mizan, Bandung, 2008.
Langganan:
Komentar (Atom)
