KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan waktu kesempatan dan kemudahan kepada saya untuk membuat makalah yang berjudul “Al-Qur’an sebagai petunjuk umat islam”. Kehadiran makalah ini sangat penting bagi kita atas kekurangan ilmu pengetahuan kita tentang Al-Qur’an sebagai petunjuk umat islam.
Makalah ini berisi tentang kebutuhan orang benar – benar dibutuhkan baik didalam keluarga maupun masyarakat sesuai dengan pandangan islam. Makalah ini baik sekali untuk dipelajari sebagai menambah wawasan tentang ilmu pengetahuan ini.
Saya berusaha menulis makalah dengan baik sebagai seorang pelajar kelas akhir dari Pondok Pesantren Modern Al – Jauhar. Semoga pembahasan ini bisa memberi manfaat bagi kita umat islam dan dapat mengetahui lebih dalam lagi.
Sekian dan terima kasih atas perhatian nya
Wassalam
Duri,15 Mei 2010
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan dan Manfaat Masalah
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Al – Qur’an sebagai petunjuk terbaik
2.2 Bukti – bukti kebenaran Al – qur’an
2.3 Al – qur’an dan ilmu pengetahuan
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
3.3 Penutup
DAFTAR PUSAKA
HALAMAN PENGESAHAN
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Bismillahirrohmanirrohim
Al-Qur’an secara harfiah berarti bacaan yang mencapai puncak kesempurnaan. Al-Qur’an berarti bacaan yang maha sempurna dan maha mulia. Kitab suci yang diturunkan kepada nabi Muhammad SAW antara lain dinamai Al-Kitab dan Al-Qur’an (bacaan yang sempurna). Fungsi Al-Qur’an adalah petunjuk semua kisah dalam Al-Qur’an yang berkaitan dengan sejarah umat – umat terdahulu merupakan realitas yang bersifat pasti dan tidak diragukan lagi kebenarannya.
Para sahabat menyadari bahwa Al-Qur’an adalah seruan Allah SWT mengikuti cara sahabat dalam memahami Al-Qur’an dan terus berusaha menggali makna dibalik firman Allah SWT. Ini akan menghantarkan seseorang pada pemahaman tafsir yang benar. Selain akan memperluas pengetahuannya terhadap Al-Qur’an juga akan mempertajamkan matahari dan kemampuan abtraksinya. Dengan demikian tidak butuh lagi metodologi yang beragam dan cendrung bertele – tele dalam mengaji Al-Qur’an.
Kesadaran bahwa Al-Qur’an memuat berbagai penjelasan tentang berbagai persoalan, merangkum banyak kebenaran didalamnya maka pada saat itu ia akan menyadari betapa besarnya manfaat Al-Qur’an bagi kehidupan.
B. 1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah pada makalah ini yaitu :
1.2.1 Apa yang dimaksud dengan Al-Qur’an sebagai petunjuk umat islam
1.2.2 Apa yang dimaksud bukti kebenaran Al-Qur’an
1.2.3. Apa yang dimaksud dengan Al-Qur’an dan ilmu pengetahuan
C. Tujuan
Adapun tujuan dari pembahasan tentang Al-Qur’an ini yaitu :
1.3.1 Untuk lebih mengetahui Al-Qur’an sebagai petunjuk umat islam
1.3.2 Untuk lebih mengetahui Al-Qur’an dan ilmu pengetahuan
1.3 Sistematika Pembahasan
Bab I Pendahuluan
Bab II Pengertian Al-Qur’an sebagai petunjuk umat islam
Bab III penutup
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Al-Qur’an sebagai Petunjuk Uamt Islam
Al-Qur’an memberikan petunjuk, mengarahkan, memerintahkan dan mendorong setiap orang. Semua yang ada didalamnya yang terbaik. Baik itu yang terkait dengan akidah (ideologi), akhlak, perilaku, politik, produksi dan sebagainya, sedangkan yang terkait dengan persoalan kaidah, sesunguhnya akidah yang ditanamkan oleh Al-Qur’an adalah akidah yang memiliki fungsi. Ada kemampuan untuk memperbaiki hati didalamnya, selain sumber energi dan kesempurnaannya. Akidah tersebut mampu mengisi relung – relung hati dengan rasa cinta kepada Allah SWT.
Al-Qur’an mengajarkan kita agar berprilaku dengan akhlak karimah, seperti : kesabaran, murah hati, memaafkan, etika yang baik. Demikian yang terkait dengan ajaran agama yang diajarkan dalam Al-Qur’an tidak ada satu pun perbuatan yang lebih baik dari yang dianjurkan oleh Al-Qur’an dalam kaedahnya bersifat umum. Kaedah ini tidak mungkin dijelaskansecara terinci, semua perincian yang ada didalam Al-Qur’an dan Hadist baik berupa perintah, larangan atau berita – berita. Semua ini bertujuan untuk menjelaskan secara definitif kaedah ini.
Al-Qur’an adalah kitab terbaik yang diturunkan kepada Rasul yang terbaik, hambanya, orang pilihannya dan makhluk yang terbaik. Dalam Al-Qur’an menjelaskan sebagaimana Alla SWT berfirman :
Artinya :
“Tidaklah orang-orang kafir itu datang kepada mu (membawa) esuatu perumpamaan, melainkan kami datangkan kepadamu sesuatu yang benar dan paling baik penjelasannya (Qs. Al-Furqon :33)
Keutamaan Al-Qur’an kemuliaannya dan kedudukannya yang tinggi adalah sesuatu yang tidak asing bagi umat islam. Ia adalah kitab Allah tuhan seluruh alam dan firman pencipta seluruh makhluk. Siapa yang mengamalkannya akan mendapat pahala. Sesungguhnya nilai dan keutamaan Al-Qur’an tergantung pada nilai dan keutamaan zat yang bersifati dengannya. Al-Qur’an adalah kalam Allah dan sifatnya.
2.2 Bukti – bukti kebenaran Al-Qur’an
Artinya :
“ Katakanlah (hai Muhammad) sesungguhnya jika manusia dan jin berkumpul untuk membuat yang serupa Al-Qur’an ini, niscaya mereka tidak akan membuat yang serupa dengannya”.
Walaupun Al-Qur’an menjadi bukti kebenaran Nabi Muhammad, tapi fungsi utamanya adalah menjadi petunjuk untuk seluruh umat islam. Petunjuk yang dimaksud adalah petunjuk agama atau bisa sebagai syariat. Bukti kebenaran Al-Qur’an itu dikemukakan dalam tantangan yang bersifat bertahap. Ada empat tahapan yaitu
1. Menentang siapa pun yang meragukannya untuk menyusun semacam Al-Qur’an secara keseluruhan.
2. Menentang mereka untuk menyusun seluruh surat semacam Al-Qur’an
3. Menentang mereka untuk menyusun satu surat saja semacam Al-Qur’an
4. Menentang mereka untuk menyusun sesuatu seperti atau lebih kurang sama dengan satu surat dari Al-Qur’an.
Dari celah – celah redaksinya ditemukan tiga bukti kebenarannya :
1. Keindahan, keserasian, dan keseimbangan kata-katanya.
2. Pemberitaan gaib yang diungkapkannya
3. Isyarat – isyarat ilmiahnya sungguh mengagumkan ilmuan masa kini.
Sebagian besar yang diungkap oleh Al-qur’an adalah sifat – sifat Allah yang terangkum dalam asamaul husna, sebagai contoh : Allah SWT memperkenalkan dirinya dengan nama Allah, dia adalah Al-Malik (Maha Merajai) dan masih banyak yang lain. Tidak ada satu pun makhluk yang menandingi sifat – sifatnya yang baik (asmaul Husna).
Memahami asmaul husna merupakan kunci ma’rifatullah, jika tidak mana mungkin ada mengetahui Allah dan memujinya. Allah berfirman yang artinya :
“Dan tolong menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong – menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran”.
Tolong menolong yang dimaksud disini meliputi seluruh bentuk kebajikan dan kebaikan, sedangkan takwa meliputi kesucian dan sikap mawas diri dari berbagai bentuk kemaksiatan dan dosa.
2.3 Al-Qur’an dan Ilmu Pengetahuan
Membahas hubungan Al-Qur’an dan ilmu pengetahuan bukan dinilai dengan banyaknya cabang-cabang ilmu pengetahuan yang tersimpul didalmnya, bukan pula dengan menunjukkan kebenaran teori – teori ilmiah.
Membahas hubungan antara Al-Qur’an dan ilmu pengetahuan bukan dengan melihat, misalnya : adakah teori relavitas atau bahasan tentang angkasa luar, ilmu komputer tercantum dalam Al-Qur’an, tetapi yang lebih utama adalah melihat adakah jiwa aya- ayatnya menghalangi kemajuan ilmu pengetahuan atau sebaliknya.
Kemajuan ilmu pengetahuan bukan hanya terbatas dalam bidang – bidang tersebut, tetapi tergantung pula pada sekumpulan syarat – syarat psikologis dan social yang mempunyai pengaruh negative dan positif sehingga dapat menghambat kemajuan ilmu pengetahuan atau mendorongnya lebih jauh.
Ini menunjukkan bahwa kemajuan ilmu pengetahuan tidak hanya di nilai dengan apa yang dipersembahkannya kepada masyarakat, tetapi juga diukur dengan wujudnya suatu iklim yang dapat mendorong kemajuan ilmu pengetahuan itu. Didalam Al-Qur’an tersimpul ayat – ayat yang menganjurkan untuk mempergunakan akal pikiran dalam mencapai hasil.
Allah berfirman yang artinya :
“Katakanlah hai Muhammad “Aku hanya menganjur kepadanya suatu hal saja, yaitu berdirilah karena Allah berdu – dua atau bersendiri – sendiri, kemudian berfikirlah (Qs. 34,36)
Salah satu factor terpenting yang dapat menghalangi perkembangan ilmu pengetahuan terdapat dalam diri manusia dalam menilai suatu ide. Ide yang dibawa Al-Qur’an adalah bahwa ide – ide tersebut mempunyai hubungan yang sangat erat dengan pribadi Rasulullah SAW.
Al-Qur’an tidak menginginkan masyarakat baru yang dibentuknya memandang atau menilai suatu ide apapun coraknya hanya terbatas sampai fase kedua saja. Untuk lebih menekankan kepentingan ilmu pengetahuan dalam masyarakat, Al-Qur’an memberikan pertanyaan – pertanyaan yang merupakan ujian kepada mereka. Allah SWT berfirman :
Artinya :
“ Inilah kami (Wahai Al-Kitab) kamu ini membantah tentang hal – hal yang kamu ketahui, maka mengapa membantah pula dalam hal-hal yang kalian tidak ketahui (Qs:3:66)
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kita perlu mengetahui / memahami bahwa sesungguhnya manusia itu adalah makhluk yang lemah. Didalam kandungan Al-Qur’an mengajarkan kita agar berprilaku dengan akhlak karimah, seperti : kesabaran, murah hati dan lain – lain. Kita sebagai umat islam wajib memahami dan mempelajari dengan baik supaya kita tidak terjerumus.
Al-Qur’an itu kitab terbaik yang diturun melalui Jibril sebagai mukjizat Nabi Muhammad SAW. Al-Qur’an diturunkan sebagai petunjuk hidup umat islam. Semua kisah yang ada didalam Al-Qur’an yang berkaitan dengan sejarah umat – umat terdahulu merupakan realitas yang bersifat pasti dan tidak diragukan lagi kebenarannya.
3.2 Saran
Alhamdulillah segala puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, atas rahmatnya dan hidayahnya yang telah memberikan kesempatan untuk saya hingga saya bisa menulis makalah ini, dan dengan kekurangan – kekurangan yang ada pada penulisan maka dari itu saya mengharap saran dan kritik untuk menuju kepada yang lebih baik.
Penulis menyarankan kepada para pembaca agar lebih baik memahami tentang Al-Qur’an yang lebih dalam supaya umat islam memahami dan mempelajari. Ungkapan terimakasih kepada Direktur KMI serta pembimbing sehingga terselesainya tulisan ini. Mudah-mudahan Allah SWT meridhoi apa yang kita kerjakan. Amin
3.3 Penutup
Demikianlah makalah singkat ini saya buat semoga bisa bermanfaat bagi kita semua, namun dalam penulisan ini masih banyak kesalahan, tapi bagaimanapun juga ini adalah langkah awal bagi saya atau pengalaman pertama bagi saya untuk menulis makalah ini. Dan atas perhatian pembaca saya ucapkan terimakasih dan saya akhiri wassalam
DAFTAR PUSTAKA
- Abdurrahman, syaikh, bacalah Al-Qur’an seolah-olah ia diturunkan kepada mu, hikmah, Jakarta, 2008
- Ash-shadi, abdur Razzaq, Berzikir cara nabi, hikmah, Jakarta, 2007
- Shihab, M. Quraish, membumikan Al-Qur’an, mizan Bandung, 2007
- Shihab, M.Quraish, lentera Al-Qur’an, mizan, Bandung, 2008.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar