
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kita persembahkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan karunianya sehingga dalam kesibukan yang luar biasa, saya pribadi berusaha meluangkan waktu untuk menulis karya ilmiyah ini (PAPER), sholawat dan salam kita haturkan kepada Roh Nabi Besar Muhammad SAW, Para keluarga beserta sahabat nya dan juga para pengikut yang setia untuk menjalankan syari’at nya.
Seperti di maklumi banyak kaum muslimin terutama di Indonesia masih minin yang namanya pengetahuan tentang Aliran-aliran sesat yang merajalela seperti jamur-jamur yang tumbuh di sembarangan, bahkan seperti buih-buih yang ada di lautan, tiap sudut pasti ada saja hal yang menggemparkan di kalangan umat Islam khususnya di Indonesia.
Kita menyaksikan pula telah banyak nya di dirikan aliran-aliran sesat salah satunya Jemaat Ahmadiyah Indonesia, di samping itu sudah banyak pula di terbitkan buku-buku tentang alira-aliran sesat, seperti LDII, JAI dll yang membahas tentang kesesatan aliran-aliran tersebut.
Sesuai dengan judul “AHMADIYAH MENURUT PANDANGAN ISLAM”.
Makalah ini berisikan tentang kesesatan yang selama ini kita buta oleh nya, yang mengakui aliran tersebut merupakan syari’at Islam, dan bagaimanakah menurut pandangan islam tentang aliran Ahmadiyah.
PAPER yang anda pegang ini menurut hemat saya bukan saja mengambil khazanah literature tentang Ahmadiyah saja, namun mambawa kita untuk lebih mendalami hakikat, intisari, makna serta Tujuan Aliran Ahmadiyah ini.
Saya berupaya untuk menulis PAPER ini tidak lain hanya seorang pelajar Lulusan Akhir KMI Pondok Moderen Al Jauhar yang masih banyak kesalahan disana sini, dan bertujuan untuk dapat menambah wawasan tentang aliran Jemaat Ahmadiyah yang sudah membumi darahkan.
Sekian dan terima kasih atas perhatian nya
Wassalam
Duri,15 Mei 2010
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
1.2 Alasan Memilih Judul
1.3 Tujuan Pembahasan
BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Sejarah Singkat Ahmadiah
2.2 Para Pendiri Ahmadiyah
2.3 Organisasi Jamaat
BAB III PEMBAHASAN
3.1 Gerakan Ahmadiya Indonesia GAI
3.2 Khataman Nabiyyin Menurut Pandanan Ahmadiyah
3.3 Pemalsuan Kitab Suci Al-Qur’an ( PEMBAJAKAN )
3.4 Persamaan Dan Perbedaan dengan Islam
3.5 Dampak Munculnya dan Pandangan Para Ulama
Tentang Aliran Jemaat Ahmadiyah
BABIV PENUTUP
4.1 Kesimpulan
4.2 Saran dan Kritik
DAFTAR PUSAKA
HALAMAN PENGESAHAN
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Bismillahirohmanirohim
Segala puji bagi Allah SWT tuhan semesta alam yang telah melimpahkan taufik nya kepada kita semua, sholawat serta salam kepada ruh nabi Besar Muhammad SAW, keluarga serta para sahabat nya dan juga Umat Beliau hingga Akhir zaman.
Banyak dari kalangan umat muslim zaman sekarang yang telah keluar dari koridor yang telah di tentukan oleh Baginda Muhammad SAW, Seperti Yang Mengatakan Sholat cukup dengan Do’a saja, karna sholat dalam arti bahasa Do’a, sedangkan yang di maksud di sini adalah sholat menurut syari’at yang dimulai dengan takhbiratul ikhram dan di akhiri dengan salam
Sengaja kami menulis Karya Ilmiyah ini karna telah tersebar luas nya pembicaraan tentang Nabi Palsu, yang mana bukan hal baru lagi dalam Islam setelah wafatnya baginda Muhammad SAW, salah satu nya Musaillamah al kazab.
Musailamah mengaku dirinya sebagai Nabi setelah rasulullah SAW, maka diberilah julukan Si Pendusta “Musailamah Al Kazab” sehingga di perangi oleh Abu Bakar Asy Syiddiq sampai terbunuh mati.
Musailamah belum sempat membajak ayat suci AlQur’an sudah di perangi oleh Abu Bakar, sedangkan Mirza Ghulam Ahmad adalah Nabi Palsu yang telah mengacak-acak Ayat Suci Al-Qur’an serta membajaknya, kinerja Mirza sudah lewat batas dan sudah menodai Islam serta mnginjak-injak Ayat Suci Al-Qur’an dan Martabat Umat Islam.
Tentunya umat islam sendiri tidak senang atas perilaku Mirza Tersebut. Kita Umat Islam pengikut Panji kemenangan Rasulullah SAW tidak boleh membiarkan hal ini terjadi dan jangan sampai berkembang biak di Negara Indonesia, karna dominan masyarakat Indonesia sudah bersyahadat tiada Tuhan selain Allah dan Muhammad adalah utusan Allah.
Hati - hatilah dengan kalangan jemaat Ahmadiyah, jangan sampai umat Islam pengikut Rasulullah SAW terjebak oleh tipu daya mereka, karna golongan mereka ibarat musang berbulu ayam, singa bermantel bulu domba, serupa tapi tak sama, serupa dengan Islam tapi bukan Islam.
“ TADZKIRAH” adalah nama kitab Ahmadiyah, yang mana hasil pembajakan Al-Qur’an serta mempercampur adukan dari bahsa Urdu, Persia dengan karangan Mirza Ghulam Ahmad
Maka pantaslah Nabi Palsu Mirza Ghulam Ahmad mendapat julukan Mirza Ghulam Ahmad Al Kadzab (Miza Ghulam Ahmad Si Pembohong Besar).
Demikian himbauan Kami kepada pembaca yang budiman agar berhati hatilah untuk menentukan dan mencari jati diri khususnya para remaja yang hanya ikut-ikutan saja tanpa mempertimbangkan lebih dulu.
1.2 Alasan Memilih Judul
Untuk mempermudah dan mempelancar penulisan Makalah ini maka penulis membatasi masalah sebagai berikut
• Apa itu Aliran Jemaat Ahmadiyah ?
• Siapakah Pendiri Aliran ini ?
• Apakah jemaat Ahmadiyah Termasuk Aliran Sesat ?
1.3 Tujuan pembahasan
Penulis menulis Makalah ini dengan tujuan untuk mengetahui :
• Kesesatan Jemaat Ahmadiyah
• Pandangan Para Ulama tentang Aliran ini
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Sejarah Singkat Amadiyah
Ahmadiyah adalah salah satu organisasi agama yang ada di dunia seperti organisasi-organisasi lainnya: Muhammadiyyah, Nahdhatul Ulama, LDII, LPPI, dan lain sebagainya.
Jemaat Ahmadiyah adalah kumpulan Individu yang bersatu padu dan bekerja sama untuk satu program buatan Mirza Ghulaam Ahmad yang berada di India. Di Negara India Jemaat Ahmadiyah tidak di terima oleh kalangan wilayah Qodian yang merupakan kampung Islam, gerakan Ahmadiyah mendapat respon yang negative dan mendapat penolakkan yang keras dikalangan nya sendiri, karna ajaran yang di bawanya bertentangan dengan ajaran yang di bawa oleh Baginda Muhammad SAW.
Rasulullah SAW adalah Khataman Anbiyai, tidak ada lagi Nabi sesudah Beliau, Di manapun kita berada yang mana masih menganut agama Islam pasti mereka mengatakan Rasulullah adalah Khataman Nabiyyin tapi Ahmadiyah atau Mirza Ghulam Ahmad mengaku bahwa ada nabi sesudah Beliau yaitu Dia sendiri, Maka dari itu mendapat penolakan yang amat kuat sehingga ajaran yang di anut nya hilang begita saja, maka Mirza meminta Bantuan kepada Inggris untuk memberi bantuan dan Support baginya untuk Menyesatkan umat islam di dunia, dan Inggris pun memberi bantuan kepada Ahmadi serta dukungan, baik berupa materil maupun fisik. Saat itu pula lah golongan Ahmadiyyah Berjaya dan berkembang pesat hingga ke Indonesia.
Faktor yang menjadi latar belakang berdirinya ahmadiyah adalah menurut Ahmadiyyah sendiri karna keadaan dunia menjelang lahirnya Ahmadiyyah diliputi berbagai keburukan, immoritas dan mementingkan kepentingan duniawi saja dari pada agama, selain itu karna di dunia pada waktu itru tidak ada yang di sebut Jamaat Islam.
2.2 Pendiri Ahmadiyyah
Ahmadiyyah adalah sebutan dari perkumpulan orang–orang yang menyatakan dirinya sebagai penganut Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad. Dia mengaku berasal dari orang-orang asli keturunan Persia, Fatimah dan Ahlul Bait Nabawi dia lahir dikampung Islam yang kemudian di kenal dengan nama Qoadian wilayah Punjab India.
Mirza Ghulam Ahmad lahir pada hari Jum’at tanggal 13 februari 1835 M / 14 Syawal 1250 H dan meninggal pada tanggal 26 Mei 1908 M di Lahore dan di kuburkan di Qadian, India. Pada tahun 1889 M/ 1306 H Di kalangan Ahmadiyah di yakini bahwa Mirza Ghulam Ahmad Sebagai Imam Mahdi Al Masihul Mau’ud, nabi Dan Rasul.
Setelah Mirza wafat tahun 1908 kepemimpinan Ahmadiyah dilanjutkan oleh Hadrat Hafidz H Hakim Naruddin selaku khalifah I dan di lanjuti khalifah II Mirza Basyiruddin Mahmud Ahmad dan khalifah ke III Hadrat Hafidz Nasir Ahmad dan Khalifa IV Hadrat Mirza Taher Ahmad hingga Sekarang.
2.3 Organisasi Jemaat
Dalam periode kalifah I Hadrat H Hakim Narudddin para pengikut Mirza Terhimpun dalam sebuah organisasi yang dinamakan Jemaat Ahmadiya, sepeninggalan Khalifah tersebut pengikut Ahmadiyah terbagi dua, yang kemudian di kenal dengan Ahmadiyah Qadian dan Ahmadiyah Lahore.
Sebab utama perpecahan Jemat Tersebut karna perbedaan Pandangan, menurut Jamaat Ahmadiayah Qadian bahwa perpecahan jamaat Ahmadiyah karna ketidak setujuan sementara tokoh Ahmadiyah terhadap Pengangkatan khalifah II mereka memisahkan dengan Ahmadiyah Lahore.
Menurut Jamaat Ahmadiayyah Lahore , Mirza Bukannya Nabi Dan Rasul tapi Mujaddid (pembaharuan) tapi menurut Ahmadiyah Qadian Mirza Ghulam Ahmad adalah Nabi Dan Rasul yang membawa ajaran dan syari’at baru .
BAB III
PEMBAHAS AN
3.1 Gerakan Ahmadiyah Indonesia
GAI didirikan pada tanggal 28-9-1928 di Yogyakarta dengan pengesahan Best Gout Diketuai oleh R.Ng H.Minhadjarrahma Djojosugito; Waka KH Ahmad Sya’rani; penulis dan bendahara M.Husni; penulis II R.Soedowo.P.K; anggota M.Irsyad, M.Sabitun, M. Kahfi, M.Idris, L.Latjuba, KH Abdurrahman, S.Hardi Subroto dan R.Supratolo.
Sudah 82 tahun Jemaat Ahmadiyah (GAI) berkembang di Indonesia dengan jumlah penduduk yang tidak sedikit, yang mana umat Islam di Indonesia sudah Buta akan kesesatan Ahmadiyyah yang mengaku masih dalam koridor Islam.
Jemaat Ahmadiyyah di Indonesia bernamakan Anjuman Ahmadiyyah Qadian Indonesia yang semula berpusat di Qodian, India tetapi sesudah tahun 1947 berpusat di Rabwah, Pakistan, dengan nama Jemaat Ahmadiayah Indonesia (JAI).
Sebagaimana yang kita ketahui bahwa jemaat Ahmadiyah adalah sebuah Organisasi GAI yang di pimpin oleh Pedoman Besar (PB) di Tingkat Propinsi Dati I di pimpin Oleh Pengurus Daedrah Tingkat I (PDI), ditingkat Kabupaten Dati II di pimpin oleh pengurus daerah tinkat II dan seterusnya.
GAI sudah merajalela di Indonesia dan sudah memiliki fasillitas umum yang memedai karna mendapat sponsor yang baik dari Inggris, Inggris tidak segan segan untuk memberi bantuan kepada ahmadiyah dengan tujuan agar Umat Islam di dunia terpecah belah dan mudah untuk menghancurkan Umat Islam karna umat Yahudi tidak ridho sama Umat Islam.
Di setiap daerah sudah banyak pengikut ahmadiyyah baik di Sumatra, jawa maupun Kalimantan dan juga pulau pulau kecil lainnya, yang mana cara berdakwah nya hanya untuk kalangan mereka sendiri saja dan tidak boleh untuk umum, dan sudah banyak nya tersebar buku-buku milik Ahmadiyyah, baik berupa Khutbah Jum’at nya, Analisa Tentang Khataman Nabiyyin, Wahyu Ilahi dsb dan begitu pula dengan Koran milik kalangan sendiri ”DARSUS” yang isinya tentang perkembangan ahmadiyah di Indonesia .
3.2 Khataman Nabiyyin Menurut Pandangan Ahmadiyyah
Sebangaimana yang kita ketahui khataman Anbiyaai wa Rasuuli adalah Nabi Muhammad SAW yang sudah kita yakini kebenarannya dan tidak ada hal yang sesat baginya, karna sudah jelas tercantum di Qur’an dan sunah serta Hadist-hadist Rasulullah sendiri
Asy-Syaikk Abdul Wahhab Asy Sya’r ani menulis
“Allah telah menghabiskan segala syari’at dengan syari’at Nabi Muhammad SAW, maka tidak akan ada lagi seorang Rasul yang membawa syari’at baru sesudah beliau dan tidak akan ada pula seorang pun mendapatkan syari’at baru untuk di ikuti, karna sesunguhnya manusia perlu mengikuti syari’at Muhammad SAW sampai hari Kiamat”.
Sudah jelas dari Sabda Rasulullah SAW bahwa tak seorang pun yang dapat untuk di ikuti syari’at nya karna Rasulullah adalah nabi akhir zaman yang membawa syari’at yang benar dan tidak ada Nabi sesudah Beliau, tapi mengapa Jemaat Ahmadiyah masih sanggup mengatakan bahwa Khatamna Nabiyyin bukannya Rasulullah tapi Mirza Ghulam Ahmad, Na’uzubillahi Min Dzalik, di sini jelas kesesatan jemaat ahmadiyah, yang perlu kita ketahui dari Jamaat Ahmadiyah saja ada yang memberontak bahwa Khataman Nabiyyin adalah Rasulullah tapi mereka tetap saja tidak mau bertaubat kepada Allah.
Kalau kita ingat-ingat kembali Bahwa Rasulullah adalah
“pengakhir para Nabi dan Imamnya para Rasul”.
Ketika bapak umat manusia di ciptaka (Nabi Adam) dipermukaan bumi dan sebelumnya sudah ada tercantum nama “AHMAD” di syurga, bahwa dialah Akhirul Anbiyaai yang mengarahkan agama-agama yang di bawa oleh para nabi dan rasul yang terdahulu dan disatukan dalam satu ikatan yaitu Agama Islam, karna ajaran yang di bawa para Nabi dan Rasul terdahulu adalah dengan satu tujuan mengabdi pada Sang Khalik “Allah Ta’ala” tapi di sini Mirza Ghulam Ahmad salah mengartikan nama yang tercantum di surga itu Ahmad adalah Mirza Ghulam Ahmad Dan bukan Muhammad Saw.
Ahmad adalah Muhammad
“ Ahmad adalah Sifatnya dan Muhammad adalah Namanya
Ingat salah satu perkataan para Jemaat Ahmadiyah
” kata Khatam diartikan Juga oleh sebagian Ulama Ahmadiyah dengan A; yang menutup, B; yang menghabiskan, dan orang Islam tidak suka menyelidiki lebih jauh menerima saja arti dari kedua tersebut.
“Orang islam Tidak suka untuk menyelidiki lebih jauh arti dari kedua itu” salah satu kata yang di kutip, dan ingat kata “orang Islam”, sedangkan jamaat Ahmadiyyah saja mengakui bahwa dirinya adalah islam tapi mengapa dia memburukkan nama islam? Dan apakah mereka sendiri termasuk agama islam?, yang selama ini mengaku bahwa dirinya adalah Islam, salah satu hal yang sangat menarik untuk di bahas.
Marilah kita perhatikan pertanyaan dari jemaat ahmadiyah
1. Yang menutup
• Sanggupkah nabi Muhammad SAW menutup para nabi?
• Nabi manakah yang di tutup oleh Rasulullah SAW yang sudah lalukah atau yang akan datang?
• Siapakah yang menutup nabi, Nabi Muhammad kah atau Allah Kah?
Baiklah mari kita jawab bersama sama pertanyaan dari Jemaat Ahmadiyyah
• Sanggupkah NAbi Muhammad SAW menutup Para Nabi?
Sungguh pertanyaan yang sangat menyakiti, sudah jelas bahwa Allah Ta’ala memberi kesanggupan kepada rasulullah sehingga rasulullah menjadi Khataman Nabiyyin Dan imamur Rasul dan apa yang tidak bisa dilakukan oleh sang khalik, dan Allah mengetahui apa yang belum kita ketahui
Firman Allah :
“Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui”
Dan mari kita ingat sifat-sifat Allah yang Maha segalanya, tidak ada sifat yang mustahil baginya Allah apabila dia inginkan.
Suatu bukti bahwasanya allah maha segalanya baik memberi syafaat kepada yang di kehendaki nya , maupun memberi musibah.
• Nabi manakah yang di tutup oleh Rasulullah SAW, yang sudah lalukah atau yang akan datang?
Nabi yang ditutup oleh baginda rasulullah SAW adalah nabi nabi sebelunmnya , mengapa? Karna rasulullah adalah
Dan tidak mungkin rasulullah menutup para nabi sesudahnya , dan disini kata penutup sudahnpasti yang terakhir atu pengakhir segalanya, contoh kita menutup buku, pasti kita tutup sesudah kita buka dan tak mungkin kita tutup dulu baru kita buka.
• Siapakah yang menutup nabi? Nabi Muhammad kah atau Allah Kah?
Yang mengutus nabi pasti yang menciptakan nabi, tidak mungkin yang mengutus nabi itu nabi sendiri
Firman allah:
“Sesungguhnya kamilah (Allah) Yang Mengutusnya (Para Nabi dan Rasul).
Mari kita perhatikan kata kata dari jamaat ahmadiyah
“Jadi yang mengutus nabi dan rasul ahanya allah sajalah maka jelaslah bahwa allah saja yang mengutus para nabi dan rasul dan dia jugalah yang menutup”.
Para jemaat ahmadiyah mengaku bahwq yang mengutus Nabi Dan RAsul hanya allah tapi mereka salah pengertian bahwa yang mengutus itu adalah rasulullah, sebenaranya hamnya alllah lah menutup dan allah lah yang berkehendak bahwa tidak ada nabi sesudah rasulullah, hal ini juga tercantum dalam injil dan Qu’an dan bukanlah allah yang bersifat khataman nabiyyin tapi allah lah yang memberi petunjuk kepada Muhammad SAW sebagai khataman nabiyyin.
3.3 Pemalsuan Kitab Suci Alqur’an
“Na’uzubillahi min dzalik” ingat kisah musailamah alkazab yang ngaku ngaku dirinya nabi pada zaman khalifah abu bakar as siddiq yang tidak sempat mengubah huruf atau kata kata dalam alqur’an sudah di perangi oleh abu bakar sampai mati, tapi sebagaimana yang kita ketahui “TADZKIRAH” adalah kitab suci jemaat ahmadiyah, yang berani berani nya mengubah ayat suci alqur’an, kitab suci umat islam di dunia.
Murza Ghulam Ahmad memotong ayat–ayat suci alqur’an dan menyambunya ke ayat lain serta menambahkan dengan bahasa Arab yang dikarang sendiri.
Mari kita lihat contoh-contoh syat suci Alqur’an yang diubah dan dipotong – potong dan disusun di Tadzkirah.
Mungkin anda menyangka bahwa yang diatas adalah ayat suci alqur’an, tapi sayang dan sungguh disayangkan apa yang kita bayangkan ternyata salah, karena yang diatas adalah potongan ayat suci Alqur’an yang digabungkan menjadi satu dengan karangan sendiri.
Karangan Mirza sendiri
Bajakan dari Qur’an surat Al-Anfal ayat 7
Bajakan dari Qur’an Surat Ar-Rahman ayat 1-2
Bajakan dari Qur’an Surat Yasin ayat 6
Bajakan dari Qur’an Surat Al-An’am ayat 35
Salah satu buku Mirza Ghulam Ahmad adalah Tadzkirah, judul lengkap “Tadzkirah Ya’ni Wahyu Mugaddasun Ru’yaa Wa Kusyuufa Hadratul Thasih Mau’ud Alaih Salatuwasallam” Artinya Tadzkirah yaitu wahyu suci mimpi dari kasyaf hadrat masih mau’ud atas sholawat dan salam.
Menurut pengakuannya wahyu pertama kali diterima olehnya berbunyi “Ya Ahmad Barakallahufiika” Artinya “Ya Ahmad Allah mamberi berkah kepadamu”, turunnya wahyu, yaitu mimpi berjumpa dengan Rasulullah secara fisik (jasad) bukan ruh dan Allah SWT berbicara langsung dengan Mirza.
Contoh wahyu dalam kitab Tadzkirah yang diturunkan kepada Mirza pada malam lailatul Qadar :
“Sesungguhnya kami telah menurunkan pada malam Lailatul Qadar, sesungguhnya kami menurunkan kepada juru selamat yang dijanjikan (Al-Masih Al-Mau’ud)”
Jemaat ahmadiyah pecaya bahwa Nabi Isa akan datang di akhir zaman dan tidak di stop kedatangan Nabi Isa. Tapi disini Nabi Isa itu sudah ada sebelum Rasulullah SAW dan di riwayat ada yang mengatakan Nabi Isa diangkat kelangit bersama jasadnya dan akan diturunkan ketika Dajjal turun dipermukaan bumi dan bukan Nabi Isa itu ada sesudah Rasul.
Dan disini kesalahpahaman jamaat Ahmadiyah yang mengatakan Mirza Ghulam Ahmad adalah Isa atau Imam MAhdi. Tapi sebenarnya Mirza Ghulam Ahmad adalah sipembohong besar yang membawa paham–paham yang bertentangan dengan yang diajarakan oleh Rasulullah, yang beraninya mengubah ayat Suci Alqur’an dan beraninya menghina umat Islam yang mana dia mengaku bahwasanya jamaat Ahmafiyah adalanh Islam.
3.4 Persamaan dan Perbedaan dengan Islam
Ahmadiyah dan Islam memang mempunyai persamaan tapi bukanlah Ahmadiyah itu islam. Tapi sebuah agama baru yang tidak ada di Qur’an, Injil, dan Zabur.
Salah satu persamaannya adalah tetap syahadat pada Allah Ta’ala biar dapat meyakinkan bahwa dirinya Islam dan Mesjid tempat ibadahnya. Tapi sayang Mesjid Ahmad hanya boleh dimasuki oleh jamaat Ahmad yang sudah dibaiat oleh imamnya Ahmad.
Sedangkan perbedaaan jamaat Ahmad dan Islam yaitu Rasulullah SAW tidak pernah memberi tau dan tidak juga tau apakah ada syurga dubawah tanah? Sedangkan Rasulullah mengatakan bahwa Syurga dan Neraka itu Ghaib tidak bias dilihat oleh panca indra ataupun oleh alat bantu lainnya. Tapi disini Rasulullah hanya mengibaratkan syurga itu adalah kenikmatan, sedangkan Mirza Ghulam Ahmad mengumumkan kepada pengikutnya bahwa ada sebidang tanah yang dibawahnya syurga. Dan barang siapa yang dikuburkan didalamnya maka ia akan tenang menikmati surga sebagaimana Mirza mengatakan bahwa wahyu Allah padanya “Tuhanku telah mewahyukan kepada ku dan menunjukkan sebidang tanah, katanya : inilah tanah yang dibawah surga, siapa saja yang dikuburkan didalamnya, masuk surga penuh dengan kedamaian.”
Tempat kuburansurga itu di Qadian dan Rabwah. Adapun harga tanah tersebut wajib atas pembayaran 1/3 dan 1/10 dari penghasilan tiap bulan pada Ahmadiyah. Apabila ia mati harta peninggalannya milik Ahmadiyah, sebab dia pasti masuk surga.
Dan yang perlu kita ingat bahwa dalam Ahmadiyah melarang:
1. Wanita Ahmadiyah kawin dengan pria Islam tapi pria Ahmadiyah boleh kawin dengan wanita Islam.
2. Mengikuti Imam selain dari Imamnya Ahmadiyah.
Kalau Ahmadiyah mengaku bahwa dirinya Islam. Mengapa melarang jamaatnya untuk kawin dengan orang Islam? Dan mengapa tidak boleh mengikuti imam kecuali imamnya Ahmadi? Sebagaimana yang kita ketahui semua Imam dari umat Islam baik Muhammadiyah atau NU sama-sama menyerui untuk berbakti pada Allah Ta’ala semata. Inilah salah satu hal yang bertolak belakang dengan ajaran Islam. Apakah ini yang disebut dengan umat Islam? Yang ngakunya “Saya orang Islam”. Na’uzubillahi Min Dzalik.
Yang perlu kita ketahui bahwa kita berhak ke Baitul ke Makkah, hal ini seluruh umat Islam disunia sudah mengetahui. Tapi mengapa di jemaat Ahmadi berhaji bukan hanya ke Makkah tapi ke Qadian, India tempat kelahiran Mirza.
“Berhaji kerumah (Allah) bagi yang sanggup untuk mengerjakannya”
Dan bukan
Berhaji ke Qadian.
3.5 Dampak Munculnya dan Pandangan Para Ulama Terhadap Jemaat
Ahmadiyah.
Munculnya Aliran jemaat Ahmadiyah di Dunia khususnya di Indonesia mendapatkan kerusuhan yang amat besar terutama kaum muslimin yang ada di dunia. Di Indonesia sudah banyak umat Islam yang terang-terangan untuk membumi hanguskan aliran Ahmadiyah karena sudah meresahkan dan tak pantas untuk dikembangkan. Jangankan di Indonesia di Negara-negara lain sudah melarang dan menghilangkan aliran ini. Tapi sungguh disayangnya Indonesia adalah Negara Republik, jadi tidak bias begitu saja membubarkan aliran ini.
Salah satu kutipan dan surat kabar yang bersikeras untuk membubarkan allirab Ahmadiyah ini.
“Markas Pusat Aliran Sosial Resahkan Masyarakat Bogor”
Berulang kali diprotes tak pernah digubris pemuda
Bogor Terbit
Ribuan masyarakat kec. Parung. Kab. Bogor ,jawa barat di landa keresahan, soalnya didaerah mereka bercokol markas pusat Jemaat Ahmadiyah. Padahal baik Mentri Agama, H. Munawir Sjadji, maupun ketua MUI Pusat KH. Hasan Basri secara tegas melarang aliran Jemaat Ahmadiyah, karna Aliran Itu Di nyatakan Sesat………………….
Sudah jelas seluruh masyarakat di resahkan oleh aliran ini, para tokoh Pembesar Agama Sudah Berupaya Untuk Membubarkan Aliran Sesat Ahmadiyah Inikarna sangat merisihkan warga dan telah menginjak injak martabat Umat Islam.
Jemaat Ahmadiyah memang pantas di bubarkan udah sangant menyeleweng dan yang perlu kita ketahui umat Islam hanya berkiblat pada satu tujuan yang di bawa oleh Rasulullah SAW dan satu kitab yaitu Al-Qur’an, tapi abpabila dia sudah mempunyai Nabi sendiri dan Mem,punyai Kitab sendiri itu sudah bisa di katakana bahwa Ahmadiyah adalah Agama sendiri dan bukan Agma Islam.
Sikap Pemerintah terhadap Ahmadiyah Qadian
I. Depertemen Kehakiman dalam keputusannya mengenai Ahmadiyah Qadian tanggal 13 Maret 1953 No.JAS/23/13 menyatakan antara lain :
a) Ahmadiyah Qadian bukanlah sebagai Agama /aliran/ Faham/ Organisasi Agama.
b) Ahmadiyah Qadian hanyalah Organisasi terdaftar sebagai badan hukum.
II. Kejaksaan Agung RI menilai :
Aqidah Ahmadiyah Mengenai Kenabian dan sebagian Imam Mahdi Mirza Ghulam sangat bertentangan dengan Aqidah yang di anut Umat Islam.
III. Pelarangan Ajaran Ahmadiyah Untuk Disebar Luaskan
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Ahmadiyah menurut pandangan Umat Islam adalh salah adsatu paham yang sesat dan menyesasatkan karna sangat bertwentangan dengan ajaran yang di bawa oleh rasulullah SAW.
Baik dari ajaran ajaran yang di bawa oleh Mirza maupun kepercayaan nya dan juga kitab suci nya terutama jemaat ahmadiyah qadian dia mengaku bahwa nmirza ada;lah rasul dan nabi yang di utus allah sesudah rasulullah SAW , d an mengaku sebagai imam mahdi yang di janjikan akan turun di akhir zaman
Keresahan dan kegelisahan yanbdi rasakan oleh umat islam atas datang nya aliran jemaat ahmadiyah membawa kerusuhan yang amat sangat, hal ini yang hgaru kita ketahui bahwa aliran ahm,adiyah adalah aliran sesat lagi menyesatkan sudah dibuktikan oleh MUI dan LPPI.
Maka dari itu marilah kita berhati-hati agar tidak terjerumus kedalam kesesatan tersebut.
4.2 Saran
Alhamdulillah segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam atas kesyukuran penulis dapat menampung tulisan dan saran dengan kekurangan ini. Untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik kepada para pembaca budiman untuk menuju kepada yang lebih baik lagi.
Penulis menyarankan kepada pembaca agar lebih memahami lagi Tentang Aliran-Aliran Sesat di Indonesia khususnya. Dan janganlah sampai kita termasuk golongan-golongan orang yang sesat, baik secara fisik maupun rohani. Dan mudah-mudahan agama yang kita anut yaitu islam mendapatkan keridhoan dari Allah Ta’ala.
Ungkapan rasa terima kasih tidak lupa penulis kepada pembimbing Ust. Ichsanuddin makalah (paper) ini.
Mudah-mudahan Allah membalas atas segala kebaikan tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
- Djmaluddin, M. Amin, AHMADIYAH DAN PEMBAJAKAN AL-QUR’AN, Jakarta; LPPI. 2008.
- Adamson, Lain, MIRZA GHULAM AHMAD DARI QADIAN, Yogyakarta ; Pustaka Marwa. 2010.
- Rozzaq, Abdul, WAHYU ALLAH, Sawangan ; JAI,2008
- Sadiq, Abdul. Analisa Tentang Khataman Nabiyyin, Sawangan ; JAI,1996
- Supardi, Ahmad. KHUTBAH JUM’AT, Bogor ; Guna Bakti Grafika, 2009

Tidak ada komentar:
Posting Komentar